8

700 146 25
                                    

Hello! Terima kasih vote dan komen di part sebelumnya :) makasiiiiiiih banget udah bikin semangat up

Aku double up lagi hari ini^^

Happy Reading!


Yeonjun berbalik segera memastikan pemilik dari suara yang terdengar familiar. Di sanalah sosok itu, berdiri angkuh dengan mimik keras. 

Wajah Yeonjun menampilkan ekspresi terkejut, dia sangat tak menyangka orang itu ada di sini sejak hari terakhir mereka bertemu, sosok itu hendak pergi jauh dan Yeonjun tak sempat mengantarnya pergi saat beberapa menit sebelum pesawat lepas landas.

"Hyung?" 

Masih ragu apakah matanya melihat orang yang benar. Beberapa detik terlewat saling memandang hingga akhirnya Yeonjun melangkah mendekat menerjang  dengan pelukan.

"Hyung..." Yeonjun tersenyum lebar menutup matanya senang. Ia sedikit berjinjit untuk menyamakan tinggi mereka.

Tak lama pelukan itu dibalas dengan lembut dan hangat. Ekspresi angkuh dan keras itu ternyata hanya topeng yang menutupi sikap manisnya. Pria itu tersenyum.

Soobin yang baru saja menutup pintu mobil merasa bingung melihat Yeonjun sedang berinteraksi dengan seseorang. Terlebih orang itu tidak memakai seragam yang mengartikan bahwa dia bukanlah seorang siswa atau teman sebaya. Jantungnya berdegup dengan emosi yang tidak stabil, melihat Yeonjun memeluknya begitu erat, sosok itu tak memperlihatkan wajahnya karena tenggelam di ceruk leher Yeonjun, sial! Membuat Soobin semakin geram saja.

Baru saja ingin menginterupsi dengan dehaman, mereka berdua sudah melepaskan pelukan. Dan wajah pria misterius itu kini nampak jelas.

"Namjoon hyung?" 

Namja yang diketahui bernama Namjoon itu mengarahkan mata ke sumber suara, dimana Soobin sudah berdiri tak jauh dari spot mereka berdua.

"Hey! Apa kabar, Soobin?" Namjoon menghampiri memeluk Soobin.

Yang dipeluk hanya diam karena sama terkejutnya seperti Yeonjun saat pertama kali melihat sepupunya itu datang ke sini.

Kim Namjoon, pria yang kini sedang bergelut dengan profesinya menjadi seorang komposer sekaligus penulis lagu, sudah banyak lagu yang ia ciptakan dan selalu sukses menggebrak pamor penyanyi tersebut. Lagu-lagunya sungguh easy listening. Sehingga ia diberikan tawaran untuk bekerja sama dengan industri musik di luar negeri. Yang tentunya sangat menunjang karir ke depannya yang lebih baik lagi. 

"Ah, aku baik, bagaimana denganmu?"

"Well, aku sedikit kelelahan karena bocah nakal yang tidak ada di rumah dan membuatku terpaksa menyusulnya kemari. Kau menghindar karena takut ku tagih hutang, huh?"

Yeonjun mencubit Namjoon pelan. Dia merengut kesal dibuat-buat.

"Apasih?! Kau tahu, saat hyung akan pergi aku justru mau membayarnya, tapi sialnya aku telat pulang sekolah dan tak ada waktu menyusulmu ke bandara."

"Ah alasan!" Namjoon mencubit pipi Yeonjun.

"Kenapa hyung ke sini?"

Soobin bertanya.

"Sudah kukatakan, aku ingin bertemu bocah nakal ini. Saat tiba di rumah Bibi, dia tak ada di sana dan Bibi bilang Yeonjun sudah beberapa hari tak pulang. Apalagi saat kuhubungi ponselmu, nomornya tak aktif." Namjoon meneliti wajah Yeonjun entah kenapa seakan menyelami bola matanya mencari-cari sesuatu.

"Dan mendapati kalian berdua berangkat sekolah bersama. Kau tak menculiknya kan, Soobin?" Namjoon memicing curiga dengan jenaka.

Soobin diam entah harus menjawab apa. Memangnya ini bisa dikatakan penculikan? Lagipun yang lebih salah di sini adalah Taehyung. Soobin justru hanya ingin menyelatmakan Yeonjun dari hukuman bibinya.

Metanoia | SooJun Yeonbin  Ft. TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang