ㅡ
Jam kuliah Minho baru saja selesai. Ia menyenderkan punggungnya dengan nyaman di sandaran kursinya. Penat sekali seharian ini rasanya. Dan hari ternyata sudah cukup sore.
Tak lama ia mengistirahatkan tubuh di kursi kelas, Minho lalu beranjak keluar. Niatnya ingin menghampiri Hyunjin di fakultas namja itu. Hyunjin bilang, kelasnya juga pulang sore. Sama seperti Minho.
Namun, sepertinya ia harus membatalkan niatnya kala netranya bertabrakan dengan netra sosok pemuda lebih muda di depan kelas.
"Hyung terlihat buru-buru. Mau kemana?"
Dia- Kim Seungmin. Kekasih Minho.
Minho hanya diam tak menjawab. Kakinya juga tidak beranjak dari tempatnya berhenti. Pandangannya ia alihkan ke arah lain dengan malas.
"Kau sendiri, tumben kemari? Ada perlu?" bukannya bertanya, Minho justru bertanya balik pada Seungmin.
"Memangnya tidak boleh aku menghampiri pacar ku sendiri?" Minho berdecih. Ia memandang Seungmin dengan senyum meremehkan.
"Oh, kita pacaran ya,"
Seungmin menghela napasnya.
"Ada yang perlu ku bicarakan, tapi tidak di sini,"
Handphone Minho bergetar. Sebuah panggilan dengan nama Hyunjin tertera di sana. Ia melirik Seungmin sekilas. Mengangguk tak acuh dan berjalan lebih dulu. Disusul Seungmin.
ㅡ
Entah sudah berapa lama Hyunjin berdiri di depan kelas menunggu Minho. Berulang kali helaan napas terdengar darinya. Entah sudah berapa kali juga dia menelpon Minho, namun tak satupun dijawab oleh namja Lee itu.
"Apa dia sudah pulang dulu?" terka Hyunjin ragu.
Dan disaat ia memutuskan untuk beranjak pulang sendiri, seseorang justru menghadangnya.
"Hai, Jin. Bisa bicara sebentar?"
"Chan hyung," Hyunjin melirik sekeliling. "Di sini?" Chan mengangguk.
"Di sini saja tak apa, lagi pula sudah sepi," Hyunjin mengangguk dan menunggu Chan berbicara.
Namja Bang itu menghirup napasnya dalam. It'll be hard. Ia lalu menatap Hyunjin yang juga sedang menatapnya.
"Aku ingin mengakhiri semuanya. Maaf dan terima kasih, Hyunjin-ah,"
Hyunjin menatap Chan tak percaya. Matanya mulai berkaca seiring hatinya yang menyesak.
"H-huh? Berakhir? But why- ah.. Kau lebih memilih orang itu ya?"
"Mianhae,"
"Jadi gini rasanya ketika hubungan mu berakhir karena orang ketiga," ujar Hyunjin pelan sembari terisak.
"Jangan menyebutnya orang ketiga dalam hubungan kita," sanggah Chan dan dibalas tatapan tak percaya dari Hyunjin.
Bagaimana bisa, sosok orang baru yang datang di tengah hubungan mereka tidak bisa disebut orang ketiga?
"Aku dan dia sudah punya hubungan bahkan sebelum kau datang. Dan dikala dia menghilang- kau datang. Ka-"
"Maksudmu, aku pihak ketiga di sini? Dan- dan kenapa kau tak cerita apapun-"
"Aku-"
"Apa selama ini- aku hanyalah sebatas pengisi hati mu yang tengah kosong? Oh- bukan. Lebih tepatnya, pelampiasan, cadangan, atau apapun itu. Begitu, hah?!" seru Hyunjin kecewa.
"Aku sungguh tak bermaksud begitu. Aku tak tau dia akan kembali saat itu. Kau datang saat hati ini mulai lelah menunggunya. Kau te-"
"Oh, jadi benar begitu. Dan kini dia kembali dan kau memutuskan lebih memilihnya. Brengsek,"
KAMU SEDANG MEMBACA
•Our Endless Stories• [ℎ𝑦𝑢𝑛𝑘𝑛𝑜𝑤] ▶
Fanfictionㅡ ini tentang sejuta kisah Lee Minho dengan Hwang Hyunjin dalam melodi lagu yang tiada akhir. =============== b×b dom! minho sub! hyunjin oneshot/twoshots =============== important note! > buku ini dibuat saat keadaan masih 'normal'. mohon maaf at...