"Aku memilih menghindar. Karena ada hati yang harus diselamatkan, "
✨
Happy reading
"Bapak! " Raina berteriak pada Raka. Sedangkan, seseorang yang merasa terpanggil pun menoleh.
Raina semakin mempercepat langkahnya, ketika Pak Bosnya itu berhenti.
"Ini berkas meeting yang bapak butuhkan," Raina menyodorkan beberapa map berisikan berkas.
Raka menganggukan kepalanya, "Terima kasih, " Ia mengambil map itu tanpa mengeceknya terlebih dahulu.
"Eh Bapak, " Raka membalikan tubuhnya.
"Ada apa? "
Raina berpikir sejenak, "Apa saya tidak diperlukan dalam rapat kali ini? "
Raka terdiam. Sebenarnya ini rapat yang cukup besar, dan tentu saja. Keberadaan sekretarisnya ini sangat diperlukan.
"Tidak," Jawab Raka singkat.
Raina mengangguka kepalanya, "Maaf jika kejadian tadi malam membuat bapak tidak nyaman,"
Bukan itu alasannya Rain - Batin Raka.
"Tidak apa. Saya sudah melupakan kejadian semalam, "
Raina menatap wajah Pak Bosnya ini. Seolah ada hal yang mengganjal dari tatapan itu. Namun, mungkin itu hanya perasaan Raina saja.
"Ada lagi yang ingin ditanyakan?" Raka memberikan kesempatan pada Raina untuk bertanya.
"Tidak ada pak. Saya permisi kalau begitu,"
Raka terdiam, lalu mengangguk.
✨
Raina menyesap secangkir teh manisnya seorang diri. Saat ini, ia sedang berada di dapur kantor. Tempat dimana para pegawai mengistirahatkan otaknya sejenak. Seperti Raina saat ini.
Entah mengapa. Putus dari Dika memberikan kelegaan tersendiri bagi Raina. Namun lain halnya dengan perubahan sikap Raka yang membuat Raina berpikir berulang kali, apakah ia melakukan kesalahan?
"Bikin teh gak ngajak ngajak, " Raina tersadar. Lalu menoleh pada Keyra.
"Baru juga sampe, "
Keyra mengangguk, "Tumben kesini. Kerjaan lo udah beres emangnya? "
Raina menyimpan teh nya pada meja, "Udah beres semua. Tinggal nunggu hasil rapatnya Pak Bos nanti, "
"Lo udah tanya, kenapa lo ga diajak ke meeting itu? "
Raina menggeleng.
"Kenapa ga lo tanyain, Rain? "
"Gue cuma nanya, apa gue dibutuhin di meeting itu atau engga. Dan jawabannya adalah engga. Udah terjawab kan kalau gue ga terlalu dibutuhin? "
Keyra mengaduk teh miliknya, "Gak dibutuhin gimana sih Rain? Secara lo kan sekretarisnya Pak Bos. Apalagi ini meeting yang cukup besar. Gue pastiin, Pak Bos bakalan hubungin lo hari ini,"
Raina mengedikan bahunya. Tak tau harus menjawab apa.
"Eh! Lo ngerasa ga sih, ada yang beda sama sikapnya Pak Bos? "
"Gue juga ngerasa gitu sih. Kenapa ya? "
Keyra berpikir sejenak.
"Atau jangan jangan. Gara-gara dia nraktir kita waktu itu lagi, terus kita ga bayar. Eh tapi kan dia nya yang nraktir masa iya sih harus bayar lagi, "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐞𝐥𝐨𝐯𝐞𝐝 𝐌𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧
RomanceApa jadinya jika kamu dipertemukan kembali dengan mantanmu? Putar arah? Tutup muka? Atau pura pura ga lihat? Semua itu sudah dilakukan oleh Raina. Namun sepertinya takdir tak lagi berpihak padanya. Karena impian terbesarnya, justru membawanya te...