18

560 148 29
                                    

Double up (17 & 18)

Masih belum nyerah buat baca? Haha ini complicated banget lho 😂 btw makasih vote dan komennya

Happy reading!

Berniat pergi tanpa menghabiskan sarapan tak peduli perut terasa lapar, diisi pun percuma yang ada terasa mual terlebih melihat wajah Soobin. Ingin muntah. Oke yang satu ini berlebihan. Dia hanya tak kuat melihat wajah tampan itu. Seperti melihat sosok asing.

Tapi baru saja berhasil keluar pintu, bahkan sampai tak memakai sepatu dengan benar—talinya tak tersimpul sempurna. Tangan Soobin sudah menjegal. Mencengkram kuat sehingga menghentikkan langkah Yeonjun yang langsung menatap jengah. Mata bulat itu semakin membesar, memberikan sorot membunuh. Walau sejujurnya Soobin sama sekali tak terintimidasi, yang ada di hadapannya bukan sosok menyeramkan melainkan manusia imut keterlaluan.

"Lepas!"

Soobin tak menjawab, malah menarik hingga masuk ke mobil.

Sesaat mereka sudah di dalam mobil setelah melewati fase tersulit, dimana Soobin harus mencegah tindakan Yeonjun yang brutal ingin keluar. Kini Soobin berhasil menjebaknya berdua. Berduaan. Dalam mobil.

Sesekali Yeonjun melirik, lewat ekor mata mendapati sosok itu masih diam & tenang. Yeonjun tak mengerti, ada makhluk seperti Soobin di bumi ini. Kalau sedang marah, marahnya sungguh mengerikan dan kalau sedang diam, juga tak kalah mengerikan.

Hah... Berbanding terbalik dengannya yang sejak tadi berceloteh ria sampai berani mengeluarkan umpatan.

Tapi tak jauh & tak beda. Kalimatnya bernada & berlirik sama. Dan untuk ke sekian kali. Yeonjun belum sampai titik menyerah mengatakan...

"Bilang, Soobin! Bilang kau tidak mencintaiku."

Ya, itulah kalimat yang sejak tadi terdengar. Ternyata Yeonjun belum puas jika belum mendapat jawaban.

"Aku mencintaimu." Sejak tadi diam, sekalinya bersuara malah mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak ingin Yeonjun dengar. Bagus! Semakin memperburuk harinya.

Yeonjun memicing.

"Kau! Argh..." Sudah pada batas maksimal, kesabaran yang memang sejak tadi tak tersisa banyak kini terluapkan. Yeonjun menendang  keras dashboard mobil. Tak peduli ada jejak kaki sepatu yang membuat lecet.

Dan si pemilik mobilpun seperti terlihat masa bodoh, tak peduli meski ini adalah mobil kesayangan.

"Argh, sungguh, kau menyebalkan!"

Bingung dan kesal melihat tingkah Soobin bisa setenang itu Yeonjun menjambak rambutnya sendiri.

Amukan Yeonjun bagai hiburan bagi Soobin melewati lalu lintas padat di pagi hari tak terasa mobil sudah masuk ke dalam pelataran parkir sekolah. Nafas Yeonjun memburu, matanya kosong namun tersirat banyak amarah dan mungkin dendam.

Soobin tebak, masih banyak hal yang bercokol dalam benak. Masih belum puas, mungkin ia masih berharap Soobin dapat merubah kalimatnya seperti...

'Haha! Hanya bercanda.'

Atau

'Selamat! Kau berhasil kena prank.'

Tapi mengingat Soobin bukanlah orang yang bisa diajak bermain bahkan terlalu kaku untuk melakukan sebuah prank, Yeonjun kembali dihantam kenyataan. Sekeras apapun mengelak, nyatanya Soobin memang tak lagi sama.

"Oke, Choi Soobin. Dengar aku ya ..." Karena dengan emosi tak berhasil maka Yeonjun mencoba cara lain. Mungkin menjadi lembut, dan imut disertai senyum kelinci mampu menghipnotisnya.

Metanoia | SooJun Yeonbin  Ft. TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang