chapter fourteen

277 159 77
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak, klik paling bawah pojok kiri.

happy reading.



"Arra nikah sama gue, yuk!" - Yassa.

"Peluk dong, Ra," ucap Yassa.

Arra hanya diam, dia masih kesal dengan Yassa. Bisa-bisanya dia ngumbar bentuk tubuhnya, Arra kesal melihat mata genit cewe-cewe itu.

Yassa yang tahu Arra diam, ia menengok kebelakang.

"Sayang, kamu marah?" tanya Yassa dengan takut.

"Engga! Udah ayok cepet!" perintah Arra.

"Jangan marah dong, Ra. Besok engga lagi deh, jangan diemin aku, Ra," mohon Yassa membuat Arra tidak tega melihatnya.

"Aku nggak marah, Yas. Udah ayok cepet!"

"Kalo gak marah, peluk aku dong," ucap Yassa seraya menarik kedua tangan Arra untuk memeluk pinggangnya.

Arra menurutinya dan dagu Arra di tempelkan di bahu Yassa. Membuat Yassa merasa sangat senang! Jarang-jarang Arra mau seperti itu, dagu yang ditempelkan pada bahunya.

"Oke, kita berangkat!"

Mereka pun melesat dari Warung Abah dengan sempurna walaupun ada sedikit beradu mulut.

*****

Sesampainya mereka dirumah. Arra turun dari motor Yassa. "Mampir dulu yuk, Yas," ajak Arra dan diangguki oleh Yassa.


Yassa turun dari motornya dan mengikuti Arra. "Assalamualaikum," salam Arra dan Yassa


"Waalaikumsalam, eh anak ibu sudah pulang," jawab Tina, ia belum menyadari dengan kehadirannya Yassa.

"Eh ada Yassa, masuk yuk," ucap Tina yang sudah menyadari keberadaannya.

"Iya, Tante," Yassa seraya menyalimi Tina.

"Kamu tunggu disini dulu ya, Yas. Aku ke kamar dulu, mau mandi," pamit Arra langsung meninggalkan Yassa.

"Eh ada Yassa," ucap Seno dari arah dapur. Yassa pun mengangguki nya dan menyalaminya.

"Loh, Arra nya kemana?" tanya Seno.

"Arra ke kamarnya, Om. Katanya mau mandi," jelas Yassa.

"Yaudah, kamu ke kamar Arra aja," titah Seno.

"Enghh—gak usah, Om," jawab Yassa seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Oh Om tau, kamu gak enak ya? Om izinkan. Tapi ingat, jangan macem-macem ya kalian di kamar," kekeh Seno. Membuat Yassa membelakkan matanya.

"Yaudah, Om. Yassa pamit ke kamarnya Arra dulu ya,"

Ketika Yassa sudah menemukan kamar Arra.

Yassa ambigu dengan tulisan pintu kamarnya 'Nyonya Fernandez'. Yassa menggelengkan kepalanya. Gadisnya itu sangat mengidolakan lelaki yang bernama Manurios.

GLOLARIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang