Lima

13 2 0
                                    

5 Juli 2017
Dear Diary...

Pagi ini gue terbangun dengan semangat. Gue sholat subuh dengan khusyuk. Kemudian mandi ketika jarum jam menunjukkan pukul enam. Gue menyambut hari dengan senyuman.

Saat gue lagi sarapan katupek lamak khas Padang, gue memikirkan kak Bintang. Yaps, hari ini keluarga gue dan dia akan ke Padang Kota untuk ke rumah salah satu teman orangtua gue dan tante Marissa. Namanya om Endra.

Kita bakalan kesana setelah sholat dzuhur, jadi gue terpaksa menunggu kehadiran keluarga mereka dengan terkantuk-kantuk dirumah. Sedangkan papa gue sedari tadi udah berangkat ke rumah nenek Jamilah.

Sekitar jam sembilan, bibi Syena dan kak Chacha tiba-tiba datang ke rumah. Mereka membawa berbagai macam makanan dan gue mencicipi semuanya dengan semangat sukacita.

Gak lama kemudian, bibi Syena dan kak Chacha ngajak kita semua untuk jalan-jalan keliling Pariaman. Cuaca hari ini lumayan mendung dan gue lumayan ngantuk dijalan. Tiba-tiba notifikasi di handphone gue menyala, ternyata ada sinyal guys. Akhirnya gue pun membalas pesan dari teman-teman gue. Tak lupa gue update status dengan lokasi di Pariaman.

Saat udah puas keliling Pariaman, bibi Syena tiba-tiba pingin liat rumahnya om Juna dan tante Marissa. Akhirnya sopir gue pun menjalankan mobilnya ke daerah rumah mereka.

Saat mobil gue lewat di depan rumah mereka, tiba-tiba ada Angga keluar rumah. Angga kira keluarga gue udah nyamperin keluarga mereka secepat ini, padahal janjiannya setelah dzuhur.

Akhirnya mama cuma lambai tangan aja ke arah Angga. Tanda dadahin dan kode bahwa keluarga gue gak nyamper mereka, hehehe.

Setelah itu adzan dzuhur berkumandang dan kita semua balik ke rumah untuk sholat.

Selesai sholat gue langsung makan siang. Bibi Reni emang paling enak kalau masak. Gue dengan semangat makan dengan berbagai macam menu yang enggak ngebosenin.

Gak lama kemudian, papa gue pulang dan langsung ngajak kita ke rumah keluarga om Juna dan tante Marissa. Setelah semua siap, kita berangkat nyamperin mereka.

Waktu gue dateng ke rumah mereka, cuma ada tante Marissa, kak Resti dan neneknya. Sedangkan om Juna, kak Bintang dan Angga lagi sholat dzuhur di mesjid. Waktu mereka bertiga dateng, keluarga gue auto salam-salaman. Suer, jantung gue berdetak gak karuan waktu kak Bintang salamin tangan gue. Seketika dunia gue ambyar.

Setelah semua siap, kita berangkat ke Padang Kota. Tepatnya ke rumah om Endra.

Gue duduk di depan sama papa. Tak lupa, si kecil Bimasakti duduk di pangkuan gue. Di belakang ada mama, Kenanga dan kak Pelangi.

Di perjalanan, gue tertidur dan gak sadar udah setengah perjalanan terlewati. Mobil papa dan om Juna berhenti di pinggir jalan untuk membeli beberapa buah tangan untuk om Endra. Gue sedikit noong alias nengok ke arah mobil om Juna lewat spion. Ada kak Bintang gak yaaa? Batin gue menggelikan.

Entah mengapa gue jadi mikirin kak Bintang terus. Dan gue akui, gue udah jatuh cinta sama pesona dia. Kak Bintang yang tinggi, yang penurut ke orangtua, yang dingin, yang irit bicara, yang nyatanya selalu gue perhatiin diam-diam.

Jujur, gue pun semakin betah di Padang. Gue gak pernah menghitung hari kepulangan gue lagi. Gue udah menemukan zona nyaman gue disini.

Tepat waktu ashar, kita semua sampai di rumah om Endra yang kebetulan dekat dengan masjid. Kita semua langsung menunaikan ibadah sholat ashar bersama.

Setelah itu, baru memulai silaturahmi di rumah om Endra. Gue dan si Kenanga pun gak henti-henti nyomot camilan yang disediain disana.

Setengah jam kemudian, gue dan Kenanga ingin mencari udara segar. Akhirnya kita keluar dan mengajak Bimasakti buat duduk-duduk di teras rumah om Endra. Kemudian terlintaslah ide buat foto-foto. Akhirnya, gue, Kenanga dan Bimasakti pun selfie ria di dekat mobil gue yang mengarah ke jalan.

Cerita Bulan Juli [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang