chapter seven

342 194 149
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak, klik paling bawah pojok kiri.

happy reading.



"Terima kasih untuk kalian semua." - Arra.

Disisi lain.

"Arra, gimana ya kabarnya?" Bagas bermonolog sendiri seraya melihat roomchat dengan Arra. Dia tahu, pasti Arra kecewa karena diri nya sudah ingkar janji.

"Apa gue telpon aja, ya? Lagian jam segini Arra belum tidur," putus Bagas seraya melihat jam dinding. "Gue telpon aja deh."

"Hallo, Ra!"

"Iya, hallo."

"Lo ... lo siapa? Arra nya kemana?" tanya Bagas dengan heran. Karena, yang angkat telpon dari nya itu suara laki-laki. Dan, tidak mungkin Seno—Ayah Arra. Bagas tahu betul suara Seno.

"Lo gak perlu tau siapa gue."

"Arra udah tidur."

Tut tut!

"ARGH, COWOK TADI SIAPA? BRENGSEK! KOK LO JADI KESEL GINI S," teriak Bagas, "oke, tenangin diri lo, Gas," lanjutnya seraya mengelus dada bidangnya.

*****

Pukul 06.00.

Gadis berlesung pipit satu ini bangun dari alam mimpinya "Hoah! Selamat pagi .... " belum sempat melanjutkannya. Dia sadar, semua sahabat nya tidak ada di ruang tamu.

Lalu, kemana mereka pergi?

Akhirnya, Arra putuskan ke dapur untuk mencari keberadaan mereka seraya dia ingin mencuci muka.

Namun, hasilnya nihil. Mereka tidak ada di sana, selesai cuci muka Arra kembali lagi ke ruang tamu. Niatnya, ingin menghubungi mereka.

Sesampai di ruang tamu. "Loh? Mereka gak bawa handphone?" gumam Arra.

"Ish! Gimana gue mau ngehubungin para curut-curut yang gak ada akhlak itu," decak Arra. "Yaudah lah, gue tungguin aja," lanjutnya.

2 jam kemudian.

"Assalamualaikum," salam Yassa beserta kawan-kawannya. Arra yang mendengar suara sahabat nya langsung berdiri dari sofa empuk milik Gilang.

"ANJING! LO SEMUA DARIMANA, HAH?" omel Arra.

"Kita semua abis jogging, Ra."

"KOK GAK NGAJAK NGAJAK GUE?"

"Gini ya, Arra yang cantik. Yassa udah bangunin lo. Tapi, emang dasarnya aje lo tidur udah kek gladi bersih buat mati," jelas Amar.

"Tau lo, Ra. Dibangunin, gak bangun-bangun, huh!" kesal Nayya.

"Iya deh, sorry."

"Eh iya, nih, Ra. Katanya, lo mau nyabu," kekeh Gilang sambil menyodorkan kantong plastik yang berisikan bubur ayam.

"Kok cuma satu? Lo semua gimana?"

"Kita semua udah makan disana, Ra," jawab Yassa.

GLOLARIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang