"Sama saja aku akan terjun ke jurang yang penuh dengan manusia egois jika aku membiarkannya terus menjadi prisai tubuhku"
---oOo---
"Elle, kamu gakpapa?" tanya Dean yang berjalan menghampiriku ketika aku baru saja masuk ke dalam kelas.
"Gakpapa kok" jawabku.
"Dia siapa?" Dean menaikkan alisnya sembari menoleh ke arah Mark.
Sebelumnya menjawab, aku juga menoleh ke arah Mark yang hanya menatap kosong kepada Dean. Ah aku masih tidak percaya dia benar-benar menjadi salah satu murid di sini ㅡdengan tubuhnya yang masih memakai baju kaos biasa.
"Dia adiknya prof. Jeffrey, hari ini dia jadi murid baru di sini" ucapku.
"Prof. Jeffrey punya adik? Aku baru tau" Dean tampak berpikir. "Kalau begitu, aku Dean dan siapa namamu?" lanjutnya.
"Code name Mㅡ" belum sempat Mark melanjutkan perkataannya, aku menutup mulutnya dengan terburu-buru.
Jelas saja, bagaimana bisa dia memperkenalkan Namanya dengan cara seperti itu. Pasti orang-orang akan curiga jika dia berbicara seperti robot. Ini baru permulaan tapi rasanya aku sudah mau gila.
"Nama dia Mark" kataku.
"Oh, Mark"Dean mengangguk paham.
"Yaudah aku ke tempat duduk dulu ya"
Aku segera enyah dari hadapan Dean sebelum ia kembali mengajak Mark bicara dan hal-hal yang kuhindari akan terjadi.
Aku membawa humanoid ini duduk di bangku yang sekarang sudah kosong ㅡbangku yang tepat berada di belakang bangkuku. Untung saja kami duduk berdekatan jadi aku mudah mengawasinya.
Mataku menoleh ke kanan kiri melihat apakah ada yang sedang memperhatikan kami secara intens atau tidak karena ada yang ingin kubicarakan dengan Mark.
Setelah kurasa semuanya aman, aku memotong jarak antara aku dan Mark. Sementara humanoid itu hanya terdiam menatapku.
"Kamu gak boleh kenalin diri seperti tadi. Orang-orang bias curiga kalau kamu itu humanoid. Ingat kata Prof. Jeffrey, kamu harus bersikap seperti manusia" bisikku.
"Jadi aku harus bagaimana? Aku tidak pernah diajarkan bagaimana cara memperkenalkan diri dengan cara lain selain itu" jawab Mark.
"Perkenalkan, namaku Mark ㅡkamu bisa perkenalkan diri dengan cara seperti itu"
"Baiklah, aku akan lakukan seperti yang kamu katakan"
Aku menghela nafas, semoga saja dia benar-benar melakukan seperti apa yang aku suruh. Jika tidak, semuanya akan jadi semakin rumit.
Selama duduk di sana, Mark sama sekali tidak pernah mengalihkan pandangannya dariku. Dia terus saja menatapku dengan wajah datarnya dan tatapan mata yang masih tidak bisa kuartikan sama sekali.
"Apa dia orang baik?" tanya Mark, menggerakkan bola matanya ke arah Dean yang sedang berbicara dengan seseorang di depan kelas.
"Dean? Yah, dia orang baik. Dia teman dekatku selama di sekolah. Kenapa?" tanyaku kembali.
"Jika dia orang jahat, berarti aku harus menjauhkannya darimu"
"Gak perlu kalau Dejun, dia baik kok"
"Baiklah"
Mark kembali menatapku setelah aku menjawab pertanyaannya. Namun ia kembali menoleh ke arah lain ketika mendengar suara yang mungkin tidak begitu asing baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CODE NAME MARK
Fantascienza[ Science fiction] "He is a bright light at the end of my dark road" Cover design by : Putri_Graphic