"Dia sudah mampu mendeteksi perasaan manusia tapi apakah nantinya dia mampu merasakan perasaan manusia?"
---oOo---
Lullaby, akhir akhir ini hal itu selalu menenangkanku di malam hingga pagi hari. Rasanya seperti ada alunan indah yang terdengar dan menemaniku ketika tidur. Bahkan alunan music indah itu membawaku ke hal-hal yang indah juga.
Tidak hanya itu, tapi Lullaby itu juga berhasil untuk membuatku tersenyum ketika bangun dari tidurku. Tidak biasanya yang dimana aku hanya akan terbangun dengan wajah yang begitu ketakutan dan berkeringan.
Baguslah, beberapa hal menjadi lebih baik.
"Elle... cepat duduk di sini" sahut mama.
Tanpa membuang waktu banyak lagi langsung sajaaku berjalan mendekati mama yang sudah lebih dahulu duduk di depan meja makan. Hanya sendiri, aku tidak melihat papa ada di sini. Mungkin dia masih ada di kamar.
Begitu pikirku sampai sekitar 10 menit kemudian papa belum juga memperlihatkan batang hidungnya. Aku menoleh ke sana dan kemari mungkin saja dia baru berjalan kemari tapi sayangnya aku tidak melihat siapapun.
"Kenapa Elle?" Tanya mama yang menyadariku seperti sedang mencari sesuatu.
"Dimana papa?" tanyaku kembali.
"Aa... dia sudah pergi ke kantor pagi tadi. Dia ada rapat penting"
"Oh begitu"
Harusnya aku sudah menyadari hal ini dan itu bukanlah hal yang harus kupertanyakan. Ini bukan yang pertama kalinya papa tidak ikut sarapan dengan kami. Bahkan hal ini sudah sering terjadi.
Yah begitulah, meluangkan waktu untuk sarapan dengan keluarganya saja sangat sulit ia lakukan. Apalagi menghabiskan waktu untuk liburan dengan keluarganya, sepertinya itu adalah hal yang sangat tidak mungkin ia lakukan.
"Cepat habiskan makananmu Elle, kamu akan terlambat ke sekolah" ujar mama.
"Baik ma"
Kembali aku fokuskan pikiranku kepada makanan yang sedari tadi terlihat seperti tidak berkurang sama sekali. Bodohnya aku membuang waktuku hanya untuk memikirkan orang sibuk itu. Kenapa aku peduli dengannya ketika ia tidak pernah peduli denganku.
"Nona Elle, ada Mark yang menunggu" ucap bibi Mirren setelah aku baru saja menghabiskan sarapanku.
"Oh iya bibi" aku beranjak dari tempat dudukku "Mama, aku pergi dulu" lanjutku.
"Iya Elle, hati hati di jalan"
"Mama juga"
Langsung saja aku berlari kea rah Mark yang sedang berdiri di depan pintu utama. "Mark!" Tegurku sembari menepuk pundaknya. Ia pun menoleh dengan santainya kemudian tersenyum. Mungkin karena aku tersenyum ke arahnya makanya dia ikut tersenyum. Mengingat selama ini dia hanya mengikutiku ketika tersenyum, ia tak punya alasan sendiri untuk tersenyum dengan kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CODE NAME MARK
Ficção Científica[ Science fiction] "He is a bright light at the end of my dark road" Cover design by : Putri_Graphic