<1 [S2.]

1.2K 117 13
                                    


5 tahun kemudian. . .

"Mama! Jenna udah cantik belom? Cantik kan mah, iyalah jenna~" kata jenna, yang baru saja selesai mandi.

Y/n mengangguk-angguk dengan apa yang dikatakan Jenna. Menurut Y/n Jenna mempunyai sifat seperti tantenya, Yeji. Karena Yeji seperti itu dulu kepedean. Untung saja dia benar-benar cantik, kalau tidak? Pikir Y/n.

"Cakepan abang lah dek!" Balas Junno sambil bercermin di kaca.

Nah, yang satu ini mirip bapaknya. Renjun 'kan? Karena Renjun sering bercermin dan suka terkejut melihat dirinya dikaca, membuat Y/n menggelengkan kepalanya atas kelakuannya. Untung suami. Kalau bukan? Udah pukul tuh muka. Pikir Y/n. (Lagi).

Kini Junno dan jenna berumur lima tahun. Walau mereka berdua lahir berbarengan tapi tetap saja Junno ingin di panggil dengan sebutan 'abang' untung saja, junno lahir lebih 1 menit dari jenna jadi ya.. cocok?

"Ihh! Abang kepedean! Cantikkan jenna kok! Itu kacanya ngebohongin pengelihatan abang nah tuh." Kata Jenna.

"Mana ada ngebohongin pengelihatan." Balas Junno.

"Ada tau! Iya kan ma?"

Y/n hanya bisa menggeleng-geleng dengan tingkah kedua anaknya itu. Y/n jadi ingat dia masih kecil dengan abangnya, Haechan.

"Tuh! Bleee!" Jenna menjulurkan lidahnya.

Junno hanya mendengus sebal.

Cklek.

"Permisi, boleh masuk?" Haechan membuka sedikit pintu kamar.

"Ih, ada om buriq!" Kata Junno.

Y/n terkekeh, "Om buriq, ngakak gue bang."

Haechan merotasikan matanya kesal.

"Ada apa bang kemari?" Tanya Y/n.

"Mau ngajak Junno sama Jenna nginep rumah papa, boleh gak nih nyonya?" Kata Haechan.

"Gue sih, gak ngelarang. gak tau deh tu bocah dua orang." Y/n melirik kearah dua anaknya itu.

"Mau dong om! Kangen mau ketemu kakek!" Kata Junno dan Jenna berbarengan.

Lalu, Mereka saling bertatapan.

"Cih, ngikutin." Jenna mendecak.

"Yaudah kalau kalian berdua mau nginep di rumah kakek, mama bantu beresin baju-baju kalian ya?"

"Iya ma!"

---

"Dadah Mama! Jenna sama Bang Junno pergi yaa! I love you Ma!" Jenna dari dalam mobil melambaikan tangannya.

"I love you too!" Y/n melambaikan tangannya juga.

Setelah mobilnya sudah tidak terlihat, Y/n memutuskan masuk ke dalam rumahnya lagi. Tapi, tiba-tiba Renjun datang menahan tangan Y/n. Otomatis Y/n terkejut. Renjun tersenyum lebar.

"Renjun! Ngagetin aja! untung gak jantungan."

"Hehe.." Renjun nyengir.

"Mau apa? Kayak ada sesuatu." Tanya Y/n, curiga.

"Nggak ada apa-apa, ayo masuk." Renjun merangkul Y/n.

Didalam, Y/n dari tadi curiga dengan kelakuan Renjun tumbenan dia kayak begini. Ada apa sih? Aneh banget. Kalau Renjun begini pasti ada maunya, karena Y/n tahu sifat Renjun. Dia sekarang jadi lembut begitu biasanya lembut juga sih, tapi. Kali ini lembutnya beda. Gak salah lagi, pasti ada maunya. Pikir Y/n.

"Jun? Kamu kenapa?" Tanya Y/n.

Renjun menggeleng kepalanya, "nggak ada apa-apa, kok. Sayang~"

Y/n tambah curiga Renjun dari tadi senyum-senyum sendiri sampai-sampai senyum miringnya. Bertingkah imut, aegyo begitu. Y/n sedikit jijik tapi? Tetap saja mau aegyo pun Renjun tetap lucu. Tapi hal itu semangkin buat Y/n penasaran. Sebenarnya 'kenapa, sih?'

Tidak peduli, Y/n memakan makanannya. Dia agak kesal lihat tingkah Renjun yang membuatnya penasaran dia kenapa? Apa baik-baik saja? Tidak mungkin kan Renjun, kelainan?

Next?

Vomment!💚💚💚

Kaget gak tuh tiba-tiba update 'i hate you?' Heheh~ 💚💚💚

I Hate You! ||Renjun x youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang