Lima Belas

2.5K 372 87
                                    

"Terimakasih." Ujar Yibo sambil tersenyum sopan kepada pelayan yang meletakkan pesanannya di atas meja. 

Ada secangkir mocha latte panas yang dihiasi art berbentuk hati di atas untuk Sean, satu cup es krim rasa melon untuk XianXian, dan secangkir long black untuk dirinya sendiri. 

Suasana di antara mereka begitu hening dan canggung, hanya XianXian yang tampak antusias, dia mengguncang kaki sambil menepuk permukaan baby chair yang ia duduki, matanya bersinar seperti bintang saat bertanya, "Papa, XianXian boleh minum es krim itu?" 

Sean menoleh sejenak, sebenarnya dia tidak ingin mengizinkan, karena kondisi tubuh XianXian yang rentan, tidak semua makanan bisa dikonsumsi, tapi melihat binar matanya yang bependar Sean jadi tidak tega untuk berkata tidak." Sedikit saja, ya?"Bujuknya sambil mengusap pelan rambut ikal XianXian yang mengembang lucu. 

XianXian mengangguk, tidak butuh waktu lama dia segera menyuap sesendok penuh ke dalam mulutnya, meninggalkan noda di sekeliling bibir yang membuatnya terlihat menggemaskan. 

Sean dengan sigap mengambil tissue dan menyeka bibir dan pipi gemuk XianXian yang kotor, sambil menegur buah hatinya itu agar makan dengan rapih. 

Semua hal ini, tak luput dari perhatian Yibo yang menatap tajam penuh selidik. "Jadi, ini alasan kau tak kunjung kembali ke China?" Tanyanya sambil memainkan gagang cangkir kopi miliknya. 

Pertanyaan ini membuat Sean tercengang, genggamannya pada kertas tissue mengerat, tapi Yibo tidak memperhatikan, sebaliknya alpha itu kembali berkata,"Kau bahkan tidak mengundang diriku pada pesta pernikahanmu, kau benar-benar membuatku merasa buruk." 

Sean memberi senyum singkat, "Kau tidak perlu merasa seperti itu," Ucapnya sambil kembali membantu XianXian menyuap lagi sesendok es krim. 

Namun alpha itu belum puas, dia bertanya lagi, kali ini ia agak merendahkan suaranya sambil sedikit membungkuk ke arah Sean. "Lalu kalau begitu, apakah ini anak dari pernikahan terdahulu milik istrimu?" 

Kening Sean bertaut tak suka saat menjawab dengan nada ketus, "Apa maksudmu?! Dia adalah anakku."

"Bagaimana bisa?" 

"..." Sean membisu, dia terlihat malas menjelaskan, meski dalam hati dia sudah mencibir. Bajingan ini pasti mengira bagaimana mungkin seorang beta sepertiku bisa memiliki anak sendiri. 

Sementara itu, Yibo masih tidak menyerah, dia dengan teguh menatap lekat ke mata bulat Sean yang mengernyit sengit untuk menunggu jawaban. Tapi, tiba-tiba ketukan heels Cheng Xiao yang membentur lantai memutuskan pertempuran imajiner mereka. 

"Aku tadi ke toilet sebentar, dan saat kembali XianXian sudah tidak ada. Aku sampai berkeliling untuk bertanya pada ibu-ibu disana, karena ku pikir XianXian diculik. Kau sungguh  membuatku takut." Ujar dokter cantik itu sambil menarik kursi tepat di samping XianXian, dan saat ia melihat jejak es krim yang belepotan mengotori pipi gemuk bayi itu dia mulai kembali mengomel, "Apa yang kau lakukan?! XianXian tidak boleh mengkonsumsi ini terlalu banyak."

"Itu tidak banyak, kau bisa tenang. Aku hanya memberinya beberapa suap." Ucap Sean sambil tersenyum, dan melirik sang putra untuk minta pembelaan. "Ya, kan sayang?" 

XianXian mengangguk, dengan pipi yang masih menggembung lucu, bayi kecil itu berkata, "Mama, lain kali belikan lagi, ya? XianXian janji tidak akan makan banyak walaupun rasanya enak."

Kalimat menggemaskan yang diucapkan dengan susah payah disertai bola mata yang bependar penuh harap itu, membuat bahu Cheng Xiao yang tegang jadi merosot lega." Tentu sayang, tentu. Nanti Mama belikan " Katanya seraya mencium puncak kepala XianXian. 

RINAI( Rewrite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang