Empat Belas

2.5K 367 60
                                    

"Sekarang, katakan, bajingan mana yang sudah membuatmu hamil?" Tanya Ayah Sean dengan raut membesi penuh amarah.

Sementara Nyonya Xiao yang berdiri di samping terus mengusap pelan tangan sang suami yang terkepal karena emosinya yang memuncak. "Laogong, saat ini anak kita belum pulih, dia masih perlu istirahat, ayo kembali dulu nanti kita tanyakan lagi saat kondisinya sudah membaik." Bujuk sang Nyonya yang disambut dengan dengusan geram.

"Dia sudah sadar dan cukup mampu untuk menjawab pertanyaanku, kau jangan terlalu sering membelanya. Lihat, ini semua akibat kau terlalu lembut!" Omel Tuan Xiao, membuat sang istri segera tutup mulut dan menatap iba pada sosok ringkih putra mereka yang tak bergeming dengan tubuh kurus dan kulit pucat. Di punggung tangan kanannya ada jarum infus yang tertancap pada urat biru yang menonjol.

Tapi, penampilan menyedihkan yang tampak bisa tumbang kapan saja ini tetap tidak bisa membuat amarah Tuan Xiao surut, dia bahkan tidak perduli jika mereka sekarang sedang ada di rumah sakit yang tidak diizinkan untuk membuat keributan. Sekali lagi pria paruh baya itu menghardik, "Kau bisu?! Lekas katakan, siapa alpha bajingan yang sudah membuatmu hamil?!"

Dan seolah membuktikan bahwa mereka adalah ayah dan anak dengan tingkat keras kepala yang sama, Sean juga tetap tak bergeming, dia justru melengos, menolak menjawab tak perduli bahwa karena sikapnya ini ayahnya sampai gemetar menahan rasa ingin melemparnya keluar dari jendela.

"Lihat, lihat kelakuan anakmu! Dia memilih tutup mulut dan mempermalukan nama baik keluarga kita." Keluh Tuan Xiao pada sang istri, yang tentu saja hanya dijawab dengan satu kalimat singkat. "Tenang, Laogong, kendalikan emosimu atau setelah ini kau juga akan berakhir di kamar rawat karena darah tinggimu kumat."

"Bagaimana aku bisa tenang?! Apa yang akan orang katakan jika mereka tau anak ini hamil tanpa ada yang mau tanggung jawab?"

Nyonya Xiao menghela nafas lelah, dia tak bisa menyangkal karena apa yang dikatakan suaminya benar. Dalam tatanan masyarakat di dunia ini, terlebih bagi keluarga kalangan atas seperti keluarga mereka, selain memiliki keturunan seorang beta satu hal yang lebih mencoreng nama baik seluruh keturunan adalah, para omega buangan yang hanya dinikmati oleh alpha-alpha brengsek lalu ditinggal hamil seperti ini.

Biasanya bukan hanya sang omega yang akan dipandang rendah dan tak layak, tapi juga seluruh keluarganya akan dipermalukan.

Dan tentu saja Nyonya Xiao tidak ingin hal ini terjadi, jadi dia mendekat dan duduk di ranjang tempat Sean dirawat, lalu dengan suara keibuan yang penuh kasih dia bertanya."Bayi itu, milik Yibo, kan?"

Mendengar pertanyaan sang ibu, pupil mata Sean bergetar, jantungnya juga berdegup kencang. Namun, semua kegugupan dalam dirinya ini tidak tercermin sama sekali pada raut wajahnya yang tetap sedatar papan tanpa ada riak perubahan emosi.

"Katakan saja, kau tidak perlu takut. Nanti, Ibu yang akan datang dan menyeret bocah kurang ajar itu untuk bertanggung jawab tak perduli bahkan jika saat itu dia sedang duduk di pelaminan bersama kekasih sialannya itu."

Sean bergidik, dia bahkan tidak berani membayangkan. Dan setelah sejak tadi diam, pria tampan dengan tubuh yang tinggal tulang berbalut kulit itu akhirnya menjawab," Bukan, ini bukan anaknya," Suaranya pelan dan lemah namun tegas dan penuh tekad untuk tetap tutup mulut, meski saat ini kedua bola mata ayahnya sudah melotot seolah ingin melompat keluar dari rongganya.

"Baiklah, kau tetap tidak ingin memberi tau kami kalau begitu kau tidak diizinkan kembali ke China, kecuali jika kau bisa membawa serta pria yang sudah menghamilimu. Aku tidak ingin nama baik keluargaku lagi-lagi akan tercoreng olehmu!"

Nyonya Xiao baru akan membuka mulutnya untuk menyanggah, tapi Tuan Xiao lebih dulu menyergah,"Kau, diam! Untuk kali ini kau tidak diizinkan ikut campur. Anak ini perlu didisiplinkan."

RINAI( Rewrite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang