Malam ini menjadi malam pertama untuk Bintang dan Cahaya.Cahaya masih rebahan santuy sambil memainkan ponselnya.Sedangkan Bintang sedari tadi dia belum keluar juga dari kamar mandi.
"Tuh bocah mandi apa tidur?"gumam Cahaya bingung,sambil memperhatikan pintu kamarmandi yang masih tertutup.
Cklek.
Pintu kamar mandi terbuka.Mata Cahaya sepeuhnya tertuju pada sosok laki-laki yang baru saja menjadi suaminya beberapa menit yang lalu.
"Oh My Good,perutnya ya Allah roti sobekkkk.Lebih mantep dari pada oppa-oppa yang di galeri Sarah dan Salma.Sumpah duhhhhh pengen gua pegang rasanya" batin Cahaya melongo takjup melihat perut Bintang.
Sedetik kemudian Cahaya pun sadar dan berteriak"AAAAAAA WOYY PAKE BAJU GOBLOK"Cahaya manutup mukanya dengan bantal.
Bintang hanya berdecak.Berjalan menuju koper miliknya yang berada di sudut kamar.Sudah bisa dipastikan Cahaya sekarang sedang malu.Pipinya memerah seperti udang rebus.Sangking malunya Cahaya langsung lari kekamar mandi.
Saat sampai didalam kamarmandi.Cahaya menutup pintunya kasar"sabar Ay sabar.Setelah sekian lama akhirnya gua bllushing lagi doang.Terakhir gua kaya gini kan pas dulu pacaran sama si mantan"ucap Cahaya sambil membuka riasan rambutnya satu persatu.
"duhh....."
"KA BINTANGGGGGG KAAAAA "triak Cahaya didalam kamar mandi.
Bintang yang mendengar teriakan itupun panik dan menghampiri Cahaya kedepan pintu kamar mandi.
"Kenapa?"panik Bintang.
"Buka aja.Pintunya gak gua kunci.Buruan antara hidup dan mati ini"Bintang langsung membuka pintu kasar.
Saat melihat Cahaya yang baik-baik saja.Bintang menaikan sebelah alisnya bingung.Cahaya membalikkan tubuhnya membelakangi bintang.
"Apa?"tanya Bintang bingung.
"Ck..nih"ucap Cahaya mendekatkan punggungnga kearah Bintang.
"Ish"
Bintang meraba belakang tubuh Cahaya"ahhhh pelan-pelan bangke"
"Hmmmm"
"Ahh kaaa,ihh kasar banget ah"cicit Cahaya kesakitan.
"Ahhh,susah"keluh Binatang.
"Sssss....."ringis Cahaya kesakitan.
"Ahh bangsat"grutu Bintang kesal.
"Udah ahh udah"
Sretttt.
"Udah"ucap Bintang keluar kamar mandi dan menutup pintunya.
"Bangsat doang kali,buka in resletingnya gk bisa pelan-pelan apa?.Sakit nih punggung gua"kesal Cahaya.
Setelah beberapa menit Cahaya pun keluar dengan mengenakan baju pendek dan clana bahan selutut.
Cahaya menatap bintang iba.Sebenarnya kenapa dia??ada masalah??atau apa??.
Bintang yang merasa diperhatikan pun menoleh kearah Cahaya.Poto Bintang yang lagi noleh ada di mulmed ya gesss.
"Ngelamun aja lu Ka.Anjing tetangga sebelah tuh suka ngelamun gitu.Kaya elu,ehh besoknya koit.Lidahnya ngelel keluar terus matanya merah"canda Cahaya merebahkan dirinya disamping Bintang.
"Lu pikir,gua anjing??"
"WOWWW OMEGOTT LU NGOMONG 4 KATA rekor nih rekor.Harus gua tulis di kalender"heboh Cahaya.Bintang hanya menatap cahaya aneh.
Plak.
"Aww......sakit.Pipi gua maen gampar aja.goblog ih"ringis Cahaya yang barusaja mendapat tamparan dari Bintang.
"Kata Sarah kalo lu aneh gaplaok aja"ucap Bintang enteng.
"Sabar kan hati hamba ya Allah.Gua tuh ya,pengenya punya laki yang lembut,penyayang,romantis bukan modelan kulkas muka triplek kaya elu"kesal Cahaya.
"Oh"jawab Bintang dengan muka datarnya.
"gua gaplok juga lu.Bangsat"kesal Cahaya lalu keluar dari kamarnya.
"Aneh"gumam Bintang tersenyum kecil melihat tingkah Cahaya yang menurutnya aneh.
Cahaya berjalan menuju ruang tamu.disana ada kedua orang tua Bintang dan Cahaya juga Satria yang sedang mengobrol.
"Ay,lu ngapain kesini.Udah sono kekamar lagi.Malem pertama juga.Keluyuran aja"ucap Satria.Cahaya duduk disamping Satria lalu memeluknya dari samping.
"Bang,Bintangmah maennya kasar.Gk suka"ucap Cahaya membuat mereka tertawa.
"Kasar gimana??"tanya Sri disela tawanya.
"Masa tadi aku di gampar"jawab Cahaya.
"Hah!!!BINTANGGG"triak Sri memanggil Bintang.Tak lama Bintangpun datang dan duduk disamping papahnya.
"Kenapa Mah?"tanya Bintang santai.
"kamu.....nampar mantu kesayangan mamah??"tanya Sri yang diangguki oleh Bintang.
Bintang menghela nafasnya"Abisnya dia heboh banget.Padahal Bi cuma bilang gini 'lupikir gua guk-guk' trus dia malah heboh.Katanya rekor bintang ngomong 4 kata sama dia.Terus kata Sarah,kalo dia aneh gaplok aja.Tar juga normal lagi.Yaudah deh Bintang gampar"jelas Bintang panjang lebar membuat Satria dan Cahaya melotot.
"Bi-bintang???lu ngomong sepanjang itu????ajaib"kagum Satria.
"Loh emang kenapa??Bintang tuh crewet tau.Apalagi kalo nonton bola sama papahnya"ucap Sri
"Masa sih tan??Satria aja temen sekelasnya gak pernah denger dia ngomong sepanjang itu.dia tuh,kalo lagi ngobrol sama aku dan Aldo cuma jawab'oh,hemm,masa,emang,heem,iya'gitu tan.Kecuali kalo lagi rapat osis sama MOS"jelas Satria.
"Yaa,emang sih,sejak tiga tahun lalu jadi gitu.Suka murung tiba-tiba.Bahkan dia suka nangis dipojok kamar kalo lagi inget Bu-"
"Mah udah mah udah,jangan dilanjut.Liat tuh kan murung lagi"potong Jaya yang melihat anak nya mulai menunduk.
"Bang,itu Bintang napa dah??"bisik Cahaya.
"Bawa kekamar gih"
"Bun Cahaya ngantuk.Tidur yuk"Aldi langsung memeluk istrinya erat.
"No,tidur sama suami kamu sanah.Udah cukup selama ini kamu rebut istri ayah.Tidur tanpa istrituh gk enak tau"celoteh Aldi.
"Oh tidak bisa.Lo tidur sama Bintang .Bosen gua tidur sama lu.Mending kalo tidurnya diem.Pada sakit badan gua ditendangin lu mulu"ucap Satria lalu lari menuju kamarnya
"Ka"panggil Cahaya sambil menunjukkan puppy eyes nya
"Hmm"mereka berdua bergegas menuju kamar Cahaya.
Bintang tidur disofa panjang yang ada dikamar Cahaya.Karna Cahaya yang menyuruhnya tadi.Bintang pun menurut dan tidur.
"Bintang kenapa sih??.Aneh banget.Gua harus bantu dia biar gk pendiem lagi.Sarah yang pendiem aja bisa petakilan.Gara-gara kena virus sebleg gua.Yakali Bintang gk bisa...."gumam Cahaya lalu menutup matanya dan menyusul Bintang ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Ice Prince[Belum direvisi]
Jugendliteratur⚠Bahasa non baku Langsung baca aja elah. ------------------ Hallo gessss.... Aing nulis nih cerita cuma modal halu ama nekat, jadi ya.... Maapkeun kalo acakadul. Tapi insyaallah kapan-kapan direvisi, kalo udah gak mager wk.