Pagi itu, Nadila, Naomi dan Michelle sudah berpakaian rapi untuk kegiatan lapangan. Agendanya, hari ini mereka akan melakukan penyuluhan.
Untuk kegiatan ini, Michelle mengenakan baju yang cukup rapi. Ia memilih atasan kemeja lengan pendek yang terlihat profesional. Untuk bawahannya, ia mengenakan celana panjang bahan berwarna hitam. Penampilannya terlihat rapi dan sopan, tetapi juga tidak terlalu formal untuk tujuan kegiatan hari itu.
Belum sehari penuh semenjak Nadila menguak rahasia gelap desa Sukasari, sehingga undangan kegiatan itu terasa seperti hempasan angin sejuk di musim panas yang terik. Pada awalnya mereka berpikir akan semakin sulit untuk melancarkan kegiatan KKN. Apalagi setelah konfrontasi dari Natalia yang marah karena telah mereka mata-matai. Namun, kenyataan berbicara lain. Kemarin malam, sebelum berangkat ke Graha Mawar, Natalia mendatangi ketiga mahasiswi, dan mengabari bahwa esok pagi mereka diminta untuk memberikan penyuluhan.
Ketiga mahasiswi itu merasa sangat berterima kasih kepada Natalia. Gadis itu tak hanya memaafkan mereka atas kelancangan yang mereka perbuat. Namun, juga telah membantu mereka agar kegiatan KKN dapat kembali lancar.
Memang Natalia tak bisa menjanjikan supaya kegiatan lapangan hari ini menghadirkan warga yang sesuai dengan profil target. Namun, setidaknya melalui kegiatan ini para mahasiswi masih merasakan dukungan dari Pak Kades kepada program yang mereka bawa.
Kegiatan yang diminta oleh Pak Kades sepertinya termasuk kegiatan yang besar dan spesial, karena membutuhkan kerjasama antara kelompok mahasiswi dan kelompok mahasiswa. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka berenam memang satu kelompok, tetapi pekerjaan mereka tak begitu banyak bersinggungan. Alhasil, para mahasiswi bekerja dengan kelompok mereka sendiri, begitu pula dengan para mahasiswa. Jika ada kolaborasi, itu pun ketika mahasiswa membantu persiapan penyuluhan bagi kelompok mahasiswi. Namun, kali ini berbeda. Topik penyuluhan hari ini memang menggabungkan topik kedua kelompok itu. Kelompok mahasiswi melakukan marketing untuk mempromosikan pertanian pekarangan, sedangkan para mahasiswa akan meneliti dan mempromosikan teknologi yang kiranya dapat menyokong pertanian pekarangan di desa itu.
Walaupun acara ini menggabungkan kedua kelompok, karena acara yang tergolong besar, mereka berenam harus berpencar ke tiga lokasi berbeda. Mereka berenam dipasangkan dengan format satu mahasiswa dan satu mahasiswi. ketiga kelompok itu akan memberikan penyuluhan di tiap-tiap lokasi yang sudah ditentukan.
Ketiga mahasiswi kini sedang menunggu di pekarangan rumah. Sebentar lagi mereka akan dijemput oleh para mahasiswa menggunakan motor. Ibunda Natalia menemani mereka sampai nanti para mahasiswa datang, sedangkan Natalia belum kelihatan sama sekali di hari itu. Hal ini sudah tidak menjadi pertanyaan lagi di benak para mahasiswi. Mereka sudah tahu apa yang Natalia lakukan di malam hari. Mereka hanya berasumsi Natalia sedang kelelahan dan tertidur pulas di kamarnya akibat pulang pagi setelah bekerja di lokalisasi.
Deru motor menggema dari kejauhan. Dari intensitas suaranya terdengar begitu keras dan menandakan bahwa tak hanya ada satu motor saja yang sedang melaju ke arah mereka. Ketiga mahasiswi menebak jika itu adalah motor dari para mahasiswa, dan dugaan mereka pagi itu terbukti benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN di Desa Penari Erotis (21+)
FanfictionNadila, Naomi dan Michelle datang ke desa Sukasari dengan niat yang mulia, yaitu untuk memberdayakan perempuan-perempuan desa agar lebih mandiri dan berdaya juang. Namun, perjuangan mereka harus berbenturan dengan bisnis lokalisasi setempat yang sud...