Nat sudah membersihkan seluruh sperma yang menempel di tubuhnya menggunakan handuk yang tersimpan di gubuk. Gentong air di gubuk itu pun sudah diisi dengan cukup banyak air, sehingga ia bisa mencuci dirinya hingga cukup bersih. Nat tahu jebakannya kali ini akan membuatnya sangat kotor.
Kini Nat terduduk bersandar di pundak mahasiswa bau kencur yang baru saja ia puaskan nafsunya. Sebuah harga yang cukup sepadan untuk informasi-informasi yang ia bisa dapatkan mengenai ketiga mahasiswi yang menginap di rumahnya. Walaupun, jika Pak Brata mengetahui apa yang Nat baru saja lakukan, bisa-bisa mahasiswa ini lenyap seperti ditelan bumi di keesokan harinya.
Pak Brata mungkin tidak akan setuju jika Nat sendiri yang memberikan tubuhnya secara gratis kepada Dion. Mungkin tuannya akan menyarankan wanita-wanita lain untuk menjalankan misi yang ia lakukan kali ini. Namun, Nat merasa harus melakukan ini semua seorang diri, karena ia belum percaya sepenuhnya kepada kemahiran teman-temannya dalam menggoda pria lain; terlebih lagi pria kota yang sangat jarang mereka temui di desa ini. Lagipula, Pak Brata pun tak harus tahu tentang ini semua. Yang terpenting adalah agar Pak Brata puas ketika mendengarkan rencana yang Nat akan ajukan nanti.
Dari percumbuannya dengan Dion barusan, Nat mendapatkan beberapa informasi baru yang mungkin dapat membantunya untuk menjebak si ketiga mahasiswi. Kini ia tahu bahwa Nadila dan Naomi pernah bekerja sebagai penari yang menampilkan pertunjukkan yang lumayan seksi. Mungkin tidak seseksi dan sesensual pertunjukan tari yang Natalia lakukan, tapi ini tetap bisa menjadi sebuah jalan untuk melancarkan misinya.
Natalia juga tahu apa yang Nadila lakukan untuk membungkam mulut Dion agar menyimpan rahasia mengenai Graha Mawar dari kedua mahasiswa yang lain. Natalia kaget, ternyata di balik persona "suci" yang Nadila coba pancarkan, gadis itu rela menggunakan tubuhnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Natalia menjadi berpikir bahwa mungkin menjebak ketiga mahasiswi itu bukan lah misi yang terlalu sulit, apalagi ditambah dengan kebinalan Michelle yang ternyata sudah bermula dari sebelum KKN.
Selain dengan sukarela memuaskan penumpang-penumpang bis yang menggilirnya, ternyata Michelle mempunyai reputasi yang cukup kotor di antara mahasiswa kampusnya. Michelle ternyata sudah berhubungan badan dengan banyak mahasiswa di kampusnya, termasuk Dion dan juga kedua teman KKN-nya.
Kini, Dion sedang menunjukkan beberapa video dan foto di smartphone-nya yang dapat memberikan gambaran akan kebinalan pertunjukkan tari yang Nadila dan Naomi lakukan. Dion menyebutnya sebagai modern dance ; terdengar asing dan Natalia pun tak tahu bagaimana cara mengucapkannya dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN di Desa Penari Erotis (21+)
Fiksi PenggemarNadila, Naomi dan Michelle datang ke desa Sukasari dengan niat yang mulia, yaitu untuk memberdayakan perempuan-perempuan desa agar lebih mandiri dan berdaya juang. Namun, perjuangan mereka harus berbenturan dengan bisnis lokalisasi setempat yang sud...