01. Pertemuan

1.1K 101 201
                                    

Mojokerto, 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mojokerto, 2020.

GERIMIS membungkus Kota Mojokerto, membuat sebagian ruas jalan dipenuhi oleh genangan air. Sang bayu pun perlahan menyapa paras ayu gadis Dyah Acha Girinata.

Gadis itu saat ini tengah berteduh di halte. Menunggu bus jurusannya tiba. Sesekali dia pandang arloji yang melingkar cantik di tangan kirinya. Menunjukkan pukul 17:06.

Seharusnya sejak tadi dia sudah berada di rumah sakit. Apalagi, dia masih menjadi dokter magang di rumah sakit itu. Dan tidak mau membuat citranya sebagai dokter magang terbaik menjadi tercemar karena terlambat masuk shift.

Acha, perlahan mengeratkan mantelnya. Udara dingin sangat menusuk tubuh, di sore ini. Sudah lebih dari sepuluh menit Acha menunggu, namun busnya tak kunjung tiba.

Tak jauh dari halte tempatnya berdiri, ada sebuah kedai yang menyediakan Wedang Jahe. Acha lantas membuka payung dan beranjak menuju kedai tersebut. Berharap masih ada Wedang Jahe yang membuat tubuhnya hangat.

"Cah ayu¹, mau pesan apa?" setibanya di sana, Acha disambut ramah oleh seorang wanita berumur pemilik kedai.

"Saya mau pesan Wedang Jahe satu, ya mbok²."

"Yowes³, cah ayu duduk dulu saja." ujar mbok pemilik kedai mempersilahkan Acha untuk duduk.

Acha mengangguk tersenyum, "Iya mbok."

Mbok berlalu pergi untuk meracik Wedang Jahe andalannya. Tak lama kemudian, mbok kembali dengan nampan berisi segelas Wedang Jahe dengan aroma khas yang mulai masuk indra penciuman. Lantas mbok menghidangkannya untuk Acha.

Acha menerima Wedang Jahe tersebut dengan senyuman yang terpatri di wajahnya yang ayu, "Matur nuwun⁴, mbok."

"Sama-sama, cah ayu. Pak, sini loh!" wanita berumur itu memanggil seorang pria sebaya dengannya.

"Ono opo?" tanya pria berumur itu.

"Ini pak, ada cah ayu ini." balasnya.

"Oh,, cah ayu ini namanya siapa?"

Acha yang sedang menyesap Wedang Jahenya pun menoleh seraya tersenyum, "Nama saya Acha, pak, mbok."

Mereka mengangguk paham, "Maaf loh, cah ayu. Mbok mau tanya, cah ayu ini Dyah Acha Girinata?" tanya mbok.

Acha kaget bukan main, mana mungkin mbok itu tahu jika namanya Dyah Acha Girinata? Setahu Acha ia belum pernah mampir di kedai ini, jadi mana mungkin wanita dan pria berumur itu tahu namanya?

"Simbok yakin, cah ayu pasti kaget ya simbok sudah tahu nama cah ayu." wanita berumur tersebut, tersenyum.

Acha yang masih kaget mengangguk pelan, "Iya, mbok. Kenapa mbok tahu nama saya?"

You and Me [MAJAPAHIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang