Chapter 21

128 14 46
                                    

Ate terbatuk memasuki ruangan yang tadinya Gym itu .... tubuhnya diselimuti debu dan Abu ....masih terdengar beberapa kali ledakan di luar sana .... "Viv.......Vivian......" teriak Ate mencoba memanggil ......langkahnya bergema di ruangan yang porak poranda dan gelap itu .....

Mata tuanya memincing ketika melihat bagian bawah tubuh perempuan dengan celana Piyama dan perut membuncit .....paruh atas tubuhnya tertutupi reruntuhan dan tidak bergerak ....semoga hanya pingsan ...

Ate bergegas mendorong bongkahan besar reruntuhan atap itu dari tubuh perempuan itu ...."oh ....yah....." Ate sedikit bernapas lega karena itu bukan Vivian .....tampak luka menganga di kepala dan leher wanita itu ....

Ate mencoba merasakan nafas perempuan itu dengan mendekatkan kedua jari di hidung tubuh tak bergerak itu ....Nihil ...Ate melangkah mundur dan mendoakan singkat tubuh itu

"Semoga beristirahat dalam damai..." gumam laki laki tua itu perlahan .... kemudian meneruskan perjalanannya memasuki Ruangan Gym itu .....

"Viv .....Ibu Geraldine.....teriak ate lagi ...lamat lamat terdengar beberapa suara mengerang ....Ate menghampiri mereka dan membantu semampunya untuk mereka paling tidak keluar dari gym itu ....

Suasana panas dan di luar masih terdengar ledakan dan api menjilat jilat ....."Vivian ......Ibu Geraldine....." teriak Ate putus asa .....

".....Te ......." terdengar suara rintihan Lirih .....Ate segera bergerak kesudut asal suara itu ....reruntuhan dan bongkahan tampak rapat menutupi sudut Itu

"Viv ....Ibu Geraldine..... " teriak Ate ....

"Pak Mauliate......" terdengar rintihan Geraldine dari dalam reruntuhan..... Ate sigap mencoba menyingkirkan sebanyak mungkin bongkahan puing .. batu dan kayu yang menutupi tubuh Tua Geraldine....

"Ibu maaf sebentar....ba...banyak sekali ini puingnya ....." ujar Ate sambil terus mencoba menyingkirkan reruntuhan ... terdengar kerotak suara api yang membakar kayu di atas mereka ....tampaknya sebagian besar lantai selain lantai dasar sudah terbakar .....

"Kepala ....kepala saya sakit pak ....kayaknya ada sesuatu di perut saya ....." lirih Geraldine dengan napas yang sudah satu satu .....

Ate masih terus berusaha mengangkat dan menyingkirkan beberapa bongkahan reruntuhan besar ...."iya bu ....ini sebentar lagi ....."

Akhirnya Ate berhasil menyingkirkan semua reruntuhan yang menimpa geraldine

"pak ...to ...tolong pak...sakit..." dengan Mata memincing Ate memperhatikan keadaan Geraldine seraya mendekat....saat pandangannya sudah dapat melihat Geraldine sepenuhnya Ate tercekat ....

Kepala Geraldine dan wajahnya tertutup darah dan Debu..... sebuah balok kayu panjang patah dan menusuk perutnya ....dia tampak lemas dan kehilangan banyak darah...

"Pak Ate..... To...tolong Pak....." Ate segera menghampiri Geraldine ...saat Ate mencoba menariknya untuk berdiri ate sadar itu tidak mungkin karena Balok itu menancap ke lantai ...membuat Geraldine tidak dapat pergi kemana mana ....

Sebelum Ate mengatakan sesuatu ...tiba tiba bangunan diatasnya kolaps ....ate terpelanting dan reruntuhan yang jatuh segera menimbunnya

....dapat dirasakan sakit yang amat sangat di kaki kirinya ....perlahan dia membuka mata dan terbatuk .....

tubuhnya sepenuhnya terkunci reruntuhan....hidungnya Patah mengeluarkan darah segar ....dan Matanya memandang Nanar ke gemintang malam.....

Ate seketika kehilangan kesadaran ...sementara di luar sana ambulan dan pemadam kebakaran meraung raung......

09.gemintang malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang