Chapter 10

9.1K 60 3
                                    

"Ayolah, habis KKN gw traktir lo seminggu penuh makan burger kesukaan lo tiap siang.", tawar Nadila kepada Dion.

"Itu mah kolestrol terus mampet darah gw Pawpaw! Mati dong lo bunuh gw?", jawab Dion dengan menyebut julukan Nadila saat di satu setengah tahun pertamanya berkuliah.

Nadila sudah tak lagi suka dipanggil dengan nama itu, walaupun dulu di hari ketika dia masih lebih imut dan belum sedewasa ini, ia sendiri lah yang menjuluki dirinya dengan sebutan "Pawpaw".

"Iiiiiih jangan panggil gw pake nama itu!", ujar Nadila kesal sembari memukul ringan pundak Dion dengan tangan kirinya.

"Lagian ngapain sih buntutin Teh Natalia gitu malem-malem? Mencurigakan banget tau ga.", jawab Dion kembali.

"Soalnya kita pikir itu tuh bakal ngebantu kita buat ngelancarin KKN. Lo tau sendiri kan acara kita banyak yang gagal karena pesertanya salah sasaran?", ucap Naomi memelas.

"Lo mau apa sih? Sebut aja.", tawar Nadila.

Muka Dion langsung berubah sumringah dan nakal mendengar tawaran dari Nadila. Ia langsung melirik ke arah Gilang yang duduk di sebelahnya.

"Ga usah aneh-aneh!", ujar Nadila sedikit keras sambil memukul pundak Dion sekali lagi.

"Tau lu, mau bikin masalah juga?", bisik Naomi dari sebelah kiri Nadila agar tak terdengar ke telinga Michelle yang terduduk di pojok kanan. Namun, Naomi baru tersadar bahwa Tama sedang duduk di seberangnya.

Mereka semua, terkecuali Tama dan Michelle, langsung terdiam canggung setelah bisikan Naomi tadi.

Mereka berenam kini sedang jajan mie instan di sebuah warung dekat posyandu. Sub-grup mahasiswa duduk bersama dalam satu baris dengan di seberangnya terdapat barisan sub-grup mahasiswi. Nadila duduk di tengah diapit oleh Naomi di sebelah kirinya dan Michelle di kanannya. Di seberangnya, Dion duduk di tengah diapit oleh Tama di kanannya dan Gilang di sebelah kiri.

Tama dan Michelle masih terlihat marah dengan satu sama lain. Mereka berdua menolak untuk berdekatan sehingga mereka memilih posisi yang paling menjauhkan diri mereka berdua. Teman-temannya yang lain pun tahu apa yang terjadi, setidaknya secara garis besarnya. Namun Nadila dan Naomi sudah tahu lebih banyak akan percumbuan Michelle dengan Tama semalam , karena Michelle pulang larut lewat jam 1 malam dalam keadaan menangis. Mau tak mau, Michelle menceritakan apa yang terjadi kepada Nadila dan juga Naomi. 

Akhirnya, Nadila dan Naomi pun tahu mengapa Michelle membawa pil KB p******r-nya saat KKN. Mereka juga tahu sudah seberapa jauh "hubungan" Michelle dengan Tama. Namun, Nadila dan Naomi tak ingin berbuat banyak mengenai Michelle dan hubungannya dengan Tama di saat seperti ini. Mereka lebih menginginkan agar Michelle fokus untuk mengerjakan proyek KKN mereka dan melupakan Tama sejenak. Akhirnya, Michelle pun pasrah mendapati Nadila dan Naomi menyita pil KB-nya dengan maksud agar ia lebih berkonsentrasi KKN serta agar tidak menimbulkan resiko mencoreng nama baik mereka. Tentunya Nadila dan Naomi masih mengizinkan Michelle untuk menegak satu pil untuk terakhir kalinya. Tak mungkin mereka menghukum Michelle hingga hamil akibat bersetubuh dengan Tama malam kemarin.

Nadila memecahkan keheningan. 

"Gimanaaaaaa?", ucapnya dengan nada memohon. Bibirnya dibuat cemberut dan memanja.

 Bibirnya dibuat cemberut dan memanja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KKN di Desa Penari Erotis (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang