*•Tetangga[12]•*

87 16 1
                                    

~•Mantan?•~

Malam sudah berganti pagi. Sudah puasa ke berapa ini? Apa kalian menghitung hari-hari yang sudah dilalui anak Ateez dan Hanna?

Hah sudahlah, kita beralih ke Wooyoung sekarang. Wooyoung sedang berlatih di ruang latihan milik Seonghwa. Semua anak Ateez disana.

Hanna? Ia sedang mengurus orang tuanya. Seonghwa juga ikut. Ia membawa hasil rekaman cctv yang dekat dengan tempat kejadiannya.

Wooyoung terus saja berlatih, 6 anak Ateez yang lain sedang memikirkan konsep tambahan untuk comeback mereka. Mingi dan Hongjoong memikirkan konsep rap, Yunho memikirkan atraksi apa yang akan ia lakukan, masih berusaha walau tangannya sedang sakit.

Dan yang lain memikirkan irama lagu dan perpaduan musik.

Wooyoung lelah sekarang. Ia ingin membeli beberapa minuman ke minimarket terdekat.

Tapi Wooyoung tidak menyangka bahwa ada Atiny disekitar jalan. Ia tak memakai masker dan benar saja, Atiny yang sudah dekat dengan Wooyoung langsung mengejarnya.

Wooyoung terkejut dan memilih untuk tidak lari. Kalau lari trus bajunya ditarik-tarik sampe robek gimana?

Ia langsung tersenyum ke arah penggemarnya yang berjumlah sekitar 9 orang.

Mereka berkelompok, namun yang membuat Wooyoung gagal fokus adalah satu orang dari kelompok itu sama sekali tak mengejarnya.

Menatap Wooyoung saja seperti tak bergairah sama sekali.

"Temen-temennya pada ngejar gue bahkan gue udah sesak karna minta foto dari tadi. Kok dia ga ngejar gue? Dia Atiny ga sih?"

Wooyoung terus tersenyum pada setiap kamera yang berhadapan dengannya. Sampai akhirnya Wooyoung melihat keanehan dari wanita tadi.

Mengingatkannya pada seorang wanita yang telah menyakitinya pada awal masa SMA.

"Jaeyoon!??"

•{∆}•

Di tempat berbeda, tepatnya kantor polisi sedang ada dua pihak keluarga yang sedang membicarakan tentang masa tahanan.

Orang tua Seonghwa sudah menyaksikan rekaman cctv itu. Dan benar saja! Pelakunya bukan orang tua Hanna, tapi..

"Disini kami menyatakan bahwa bapak dan ibu tidak bersalah" ucap salah satu anggota kepolisian.

Orang tua Hanna langsung memeluk Hanna, mereka menangis bahagia. Orang tua Seonghwa juga merasa bersalah karena sudah kelewatan.

"Maafkan kami ya, bapak dan ibunya Hanna" ujar ayah Seonghwa. Orang tua Hanna langsung mengangguk dan polisi tampaknya mengetahui siapa pelaku yang ada di rekaman itu.

"Pak, Bu. Sepertinya kami mengetahui siapa pelaku yang sudah mencelakakan anak ibu dan bapak"

Mengapa Hanna yang deg-degan disini?

"Siapa pak? Siapa namanya!?" Tanya ibu Seonghwa yang sudah sangat penasaran.

"Namanya tidak bisa saja sebutkan sekarang, Bu, pak. Mungkin kami harus memastikan lagi siapa sebenarnya pelaku itu" jawab polisi tadi.

Orang tua Seonghwa mengangguk paham. Tak lama Seonghwa berdiri dan menarik tangan Hanna, membuat kedua orang tua dari mereka berdua terkejut namun akhirnya membiarkan mereka karna masih ada surat menyurat yang harus ditandatangani dan diselesaikan.

Tetangga •*°[Seonghwa]°*•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang