Chapter 1

25.1K 202 8
                                    

Nadila dengan lembut mengocok penis yang ada di genggaman kedua tangannya. Kedua matanya memandang mata Frans yang sedang terduduk dengan nyaman di sofa apartemen. Penis Frans sedang dimanjakan oleh kedua tangan Nadila yang terduduk berlulut di lantai di hadapan Frans. Sembari mengocok penis di genggamannya, Nadila mengusapkankan bagian batang penis itu ke pipinya seakan itu memberikan kenikmatan yang memanjakan pipi tembamnya. Sesekali, ia juga membelai penis Frans dengan bibir manisnya yang setengah terbuka. Ia bisa mendegar desahan Frans yang merasakan kenikmatan handjob yang Nadila berikan. Pria itu merentangkan kedua kakinya seakan mempersilahkan Nadila untuk melayaninya lebih jauh.

"Enak banget sayang. Anget banget, ah.....", ujar Frans lirih.

Nadila hanya tersenyum sembari bibirnya menciumi batang penis Frans. Nadila yang masih memandangi wajah Frans sudah tak mendapati mata kekasihnya itu terkunci kepada dirinya. Kepala Frans menengadah dengan kedua matanya terpejam. Nadila melepaskan genggaman tangan kanannya untuk memberikan ruang bagi lidahnya yang mulai ia gunakan untuk memanjakan penis kekasihnya itu. Tangan kirinya masih melayani Frans dengan kocokan-kocokan lembut.

"Hmmmm.", desah Frans yang menikmati penisnya dibasahi oleh air liur Nadila. "Gimana nanti tiga minggu aku ditinggal sama kamu? Kangen banget aku sama ini.", tanyanya lirih.

Nadila pun tertawa kecil sambil menghentikan handjob dan jilatannya.

"Hih, kangennya sama sexnya doang kamu tuh!", canda Nadila sambil menepuk paha Frans.

"Sama kamunya juga kok sayang.", rayu Frans sambil membelai pipi Nadila yang mulus dan kenyal.

Dengan menggenggam lembut pipi Nadila, Frans lalu menuntun kekasihnya agar melanjutkan servisnya.

"Gombal kamu mah.", ujar Nadila sambil dengan lembut melawan arah tuntunan Frans. Nadila malah menyenderkan kepalanya di paha kanan Frans.

"Bener, nanti gimana kalo aku kangen terus pengen ngobrol? Mau peluk kamu sama bercanda-canda sama kamu. Kalo di desa sinyalnya jelek gimana?", rayu Frans kembali. Kini, ia berusaha untuk menuntun tangan Nadila supaya kembali mengocok penisnya.

Nadila yang sedikit termakan rayuan Frans pun tersenyum sambil memandangi Frans. Kali ini ia turuti kemauan kekasihnya itu dengan mulai mengkocok kembali penis Frans.

"Lagian kenapa sih kok dimajuin KKN-nya? Jadi ga sinkron kan jadwalnya.", ujar Frans bertanya dengan sedikit memprotes.

Awalnya, Nadila dan Frans akan pergi KKN di rentang waktu yang bersamaan, yaitu di awal bulan depan. Tujuannya supaya, walaupun mereka tidak dalam satu program KKN, mereka akan pergi dan kembali pada waktu yang bersamaan. Jika sesuai rencana, maka jeda waktu mereka tidak bertemu hanya akan selama 3 minggu. Namun karena alasan tertentu, Michelle, teman sekelompok KKN Nadila malah memajukan jadwal KKN kelompok mereka. Nadila harus berangkat KKN besok dan akan berpisah dengan Frans selama 3 minggu. Sialnya, di minggu ketiga Nadila menjalani KKN, Frans baru akan berangkat untuk menjalani KKN-nya yang juga berdurasi 3 minggu. Alhasil, bisa-bisa Nadila dan Frans tidak akan bertemu satu sama lain selama 5 minggu atau bahkan lebih. Itu lah kenapa Nadila dan Frans sedari tadi siang menghabiskan sisa waktu mereka untuk berduaan sepuasnya, dan tentunya bercinta semalaman. Bahkan sedari sore tadi, mereka sudah melakukan satu ronde percumbuan yang panas.

"Hmmm gimana ya sayang. Soalnya Michelle malah ngemajuin jadwalnya. Nah aku juga ga enak sama temen-temen yang lain. Soalnya mereka berlima udah setuju. Maaf ya.", ujar Nadila sambil cemberut manja.

Frans hanya bisa tersenyum kecil menerima keadaan.

"Iya sayang, bakal kangen banget sama kamu lima minggu ke depan. Itu aja hehe.", ujar Frans.

KKN di Desa Penari Erotis (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang