jangan lupa tinggalkan jejak, klik paling bawah pojok kiri.
happy reading.
•
•
•"Temen gue lucu semua, bye!" - Arra.
Kring kringg!
Akhirnya mereka turun dari rooftop dan menuju ke kelas.
Ketika sampai kelas. "Lo berdua bener-bener ye, abis dari mana lo?" galak Amar.
"Kepo banget hidup lo, Mer. Nih ya, gue kasih tau. Hubungan yang masih adem ayem itu tuh emang bucin banget. Tar deh, lo liat beberapa minggu kedepan, pasti mereka debat," jelas Gilang dengan bangga.
Mendengar penjelasan Gilang, Yassa langsung memukul lengan Gilang dengan keras. "Mulut lo, minta gue kuburin ye?"
Amar mendengar itu. "Anjing, kalo mulut dikuburin gimana dah? Apakah seorang Gilang bisa berbicara lagi?"
"Tentu jawabannya, tidak." Kali ini Arra yang menjawab dengan nada sumringahnya.
"Mampus lo, Lang. Makanya kalo main jangan sama Mas Kunti," ketus Nayya.
"Loh? Kan gue main sama lo-lo pada. Berarti lo Mbak Kuntinya, ya?" tebak Gilang.
"Mulut lo bener-bener minta di yasinin, Lang."
"Salah lagi. Emang gitu kali ye prinsipnya, cowok selalu salah dan cewek selalu benar."
"Emang iy—" belum sempat Nayya melanjutkan.
"GANTI BAJU CEPETAN! PAK TITO NYURUH KE LAPANGAN, ABIS ITU LANGSUNG PEMANASAN!" teriak Adit dari arah pintu.
"Ayok para ciwi-ciwi Nayya, kita ke toilet cuss," ajak Nayya dan diangguki oleh Arra dan Anna. Mereka pun segera keluar kelas.
Sesampainya di toliet, mereka segera ganti baju seragamnya dengan kaos olahraga.
"Ra, lo beneran udah gak suka sama Kak Bagas?" tanya serius Anna, Arra pun menganggukkan kepalanya.
"Beneran kan, Ra?" kali ini Nayya yang bertanya.
Membuat Arra berdecak kesal, "Iya, anjir. Lo kira gue pacaran sama Yassa cuma sebagai pelampiasan? Nggak! Nggak sama sekali! Gue gak mau ngelupain seseorang dengan cara menggunakan seseorang. Pikiran gue gak selicik itu."
"Dahlah, gue duluan, bye!" lanjutnya sesudah ganti baju dan dia segera mungkin keluar dari toilet.
Arra kesal dengan kedua sahabatnya itu masih saja bahas Bagas. Arra tidak benci dengan Bagas, tapi setiap lihat Bagas. Hati Arra seperti dijatuhkan kedalam tanah sedalam-dalamnya. Hati Arra terlalu rapuh.
Tidak lama kemudian, Nayya dan Anna segera menyusuli Arra. "Ra, maafin kita ya? Kita janji deh gak akan bahas Bagas lagi," mohon Nayya.
"Iya, Ra. Janji deh kita," lanjut Anna.
"Oke, gue maafin," putus Arra.
Dan disusuli pelukan oleh dua sahabatnya. "Aw, makasih Arra!" ucap Anna.
Akhirnya mereka masuk ke kelas, suasana dikelas benar-benar sepi. Artinya semua teman-teman kelas nya sudah menuju ke lapangan dan mereka bertiga datang paling akhir.
Kemudian mereka cepat-cepat menaruh seragamnya dan menuju ke lapangan.
Setelah ke lapangan, sudah mulai pemanasan. Mau tidak mau mereka berada di barisan paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLOLARIA (TERBIT)
Ficção AdolescenteCreated by @kennmhrnii Dari cover sampai naskah cerita adalah murni hasil karya saya sendiri. Plagiat tidak diperkenankan membuka lapak saya ⚠ Start : 27 Agustus 2020 Finish : 04 Februari 2021 Rank : # 85 - manurios 03/10/2020 # 5 - berdua 11/10/202...