"Ceritakan dengan lengkap apa yang sudah dia lakukan padamu."
Keyna kembali menceritakan disaat pertama kalinya Keyna mengetahui bahwa yang mengunjungi Rafael saat itu adalah teman baiknya Rafael. Perempuan itu mengenalkan dirinya dengan nama Irene. Tapi respon yang ditunjukkan Keyna terlalu biasa saja menurut perempuan itu sehingga Irene sedikit bermanja pada Rafael yang terlihat dari tangannya yang menggelayut manja pada lelaki itu.
"Raf, ini siapa sih? Aku pikir kamu belom menikah deh tapi kenapa ada wanita ini sih? Kamu mungut dia dimana?" Keyna yang mendengar pertanyaan Irene sedikit mengerutkan keningnya. Dia juga menunggu jawaban lelaki itu. apakah dia mengatakan yang sebenarnya apa tidak tapi jawaban lelaki itu membuat Keyna sedikit tidak percaya.
"Bukan siapa-siapa. Dia hanya sementara akan tinggal disini. Jangan khawatir." Rafael pun meninggalkan mereka berdua memasuki rumah dan tidak menoleh sedikit pun pada Keyna.
"Sepertinya lo orang pertama yang akan gue beresin. Sebaiknya lo cepetan pergi dari sini deh sebelum gue minta Rafael ngusir lo dengan tidak baik," Irene juga meninggalkan Keyna sendiri didepan rumah. Keyna tidak habis pikir apa yang dipikirkan Rafael soal dirinya. Dia bisa saja bilang kalo Rafael menabraknya dan sedang hilang ingatan, tapi tidak sesuai dengan harapannya.
"Sejak saat itu ketika aku bertemu Rafael ketika dia pulang kerja dia mengacuhkanku. Entahlah apa mungkin aku yang sudah keterlaluan tidak menanggapi teman Rafael dengan baik."
"Lo bilang namanya Irene?" Egen menegaskan kembali apa yang dia dengar dari Keyna. Dan wanita inipun mengangguk membenarkan.
"Sepertinya rencana ini cukup gue ajah." Egen bergumam.
"Apa?"
"Bukan apa apa Key."
Setelah kepergian Egen, Keyna berpikir kembali apakah yang membuat Rafael berubah secepat itu padanya. Apakah itu sikap Rafael yang sebenarnya dan yang di lakukan padanya beberapa hari lalu dan hal lainnya hanyalah sebuah tanggung jawab saja? Keyna menghembuskan napasnya kesal karena disaat seperti ini tidak ada yang bisa dia lakukan selain harus berusaha lebih keras lagi untuk mengingat. Meskipun hanya sedikit dia menemukan tentang dirinya.
Akhir akhir ini Keyna memimpikan sesorang yang mungkin penting dalam hidupnya meskipun dia harus bangun dengan berakhir tangisan. Tapi tetap saja Keyna masih belum ingat. Keyna berjalan menaiki tangga dan ingin kembali kekamarnya tapi Keyna melihat pintu ruang kerja Rafael sedikit terbuka. Keyna memberanikan diri membuka pintu itu dan melihat deretan rak buku tinggi.
"Ternyata Rafael juga mengoleksi buku-bukunya di ruang kerjanya." Keyna menyentuh buku buku itu yang terlihat usang. Sepertinya ini koleksi lama Rafael. Keyna mengambil salah satu buku disana dan membawanya ke sofa yang tersedia disana dan mulai larut dalam bacaannya.
***
Rafael memperhatikan ponselnya yang bergetar sedari tadi masih menimbang menerima panggilan itu apa tidak. Saat ini masih di ruang kerjanya baru selesai memeriksa semua berkas pekerjaannya. Rafael teringat beberapa hari ini memang cukup sibuk tidak hanya dengan pekerjaannya tetapi dengan yang lain. Siapa lagi kalau bukan kedatangan Irene beberapa hari lalu.
Dia menyesal bereaksi berlawanan dengan apa yang dia lakukan beberapa tahun belakangan ini bila menyangkut soal Irene. Dia memang masih menyimpan rasa sukanya pada perempuan cantik itu tapi dia juga sadar bahwa ada Keyna disalah satu sudut hatinya. dia tidak tahu kapan Keyna hadir dihatinya. Segala sesuatu tentang dia yang membuat hati Rafael menghangat. Tapi Rafael juga takut yang ditunjukkan Keyna bukan dari dirinya yang sebenarnya hanya karena wanita itu sedang dalam kondisi tidak mengingat sama sekali tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU DRIVES ME CRAZY! (COMPLETED)
Romance"Apakah aku boleh bahagia, Raf?" - Dheandra Hanggara - "Sebenarnya siapa kau sampai menjadi korban kekerasan orang lain?" pertanyaan ini terus mengganggu Rafael. - Tapi entah kenapa aku tidak pernah bisa melepaskan pandangku padamu. Tanpa kusadari...