13. Can I?

345 124 6
                                    

"Terkadang garis kehidupan yang dibuat oleh takdir begitu kejam. Kita dibuat terbang tinggi terhadap sesuatu kemudian dijatuhkan kembali dengan kenyataan"

---oOo---

"Apa kamu masih ingin menutupi faktanya? Fakta tentang Mark?"

"Mama..."

Wanita berambut panjang itu menatapku intens sementara aku hanya terdiam kaku. Bahkan aku menundukkan kepala ketika mama berjalan melangkah menghampiriku ㅡaku sama sekali tidak mau menggubris.

"Kamu masih tidak bisa mempercayai mama sampai kamu harus menyembunyikan semuanya?" mama kembali bersuara.

"Ya?" sontak aku mendongak setelah mendengar perkataan mama yang barusan itu.

Tidak mempercayainya? Mama tau hal itu? dia tau bahwa aku berusaha menyembunyikan fakta karena aku tidak bisa mempercayai mama sepenuhnya? Tapi bagaimana bisa dia tau akan hal itu?

"Mengenai Luna, apa saja yang sudah ia perbuat ke kamu, dan kecelakaan yang membuat tanganmu patah beberapa waktu lalu.. mama juga tau itu bukan kecelakaan mobil, kemudian soal Mark.. mama sudah curiga sejak pertama kali ini datang kemari. Dan hari ini mama semakin yakin bahwa ada yang salah" cetus mama.

"Bagaimana bisa mama tau... bahkan soal Luna..."

"Mama tau semuanya, hanya saja mama menunggu kamu untuk menceritakannya sendiri. Mama sudah mencoba untuk berusaha terlihat dekat denganmu namun sepertinya kamu masih tidak bisa percaya dengan mama. Kamu memilih menanggung semuanya sendirian"

Aku begitu tidak percaya dengan apa yang kudengar sekarang ini. Mama benar-benar mengetahui semuanya? Ini hanya tidak masuk akal karena dia hanya diam saja bahkan sudah mengetahui semuanya.

"Mama tau yang sekarang kamu pikirkan. Jahat bukan? Mama diam saja meskipun mama tau semuanya. Tapi mama ingin melihat seberapa sanggup kamu menanggung semuanya sendirian. Ternyata kamu lebih kuat dibanding yang mama pikirkan" ucap mama.

"Mama..."

"Berhentilah menutupi semuanya dari mama, kamu bisa percaya dengan mama"

Speecheless? Itu satu-satunya yang terjadi padaku saat ini. Tapi aku kembali teringat oleh perkataan Prof. Jeffrey sebelumnya. Ia mengatakan padaku bahwa aku bisa mempercayai mama dan semuanya akan baik-baik saja.

Kupikir dia memang benar. Mama sudah tau semuanya tapi sejauh ini tidak ada yang terjadi. Maksudku, jikapun dia salah satu orang yang seharusnya kuhindari, Mark pasti sudah tidak ada di sini sekarang. Humanoid itu pasti sudah selesai di tangan mama.

Tapi nyatanya tidak ada yang terjadi. Mama bahkan masih tetap diam sampai saat ini. Jika saja hal mengenai kalung mama tadi tidak terjadi, mungkin sampai sekarang pun mama masih tidak akan jujur bahwa dia sudah mengetahui semuanya.

Setelah apa yang terjadi dan apa yang kudengar hari ini, I think Im decide to trust her.

"Mama..." sahutku pelan.

"Ya?" ucap mama.

"Mama tadi mengatakan mama sudah tau siapa Mark sewaktu pertama kali dia datang kemari. Bagaimana bisa?"

"Mama sebelumnya pernah menceritakannya padamu bahwa dia bersama mama dan membahas mengenai berkas-berkas mama tentang berbagai hal di dunia kedokteran. Mama juga mengatakan padamu bahwa mama begitu salut dengan kecerdasannya. Sebenarnya saat itu mama menanyakan berbagai macam hal mengenai kedokteran. Dia bisa menjawab semuanya dengan baik. Sekalipun itu pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh orang yang sudah terjun ke dalamnya begitu lama. Bukankah tidak masuk akal jika anak yang masih duduk di bangku 12 SMA bisa menjawabnya?"

CODE NAME MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang