Wrap Me in Plastic - Chromance, Marcus Layton
0:48 ━❍──────── 3:13
↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺
ㅡ
"Semangat hari pertama, Hwang-ssi. Kkk,"
"Hentikan, Daehwi-ah. Kau sudah mengatakan itu ratusan kali sejak aku datang kemari,"
"Kkk, ne ne. Mianhae,"
Hyunjin memutar bola matanya malas. Temannya yang satu ini suka sekali menggodanya. Menjengkelkan memang, tapi bagaimana pun juga, Daehwi yang membantunya mendapatkan pekerjaan ini. Zaman seperti ini, sulit sekali mencari kerja. Paruh waktu khususnya. Apalagi dengan usia Hyunjin yang masih berada di bangku terakhir SHS.
Keuangan keluarganya kian menipis. Terlebih sejak ayahnya meninggal dan ibunya yang makin hari makin sakit saja.
Sudah begitu banyak tempat yang Hyunjin datangi untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu. Tetap saja, sulit. Beruntungnya, teman sekelasnya, Lee Daehwi datang dan menawarkan pekerjaan di diskotik milik ibunya.
Awalnya Hyunjin ragu, namun Daehwi meyakinkannya bahwa tak apa. Daehwi sendiri yang akan menjamin keselamatan Hyunjin, mengingat betapa bahayanya diskotik malam di Seoul. Lagi pula, pekerjaan Hyunjin hanya bertender. Ia rasa tak apa. Makanya, Hyunjin pun akhirnya menerima tawaran Daehwi.
ㅡ
Malam kian larut. Kota Seoul semakin sunyi saja. Banyak tempat kerja sudah tutup. Termasuk tempat Minho bekerja.
Lee Minho itu pengusaha paling muda di deretan pengusaha sukses Seoul. Sejak masih di SHS, Minho itu suka sekali membantu perusahaan milik pamannya. Well, keluarga Minho itu hanya keluarga biasa. Perusahaan Minho sekarang benar-benar dibangunnya dari nol.
Ketika dirinya berhasil duduk di jok mobil dan senderan, rasanya lega sekali. Akhir-akhir ini, dirinya stres karena begitu banyak kolega yang ingin bekerja sama dengannya. Ada banyak proposal yang mesti ia periksa. Ia tak bisa jika hanya mengandalkan sekretarisnya saja.
Minho harus ekstra hati-hati. Ingat? Orang bilang, semakin tinggi tempat mu berada, teman akan sulit didapat.
Setelah diam beberapa saat di mobil, pemuda Lee itu menancap gas. Melaju melewati jalanan malam Seoul yang sepi. Satu tempat tujuannya, diskotik malam milik bibinya.
Tak perlu waktu lama walau jarak kantor dan diskotik itu cukup jauh. Mengingat malam cukup larut dan jalanan sudah senggang. Ia melepas jas dan dasi yang di kenakannya. Melempar asal ke jok belakang. Tak lupa, ia melepas dua kancing teratas kemeja putihnya.
Well, Minho tak ingat terakhir kali kemari. Itu sudah cukup lama sepertinya.
Dentuman musik dan hura-hura dalam diskotik menyambut indra pendengar Minho. Mencoba kembali terbiasa dengan suasana seperti ini, itu yang Minho tengah coba lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Our Endless Stories• [ℎ𝑦𝑢𝑛𝑘𝑛𝑜𝑤] ▶
Fanfictionㅡ ini tentang sejuta kisah Lee Minho dengan Hwang Hyunjin dalam melodi lagu yang tiada akhir. =============== b×b dom! minho sub! hyunjin oneshot/twoshots =============== important note! > buku ini dibuat saat keadaan masih 'normal'. mohon maaf at...