'whitout me'

2.9K 222 13
                                    

Without Me - Halsey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Without Me - Halsey

0:48 ━❍──────── 3:31

↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺

Sang surya mulai berubah warna. Jingganya yang merilekskan menjadi sinyal bagi orang-orang untuk berhenti beraktivitas. Pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga. Atau sekedar mengistirahatkan fisik juga pikiran setelah seharian bekerja, kuliah, ataupun sekolah.

Namun, tidak untuk namja bernama Lee Minho. Ia harus pulang terlambat selama satu bulan terakhir ini. Keharusan untuk tampil bernyanyi bersama band kampus minggu depan memaksanya untuk berlatih lebih sering.

Puk

"Ho, jangan lupa ya,"

"Di studio gedung utara kali ini. Tempat biasa dipake anak accoustic,"

Minho yang baru saja keluar kelas, dikejutkan dengan dua temannya, Kevin dan Junyeon yang merupakan bandmatesnya. Ia hanya mengangguk mendengar perkataan kedua temannya itu dan membiarkan mereka berlalu lebih dulu.

Ruang loker adalah tujuan Minho sekarang. Selama perjalanan, Minho tak menemukan banyak mahasiswa. Mungkin ini sudah terlalu sore untuk menetap di kampus tanpa acara apapun.

Klek

Sedetik. Hanya sedetik, Minho terpaku pada sebuah polaroid yang menempel di balik pintu lokernya.

"Tidak seharusnya ini masih di sini," ujarnya pelan lalu menarik perlahan polaroid itu.

"Hahaha,"

Minho dibuat membeku beberapa saat kala indra pendengarnya menangkap suara tawa seseorang yang dirindukannya. Perlahan, ia menoleh ke sumber suara. Netranya menangkap orang itu tengah tertawa dan bercanda dengan seseorang lain yang dulunya adalah sahabat karibnya.

Senyum kecut Minho terbentuk di wajah tampannya. Matanya yang gelap memancarkan kesedihan. Melihat seseorang yang bahkan hingga kini masih mengisi ruang di hatinya itu tertawa. Karena alasannya tertawa bukanlah Minho lagi. Melainkan orang lain.

Genggaman pada polaroid di tangannya mengerat. Kertas foto dengan dua namja tergambar di permukaannya itu mulai kusut. Minho memejamkan matanya sejenak. Ia lalu kembali ke kegiatannya. Menaruh beberapa barang di loker dan segera pergi dari tempat itu. Ia tak sanggup jika harus mendengar suara sosok yang begitu berharga untuknya yang sayangnya, kini ada dalam dekapan orang lain.

Tak lupa, Minho juga membuang polaroid di genggamannya. Entah karena tidak fokus atau hanya kebetulan, Minho tak sadar jika polaroid itu tak masuk dalam tempat sampah. Melainkan jatuh di atas lantai marmer putih.

"Terserah, hyung. Hahaha,"

"Hey, itu fakta, Hyunjinie,"

•Our Endless Stories•  [ℎ𝑦𝑢𝑛𝑘𝑛𝑜𝑤] ▶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang