23☘

34.2K 2.5K 54
                                    

Happy reading





"Lu,udah telfon bodyguard lu kan Bi??"tanya Satria memastikan.

"Udah"jawab Bintang lalu membantu yang lain mendekor ruangan itu.

Jam dinding menunjukkan pukul 23:40.Mereka masih menunggu Cahaya dirumah Bintang"woe ngantuk neh.....cepet telfon bodyguard lu Bi"pinta Aldo yang mulai mengantuk.

Bintang meraih ponselnya lalu menelfon bodyguardnya

"Cahaya bawa kesini"

"....."

"Saya tadi siang kan nyuruh kamu culik dia"

"........"

Prangggg

Bintang melempar ponselnya.Tepat mengenai jendela"Kenapa?kenapa?"panik Salma dan Sarah lalu menghampiri Bintang.

"TELFON BISMA.ANJING!!!"triak Bintang penuh amarah.

Satria pun menelfon Bisma.

"Bis,bawa balik Cahaya.Kejutan udah siap"

"......"

"Ohh"

Tut

"Kata Bisma.Cahaya kan dibawa ama bodyguard lu"ucap Satria santai.

"ARGHHHH,CAHAYA"triak Bintang lalu teruduk dilantai.

"Wo...woy ini ada apa bangke,woy anjing"Kata Aldo dengan paniknya menghampiri Bintang.

"Istri gua...ilang...diculik...beneran"ucap Bintang bergetar karna berusaha menahan tangisnya.

"APA!!!"pekik mereka bersamaan.

"Jangan ngada-ngada njing.....tuh kan lu sih Sat.Kata Bintang juga apa,bodyguard nya pasti napsu ama Cahaya.Trus dibawa kabur"heboh Aldo memarahi Satria.

"Aduh...gimana nih....anjeng gua pasti di omelin Bunda.Gua harus cari dia samp ketemu"panik Satria lalu meraih kunci motornya.

"Gua ikut!!"ucap Bintang.

"Bintang,lu kabarin semua bodyguard lu buat nyari Cahaya.Aldo kasih tau Bunda sama Ayah gua.Kalian berdua jaga disini siapa tau Cahaya pulang"titah Satria yang diangguki oleh mereka.

"Halo Bis...Cahaya ilang.Lu tolong bantu cari sama Rucika.Kalo bisa minta bantuan geng motor lain"ucap Satria menelfon Bisma.

"Bintang,ikut gua"Bintang dan Satria mencari Cahaya disetiap sudut kota Jakarta.Menggunakan motor satria.

"CAHAYA....."Triak Bintang.

Satria dan Bintang mencari Cahaya sampai pagi.Sekarang pukul 06:12.Satria memilih pulang kerumah Bintang untuk beristirahat sebentar.

Bintang memasuki rumahnya"Bintang"pekik Sri lalu memeluk anak semata wayangnya.

"Sabar,Sayang"Ucap Ina menepuk pundak Bintang lembut.

"Mah...Bintang gagal mah.Gagal jagain Cahaya"lirih Bintang sebelum akhirnya pingsan.

"BINTANG!!!"triak Satria yang berlari kearah Bintang.

~~~~~~~~~

"Mmmm...."gumam Cahaya,Saat sudah mulai sadar.Mulutnya dibekap kain.Terduduk di kursi dengan tangan diikat kebelakang.Kaki diikat dan perutnya diikat menyatu dengan kursi kayu itu.

"Huaaa Bunda....ini gua dimana?"batin Cahaya bertanya-tanya.

Di ruangan gelap.Daun kering berserakan.Dingin dan sembab.Sepi sunyi tak ada suara sedikitpun.

Ceklek.

Pintu terbuka menampakkan seseorang  bertubuh tegap dibalut oleh jubah hitam dan topeng yang menutupi wajahnya.Sampai Cahaya tak bisa mengira apakah dia pria atau wanita"Hai nona cantik,sudah bangun??"ucapnya membuat Cahaya mematung.

"Tolongin gua woe"batin Cahaya ketakutan.

Cahaya memberontak minta di lepaskan.Orang dihadapannya hanya menatap Cahaya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Setelah beberapa menit Cahaya diam.Karna kelelahan.Percuma juga berontak toh dia takkan bisa lepas.

Si penculik itu pun maju mendekati Cahaya dan membuka kain yang membungkam mulut Cahaya.

"WOE SIAPA LU HAH!!!LEPASIN GK....AHHHHHH LEPASIN BANGSAT"triak Cahaya kembali berontak.

"Sempurna"ucap si penculik yang terdengar samar oleh Cahaya.Si penculik itu maju dan menangkup kasar pipi cahaya.

"BRENGSEK KURANG AJAR LO YA....LEPASIN GK.WOE BABI LEPASIN JING"

"bye"si penculik itu membekap mulut Cahaya lagi dan berjalan keluar.

"TOLONGGG TOLONGG SIAPAPUN TOLONG GUAAAAAA"batin Cahaya menangis.

~~~~~~~~
Mereka sedang berkumpul dikamar Bintang.Menunggu Bintang sadar dari pingsannya.

"Gua,sama anak-anak mau lanjut cari"Pamit Bisma mewakili rucika.

"Hemm"

"Cahaya"lirih Bintang.

"Sayang bangun na' "ucap Sri.

"Mah Cahaya mah...Cahaya"sudut mata Bintang mengeluarkan air mata.

"Gua sama Salma mau cari Cahaya"pamit Sarah yang tak tahan menahan tangis lalu menarik Salma keluar dari kamar Bintang.

"Mah,Cahaya gk bakal ketemu bulbul lagi kan.Mah??"tanya bintang yang ketakutan.Takut Cahaya menyusul Bulan ke syurga.

"Jangan mikir aneh-aneh.Anak buah papah lagi cari Cahaya"lembut Jaya menenangkan anaknya.

"Bun,Cahaya udah makan blom Bun??"tanya Bintang.Ina langsung memeluk suaminya dan menangis.

"Yah,Cahaya lagi ngapain ya??"tanya Bintang.

Aldi hanya bisa bungkam"maafin Bintang.....Bintang gk becus jagain istri"lusuh Bintang lalu terdiam menatap langit-langit kamar sambil menangis dalam diam.

"Bintang makan yuk....kamu dari semalem belom makan loh..."bujuk Sri yang dibalas gelengan oleh Bintang.

Kejadian ini persis saat Bulan meninggal dulu.Bintang hanya diam dan terus memikirkan Bulan.

"Bintang,makan yuk....kalo kamu makan nanti Cahaya pulang"Bujuk Sri lagi.Bintang yang sedang melamun pun langsung menghampiri sri dengan wajah girangnya.

"Ayo Mah,makan...Bintang mau makan yang banyak.Biar Cahaya cepet pulang"girang Bintang lalu berlari menuju meja makan.

"Hai Sat...ambilin nasi dong...kata Mamah,kalo gua makan Cahaya bakal pulang.Buruan elah lelet banget sih"Satria yang sedang makan pun menunda makannya.Mengambilkan Bintang sepiring nasi lengkap dengan lauk.

"Dimakan Bi....."Satria menatap Bintang.Tak terasa matanya mulai memanas.

"Bintang,gk gila kan?" batin Satria.

"Ih gk mau ah.....makannya nunggu Cahaya aja"Bintang menjauhkan piringnya lalu duduk berbalik memeluk kepala kursi.

Brak.

Bintang melempar kursi yang ia duduki kesembarang arah"CAHAYA.........BANGSAT LU NGAPAIN MAKAN HAH!!CAHAYA DISONO GK MAKAN BEGO"triak Bintang memarahi Satria.

"Bintang,tenang Bi"Ucap Satria berusaha mendekati Bintang.

"BINTANG"triak Jaya dan Aldi memeluk Bintang.

"Lepas....le-pass"Bintang memberontak.

"Dok,cepet dok"Dokter itu menghampiri mereka dan menyuntikkan obat bius ketubuh Bintang.

Beberapa saat kemudian Bintang terkapar lemas di lantai lalu dibopong kekamar oleh Satria dan Aldi.

"Gimana dok??"tanya Jaya.

"Ini kenapa lagi??Eca belum ditemuin?"tanya dokter Ardi.Dokter pribadi keluarga Alges.

"Eca udah ketemu...Eca diculik.Makannya dia depresi lagi"jelas Jaya sambil menunduk.

"Diculik??"

"Iya..."

My Husband Is Ice Prince[Belum direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang