Happy reading
3 hari sudah Cahaya menghilang.Semuanya sudah berusaha mencarinya.Namun tetap saja tak ditemukan.
Keadaan Bintang makin memburuk.Penampilannya begitu berantakan dengan mata sembapnya"Pah,kita lapor polisi aja gimana??"saran Sri.
"Bukan Papah gk mau.Tapi.....kalo kita lapor polisi.Pasti jatidiri anak tunggal keluarga Alges bakal kebongkar.Bintang kan gk mau itu terjadi"jelas Sri.
"Tapi...."
"Bintang udah makan?"
"Belum Pah......dia hari ini baru minum air putih"
"Ck,....Papah cari Cahaya dulu"Jaya pergi mencari Cahaya.
Sri berjalan menuju kamar Bintang.Sambil membawa nampan berisi ari dan juga nasi.
"Bintang,makan yuk"Sri duduk disamping Bintang yang sedang berbaring menatap kosong langit-langit kamar.
"Bintang....Mamah sedih kalo Bintang kaya gini terus.Cahaya juga pasti sedih.Cari Cahaya jangan cuma diem kaya gini"Ucap Sri mulai menasehati Bintang.
"Cahaya....Cahaya.....Cahaya....."lirih Bintang.
~~~~~~~~~~~~
"Pak......saya dengar-dengar tadi siang ada anak gadis diculik.Apa mungkin yang nyulik orang yang sama,sama yang nyulik non Cahaya?"Ucap Andre.Orang kepercayaan Jaya untuk mencari Cahaya.
"Bisa jadi.Coba kamu slidikin Ndre"Kata Jaya.
~~~~~~~~~~~~~
"YaAllah tolong balikin Cahayanya Bintang.Bintang janji bakal jagain Cahaya"Lirih Bintang.
"Sumpah kasian banget gua liatnya"ucap Satria.
"Sama bre....Bintang,cari Cahaya yuk"Ajak Aldo.
"Ayo"
"WOE...WOE...GUA NEMU INI"Bisma lari memasuki kamar Bintang bersama Adan dan Danu.
"INI...SUMPAH INI PUNYA CAHAYA KAN"Bisma menunjukkan robekan seragam Cahaya.Di robekan itu ada tulisan 'Ruc' yang ditulis menggunakan spidol.
Setiap anggota Rucika,di ujung seragamnya pasti ada nama Rucika.Entah itu ditulis menggunakan bolpoin ataupun sepidol.
"AYO BURU KESONO...GUA NEMU DI PERKAMPUNGAN"Mereka bergegas menuju tempat yang Bisma maksud.
"Buruan anjing"Kesal Bintang.
"Lu pikir ini motor??ini mobil bego mana bisa ngebut"Ucap Aldo yang sedang mengemudi.
"Belok kanan Do......kiri....nah gua nemu disini"Bisma dan yang lainpun turun dari mobil Satria.
"Permisi pak.....Bapak liat anak perempuan.Pake seragam SMA??"tanya Bisma pada salah satu warga yang melintas.
"Banyak mas"Ucap si bapak itu.
"Nih yang ini pak"Bintang menunjukan foto pernikahan mereka ke bapak itu.
"Ini.....coba deh kalian cek di rumah kosong yang ada disebelah sana"Bapak itu menujuk kearah timur.
"Saya cari istri saya!!!bukan cari rumah kosong"kesal Bintang.
"Gini loh mas.....Kami warga disini sering denger tangisan dari rumah itu.Tapi gk ada yang berani meriksa kedalam.Soalnya mereka pikir itu hantu"jelas bapak itu.
"Siapa tau Cahaya disekap disana....Ayo pak antar kami"kata Adan ramah.
"Mari mas"
Bapak itu mengantar mereka kerumah yang tadi dia maksud.Jaraknya lumayan jauh dari tempat tadi"Danu,mobil gua aman gk disitu?"tanya Satria yang khawatir karna meninggalkan mobilnya dipinggir jalan tadi.
"Gak papa mas"jawab si bapak mewakili Danu.
"Nah itu tuh mas"Mereka berhenti di ujung jalan.
"Mana mungkin...liat aja,Rumahnya aja udah gk keliatan gitu"Ucap Adan bingung karna rumah itu sudah tertutup oleh pohon dan semak belukar yang tumbuh mengelilingi rumah itu.
"Iya....yang keliatan juga cuma atepnya doang"timpal Danu.
"Itu bekas orang jalan bukan sih?"Bintang menunjuk semak tingggi yang terbelah dua seperti bekas orang berjalan.
"Eh iya...."
"Semalem ada yang liat.Katanya ada 2 cowo pake baju serba item sambil bawa karung gede banget dimasukin ke rumah itu"kata si bapak itu.
"Cahaya kan ilangnya udah 3 hari lalu"kata Bisma.
"Duhh masuk jangan??udah sore juga nih.Gua takut"ucap Adan memegangi lengan Bintang.
"Terserah sih.....siapatau yang semalem dibawa kesitu itu istrinya si mas"
Bintang berjalan ke rumah itu"Bi..woe tungguin"kata Bisma menyusul Bintang.
"Pak,tolong telfon polisi biar kalo kita mati didalem ada yang nolongin"Ucap Danu.
"Goblok"Satria menoyor kepala Danu kencang.
"Gc ah lama"
"Gua sama Adan tunggu sini aja deh"
Adan dan Danu menunggu diluar sedangkan Bisma,Satria dan Bintang masuk kedalam rumah itu.
Bintang berjalan didepan.Tangannya ia gunakan untuk menyingkirkan semak setinggi pinggang yang menghalangi jalannya.
Sampai akhirnya merekapun sampai didepan pintu rumah itu.Rumah tua yang terbuat dari kayu.Sepertinya sudah ditinggalkan puluhan tahun oleh pemiliknya.
"Ck....masih ada gitu ya,rumah seserem ini dideket pemukiman warga.Berasa dihutan njer"oceh Bisma sambil menggaruk-garuk tangannya ngeri.
"Hiks hiks hiks hiks"suara tangisan terdengar dari dalam membuat mereka bergidik ngeri.
Satria dan Bisma langsung berpelukan karna sangking takutnya"Cahaya gk mungkin temenan ama mbah kunti....pulang aja yuk"ajai Bisma.
"Payah"cibir Bintang.
"Tau...payah lo Bis"ucap Satria sok berani lalu melepaskan peluaknnya dengan Bisma.
"Ini...masuknya dari mana bre??"tanya Satria.
"Iya...pintunya aja kayanya kekunci deh"kata Bisma sambil memegangi gagang pintu.
"Ini kekunci dari dalem.Jangan-jangan yang punya rumahnya kekunci didalem trus mati"ucap Bisma.
"HUAAAAAAAA......BINTANG HIKS HIKS"
"Cahaya"kaget Bintang,Bisma dan Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Ice Prince[Belum direvisi]
Teen Fiction⚠Bahasa non baku Langsung baca aja elah. ------------------ Hallo gessss.... Aing nulis nih cerita cuma modal halu ama nekat, jadi ya.... Maapkeun kalo acakadul. Tapi insyaallah kapan-kapan direvisi, kalo udah gak mager wk.