"Bolehkah aku pergi? Disaat tak ada lagi yang menginginkan aku disini."
✨
- My Beloved Mantan -
Happy reading
Harapan Raina untuk tidak bertemu dengan Raka memang menjadi kenyataan. Sebab ia tidak melihat sosok Raka dalam beberapa hari setelahnya, selama di kantor. Catat! Selama di kantor.
Raina mengalihkan pandangannya, pada lelaki yang menjadi objek utama orang orang disini. Entah mimpi apa yang baru saja Raina dapatkan, namun kenyataan yang ada di depannya ini sungguh tak pernah ia harapkan.
Seorang Raka, alias Pak Bosnya. Di seberang sana sedang berdiri dengan bantuan kruk di tangan kirinya. Banyak teman lelakinya yang mengerubuni Raka. Seolah keajaiban dunia sedang muncul di tengah tengah acara ini.
"Lo gak mau nyamperin musuh bebuyutan lo? " Raina menoleh pada Syifa--sahabat SMA nya.
"Nyamperin dia sama aja nyerahin diri gue ke penjara tau gak? " Kekeh Raina. Padahal kenyataannya, hampir tak pernah tidak untuk Raina menghampiri Raka selama di kantor.
"Padahal dulu, lo ngebuat semua cewe di satu sekolah itu iri dengki sama lo. Secara, yang awalnya musuh bebuyutan, eh malah jadi kekasih impian. Bener bener diluar dugaan sumpah, " Kata Syifa terkekeh mengingat kejadian itu.
Raina tersenyum tipis dengan tatapan ke arah Raka di seberang sana yang tengah tertawa. Padahal selama dua bulan terakhir Raina menjadi sekretaris Raka, tak pernah ia melihat tawaan itu tercetak dari bibir Pak Bosnya.
"Ya itulah takdir. Gaada yang pernah tau kan?"
Syifa mengangguk setuju, "Termasuk takdir lo yang harus putus sama Raka juga bukan? Udah kayak Dilan sama Milea aja kisah cinta lo. Sedeket apapun kalian waktu itu, ternyata takdir gak ngizinin kalian buat bersama selamanya,"
Raina terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Syifa. Ia dan Raka pernah sedekat nadi. Namun takdir juga yang menjauhkan mereka hingga seperti ini. Ketika Raina tengah menatap Raka di seberang sana, tak disangka tatapan mata mereka bertemu.
Cepat cepat Raina mengalihkan tatapannya. Lalu menetralkan detak jantungnya. Ada apa ini?
✨
Acara reuni berlangsung ramai lancar. Cukup banyak alumni yang meluangkan waktunya untuk datang kesini. Hingga banyak kegiatan dadakan yang tiba tiba dibuat, salah satunya seperti ini. Saling mengingat momen yang pernah tercipta di masa SMA dulu.
"Udah dong cerita tentang gue nya. Gantian tentang CEO kita dong. Banyak banget yang bisa dijadiin bahan gibah nih," Tutur Adrick--ketua geng bar bar di kelas Raina kala itu. Di atas panggung sana, Adrick berucap yang mengundang gelak tawa untuk seluruh manusia yang ada di tempat ini. Namun tidak berlaku untuk Raina.
"Ada yang mau mancing duluan ga nih?" Celetuk seseorang dari kursi penonton.
Raina sebenarnya tidak ingin membuang waktu untuk mendengar guyonan dari teman teman bar bar nya. Namun Syifa mengingatkan, bahwa kapan lagi acara seperti ini diadakan. Dan dengan setengah hati, ia merelakan untuk tetap disini.
"Inget gak, dulu ada cewe sama cowo yang selalu berantem tiap kali ketemu? Sampai sampai guru BK harus ngawasin mereka tiap pas jam istirahat. Padahal nih ya, mereka itu satu kelas. Udah kayak anak tawuran aja harus selalu diawasi, " Kata Adrick membuat semua penonton menjadi riuh.
Raina membuang mukanya. Ia paham, kemana arah pembicaraan teman laknat nya itu.
"Santai santai dong. Mau gue yang nyerita atau CEO kita ini aja yang mengingat kenangan indah itu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐞𝐥𝐨𝐯𝐞𝐝 𝐌𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧
RomanceApa jadinya jika kamu dipertemukan kembali dengan mantanmu? Putar arah? Tutup muka? Atau pura pura ga lihat? Semua itu sudah dilakukan oleh Raina. Namun sepertinya takdir tak lagi berpihak padanya. Karena impian terbesarnya, justru membawanya te...