"Kupikir hidupku akan berakhir hari ini, ternyata tidak. Bahkan ada sesuatu yang tidak terduga setelahnya"
---oOo---
Tata surya umumnya terdapat 9 planet yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan yang terakhir adalah pluto meskipun kini pluto sudah tidak dianggap karena jaraknya yang begitu jauh dan tidak terlihat lagi di dalam lingkaran satelit yang mengelilingi matahari.
Dari semua planet-planet itu, bumi adalah planet yang memiliki sumber daya kehidupan yang paling tinggi. Namun sayangnya di sana juga orang-orang dengan keegoisan keserakahan berkumpul. Sifat ingin menguasai segalanya sehingga menindas mereka yang lemah.
Sialnya, aku hidup di planet itu.
Planet yang terlihat seperti dunia utopia penuh dengan kedamaian, ketentraman dan kehidupan sosial yang begitu erat. Dimana ketika setiap mereka bertemu dengan sesamanya pasti akan tersenyum lebar penuh kebahagiaan.
Namun di balik senyum kebahagiaan itu hanyalah sebuah trik palsu yang mereka gunakan. Dalam diri mereka yang sebenarnya terdapat keegoisan, keserakahan dan ingin membunuh hanya untuk mendapatkan apa yang mereka mau atau mungkin hanya karena hal sepele ㅡtidak ingin merasa tersaingi misalnya.
Itu yang terjadi pada bumi sekarang. Dulu memang tempat ini adalah definisi dari dunia utopia yang sebenarnya. Namun semakin lama ketika pikiran manusia semakin dikendalikan oleh iblis, dunia ini seketika menjadi dunia distopia yang berusaha ditutupi dengan dunia utopia.
Jadi jangan pernah berpikir bahwa dunia adalah tempat yang aman dan penuh kebahagiaan. Tidak, mereka menyimpan sesuatu di baliknya ㅡsesuatu yang lebih buruk dibandingkan dengan kematian.
Seperti sekarang, aku sedang dihadapkan dengan orang-orang yang terkadang membuatku berpikir mungkin mati lebih baik daripada aku harus bertemu dengan mereka.
"Masih aja lo ya dapat peringkat satu! Kan gue udah bilang keluar dari sekolah ini! Masih gak paham bahasa manusia? Ha? gak paham? Atau mau gue kasih paham?!" teriak salah satu dari tiga di antara mereka.
Peringkat? iya. Mereka sedang mempermasalahkan hal itu sekarang karena aku yang lagi-lagi menduduki peringkat pertama di kelas. Bukan karena aku rajin belajar dan mendapat nilai tinggi dan rajin belajar di dalam ujian.
Lalu?
Sebenarnya aku sama brengseknya dengan Luna, salah satu dari tiga orang yang ada di depanku sekarang ini ㅡlebih tepatnya Luna adalah orang yang berteriak kepadaku tadi.
Sementara tiga orang lainnya adalah mereka yang mendukung Luna untuk menindasku hampir di setiap harinya. Kami berada di peringkat dua teratas karena mengandalkan uang. Meski sudah berulang kali aku mengatakan kepada papa untuk tidak menggunakan uang lagi di semester ini, dia tetap tidak mau mendengarkanku.
Papa tidak percaya jika aku bisa mendapatkan peringkat satu dengan hasil keringatku sendiri, karena itu papa menggunakan uang untuk membayar kepala sekolah agar menempatkanku di peringkat satu. Padahal aku tidak masalah jika aku harus berada di peringkat terendah sekalipun asalkan melalui hasil keringatku sendiri ㅡtapi papa tidak mau nama baik mereka tercoret hanya karena ulahku.
Sama halnya dengan Luna, hanya saja dia kalah dalam nominal uang. Semakin besar uang yang dia keluarkan untuk membayar sekolah, semakin besar pula papaku menghabiskan uangnya demi membuatku menetap di peringkat satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
CODE NAME MARK
Science Fiction[ Science fiction] "He is a bright light at the end of my dark road" Cover design by : Putri_Graphic