chapter eighteen

215 103 56
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak, klik paling bawah pojok kiri.

happy reading.



"Ayam bakar adalah dunia gue." - Arra.


Saat mereka berjalan menuju ruang tamu. "Kalian mau kemana?" tanya Reo dari meja makan.

Mereka menghampiri Reo. "Arra mau pamit pulang dulu, Pah," ucap Arra.

Mendengar ucapan Arra membuat Yassa membelakkan matanya. Apa kata Arra? Papah?

"Tadi kamu ngomong apa, Ra? Papah?" tanya Yassa membuat Arra mengangguk polos.

"Emang kenapa, Yas?"

"Asik-asik, aku mau cepet-cepet jadi imam kamu, uhuy!" pekik Yassa.

"Emang Arra mau sama kamu?" tanya Reo seraya menaikkan satu alisnya.

"Ya pasti mau lah!" jawab Yassa dengan semangat.

"Kata siapa?" kini Arra yang bertanya.

"Kata aku!"

"Tapi, kalo aku gak mau gimana?"

"Aku gak nerima penolakan, Sayang," bisik Yassa.

"Udah ah, ayok anterin aku pulang!" titah Arra.

"Pah, aku nganterin Nyonya Ghudatama dulu ya!" pamit Yassa dan menyalami punggung tangan Reo dan di ikuti oleh Arra.

"Yaudah, hati-hati. Jagain calon mantu Papah jangan sampe lecet!" peringat Reo, "Ra, kalo Yassa ngebut lempar aja ke jurang," lanjutnya.

"Siap, Pah!" jawab Arra seraya memberi hormat ke Reo.

"Kami pamit dulu, Assalamualaikum," pamit Arra

Mereka berjalan menuju perkarangan rumah Yassa. Setelah sampai di perkarangan rumah Yassa.

"Ayok, Ra. Naik!" perintah Yassa.

"Eh bentar dulu, Yas. Tas aku ketinggalan di kamar kamu."

"Mau aku ambilin?" tawar Yassa membuat Arra mengangguk.

Setelah itu Yassa langsung berlari menuju kamarnya untuk mengambil tas milik gadisnya yaitu Arra.

Akhirnya ia turun bergegas menuju perkarangan rumah nya, disana Arra sedang menunggunya. "Nih, tas kamu," ucap Yassa seraya menyodorkan tas Arra.

"Eh atau mau aku yang gemblok?" tawar Yassa.

"Gak usah aneh-aneh kamu, Yas. Ini tas cewek, yang ada nanti kamu diketawain sama cewek dijalan."

"Ya gak apa-apa dong, kan demi kamu."

"Idih, bucin nya mulai. Udah ah sini tas aku!" ucap Arra seraya mengambil paksa, "ayok cepetan, btw aku lapar. Aku mau makan dulu, tapi kamu yang bayarin. Soalnya aku mau hemat duit aku," sambungnya.

"Iya-iya, aku gak mau kalo kamu bayar sendiri. Mau taruh dimana muka aku yang ganteng ini, ngebiarin ceweknya bayar sendiri," ucap Yassa seraya bangga.

"Iye-iye, tapi aku minta jajanin sama kamu baru kali ini loh."

"Iya, Sayang. Sering-sering juga gak apa-apa. Kamu mau makan apa? Ayam bakar, hm?" tanya Yassa.

"IYA AYAM BAKAR! KITA LET'S GO!" sorak Arra.

Arra sangat suka dengan ayam bakar. Makanan itu adalah dunia nya Arra.

GLOLARIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang