*•Tetangga[19]•*

45 11 0
                                    

~•What?!!•~

San berlari mengikuti ranjang berjalan dengan Hanna yang tergeletak di atasnya. Suhu tubuh Hanna sudah tidak bisa digambarkan, sangat tinggi.

San begitu cemas, ia terus berdoa agar Hanna baik-baik saja. San tidak mengubungi satupun anak Ateez, takutnya akan mengganggu aktivitas mereka.

"Maaf kak, kakak tunggu disini biar adiknya diperiksa dulu" ucap suster yang berada di dekat San. San mengangguk dan membiarkan Hanna masuk ke ruang periksa.

Apa yang harus dia lakukan jika terjadi sesuatu pada Hanna?

•{∆}•

"Sang, pacar Lo......apa kabar?"

"Hm, ya gitu. Kita udah ga sefrekuensi lagi."

Wooyoung yang tadinya bertanya dengan sedikit tertawa pada Yeosang menjadi kaku. Ternyata benar dugaannya.

"Dia yang udah ga suka sama Lo lagi?"

Yeosang mengangguk sedih dan Wooyoung tersenyum. "Gini ya, Sang. Orang yang udah ninggalin Lo itu ga perlu ditangisin. Inget, sekarang Lo punya Sandra. Dia pasti bakal setia kalau jadi pacar Lo!"

Yeosang menoleh, "apa sih. Ya gue malu lah tiba-tiba nembak dia, kan ga epik"

Wooyoung tertawa. "Ah ada-ada aja Lo, yaudah deh mending kita ke tempat latihan, anak-anak yang lain pada ngumpul di sana katanya"

Yeosang mengangguk dan mereka masuk ke ruang latihan yang sebelumnya mereka duduk di halaman belakang Seonghwa.

"Permisiiiiiii!!!! Lho? Min, Lo kenapa?"

Wooyoung yang tadinya sangat bersemangat menjadi bingung saat Mingi tampak mondar-mandir.

"Itu, Zyana bilang kalau Hanna gak bisa dihubungi. San juga gak bisa dihubungi. Zyana takut penyakit Hanna kambuh lagi dan..." jawab Jongho.

"...dan Hanna kenapa-napa trus San bawa ke rumah sakit diem-diem" ucap Mingi bak memecahkan sebuah teori.

"Ah banyak omong deh lu, biar gue telfon San aja" ujar Yunho sembari meraih ponselnya di atas meja kecil di sampingnya.

Tut—tut........

"Ga di angkat"

Semuanya semakin cemas. "Atau kita cari ke rumah sakit yang di depan sana?" Jawab Jongho. Semuanya mengangguk dan bergegas menuju mobil.

Kali ini Seonghwa yang mengemudi, ia rasa ada yang tidak beres diantara Hanna dan salah satu dari anak Ateez.

•{∆t}•

Anak Ateez [–San] masuk ke rumah sakit dan bertanya pada suster yang bertugas pada malam itu.

"Ehm suster, disini ada pasien bernama Hanna? Nama lengkapnya Anindya Sahanna" ucap Mingi cepat.

"Hanna? Hmm oh iya ada mas! Di ruang Cempaka 81"

Semua anak Ateez mengangguk dan Mingi mengucapkan terimakasih pada suster itu.

"Oh begitu, baik. Makasih suster"

"Iya sama-sama" suster tersebut pergi dan anak Ateez langsung menuju ruangan itu yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

Tetangga •*°[Seonghwa]°*•ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang