"Aaaaaah! Sial! Sial, sial, sial!", teriak Dion kesal.
Laju motor yang dinaiki oleh Dion dan Nadila semakin lama semakin melambat setelah sebelumnya mesin motor itu mati.
Dion tahu bahwa motor yang ia bawa adalah motor tua, dan seharusnya ia lebih berhati-hati ketika membawanya. Motor itu dipinjamkan oleh anak buah Pak Kades yang bernama Paijo. Dion dan mahasiswa yang lain tinggal di wisma yang sama dengan Paijo beserta kedua anak buah Pak Kades yang lain. Sehari-hari, mereka banyak dibantu oleh ketiga orang itu selama di desa termasuk meminjamkan motor yang akan sangat berguna untuk mobilitas mereka selama di sana. Namun, karena keterbatasan jumlah motor yang ada, malam itu Dion hanya bisa mendapati motor tua ini untuk mengantar Nadila menjalankan misinya. Tak Dion duga, misi rahasia Nadila ini membutuhkan dirinya mengebut kabur dari kejaran warga desa. Entah untuk alasan apa, tapi mereka semua mengejar Nadila. Motornya pun tak kuat karena mesinnya terlalu panas dari aksi kebut-kebutan yang barusan ia lakukan.
Dion menoleh ke belakang. Situasi terlihat sudah aman. Sepertinya mereka sudah berhasil kabur dari para lelaki yang mengejarnya tadi. Dion bersyukur walaupun motornya mogok, tapi setidaknya situasi sudah kondusif.
"Motornya kenapa, Dion?", ujar Nadila dengan nada panik. Dion lihat Nadila pun baru saja menoleh ke belakang.
"Motor tua, Nad. Kepanasan. Udah pernah dibilangin sih pas gw minjem ini. Tapi tenang, udah sepi jalannya. Tapi kita kayaknya harus ngumpet dulu deh.", ujar Dion.
Dion pun turun dari motornya yang lalu diikuti oleh Nadila. Dion lalu menuntun motor itu semakin ke pinggir jalan. Ia memilih untuk menyembunyikan motor itu berserta dirinya dan Nadila di balik sebuah semak-semak. Untungnya walaupun jarang, jalanan itu masih memiliki lampu penerangan di sisi kanan dan kiri sehingga Nadila dan Dion tak bersembunyi dalam kegelapan total.
"Sorry Nad, motor tua. Gw ga nyangka bakal geber motornya buat kebut-kebutan kabur dari orang.", ujar Dion dengan nada tak enak kepada Nadila. Ia tahu betapa paniknya gadis itu, dan ia tak enak sudah membuat Nadila bersembunyi di balik semak-semak di pinggiran jalan yang berbatasan langsung dengan hutan.
Muka Nadila terlihat panik namun ia tak bisa mengatakan apa-apa. Ia pun tak bisa menyalahkan Dion. Dion sama sekali tak paham dengan situasi yang sedang terjadi, tetapi Nadila sudah menjerumuskan Dion untuk terlibat ke dalam masalahnya.
"Kita tunggu di sini aja dulu ya. Motor ini cuman perlu didinginin bentar kok mesinnya. Kelihatannya juga udah sepi jalanannya. Kalau mereka udah ga ikutin kita, kita bisa jalan santai balik ke desa.", ujar Dion menenangkan Nadila. Ia menyender setengah terduduk di atas jok motor itu.
"Ga apa-apa kok. Ga usah ga enakan gitu. Gw juga yang salah.", ujar Nadila.
"Nad, itu kenapa sih tadi? Kok bisa ngejar lu kayak begitu? Lo habis apain?", tanya Dion yang masih menuntut penjelasan.
"Aduh.... Gimana ya Dion.... Bingung gw juga.....", ujar Nadila bingung. Mana mungkin ia bisa menceritakan mengenai kisah gangbangnya kepada Dion.
Belum sempat Nadila menjawab, tiba-tiba kembali terdengar raungan motor-motor yang sangat ramai dari kejauhan. Suara itu sama persis seperti suara motor yang mengejar mereka sebelumnya. Nadila panik lalu dirinya langsung mendekap ke arah Dion untuk menenangkan dirinya.
Raungan motor itu mengeras untuk sesaat, lalu mengecil seraya terasa semakin menjauh. Setelah suara itu sepenuhnya menghilang, Nadila baru merasakan betapa eratnya dirinya mendekap tubuh Dion. Saking eratnya, dadanya sudah sangat erat menempel ke dada Dion. Tak mungkin Dion tak merasakan kenyal payudara Nadila. Setelah suasana betul-betul tenang, Nadila akhirnya melepaskan pelukannya itu. Ia pandangi muka Dion dengan cahaya yang seadanya dan ia dapati muka Dion tersipu malu dan kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN di Desa Penari Erotis (21+)
FanfictionNadila, Naomi dan Michelle datang ke desa Sukasari dengan niat yang mulia, yaitu untuk memberdayakan perempuan-perempuan desa agar lebih mandiri dan berdaya juang. Namun, perjuangan mereka harus berbenturan dengan bisnis lokalisasi setempat yang sud...