12

572 140 40
                                    

Double up ( 11 & 12 )

Happy reading!

Di sinilah ia sekarang.

Selama perjalanan, ia merasa sangat berat melangkah, perkataan Soobin terngiang jelas, ya, sahabatnya yang tak mengizinkan dia bertemu Taehyung lagi. Maka dengan bantuan Minami —tentu secara diam-diam. Yeonjun berhasil sampai ke sini.

Menepaki pijakan yang terasa berduri, tak sanggup lagi untuk lanjut melangkah dan memilih diam penuh keraguan.

Mata bulat indah menatap bangunan tua klasik yang semula selalu menjadi tempat favorit.

Seketika terbesit rasa rindu.

"Oh Gosh... My dummy you are here..." Mata kosongnya menjadi nyalang saat melihat siapa orang yang baru saja membuka pintu rumah lalu tergesa menghampiri. Taehyung membawa kekasihnya ke dalam pelukan, badan lebarnya sukses menenggelamkan tubuh Yeonjun yang masih setia bergeming.

Hangat.

Masih hangat.

Perasaan yang tak pernah berubah meski keadaan sudah mulai berbeda.

"Hey, baby kenapa kau diam saja di sini?"

Setelah Yeonjun tiba-tiba mengabari ingin bertemu, Taehyung tak bisa lagi fokus, pekerjaannya bahkan tak terpegang sama sekali, semua panggilan masuk bawahannya dari perusahaan yang berada di Amerika pun ia abaikan. Yang ia pikirkan hanya kedatangan sosok yang amat dirindukan. Sedari tadi berjalan ke sana ke mari, mengintip dari balik jendela besar hanya untuk melihat batang hidung Yeonjun.

Taehyung melepas pelukan. Membawa kedua tangan menyentuh wajah Yeonjun.

Sama seperti Yeonjun. Perasaan yang Taehyung rasakan tak berubah terhadapnya, perasaan yang masih hangat.

Mengelus pipi putih penuh dengan bekas luka, hatinya mencelos melihat bagaimana makhluk indah seperti ini penuh dengan 'cacat' —sebab sering mendapat kekerasan.

Meski begitu, Taehyung selalu merasa Yeonjun paling sempurna.

"I miss you so bad... Do you feel the same, hm?"

Yeonjun memejamkan mata seraya menghembus napas.

Oke, Taehyung pikir ia tak boleh gegabah. Salah-salah langkah, Yeonjun bisa pergi lagi. Bocah itu terlihat masih marah dan kacau dengan pergolakan batin.

Argh, sungguh sebenarnya sudah terasa sesak, tak bisa menahan diri untuk tak menyentuh Yeonjun kelewatan, ia ingin sekali menyumbui, dan menghangatkan ranjang yang sudah terasa dingin.

"Sudah makan?"

Yeonjun diam, dia tak merasa ingin diam, tak bermaksud mengabaikan tapi entah kenapa ia tak bisa berkata apa-apa.

"Alright, lebih baik kita masuk dulu."

Hanya menurut ketika Taehyung memeluk pundak, menuntunnya masuk ke dalam.

Aroma terapi tercium menenangkan sesaat mereka masuk.

Yeonjun terlalu sensitif dengan bau-bauan, dan semakin lama tercium semakin jelas kenangan yang pernah ia dan Taehyung lewatkan bersama, terlebih di rumah tua ini.

"Kau ingin masak apa?"

Taehyung mengusap wajah, ia lupa Yeonjun sedang tidak baik-baik saja hingga mustahil jika anak itu berniat untuk merecoki dapur seperti biasanya.

"Maksudku, kau ingin makan apa? Biar kupesankan untukmu." Ralatnya.

"Nope."

Akhirnya...

Metanoia | SooJun Yeonbin  Ft. TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang