Ten

951 101 23
                                    

Sian menyesap rokoknya, ia sedang menunggu Eunbi yang masih berbelanja kebutuhan kedai hari ini. Eunbi memang selalu pergi ke pasar di pagi buta, Cuaca masih terasa dingin karena masih pukul 6 pagi,   ia menggosok kedua telapak tangannya yang dingi lalu meniupkan udara dari mulutnya untuk memberinya kehangatan.


Dari kejauhan Eunbi dan Wonyoung datang dengan seorang pria yang membantu mereka membawa belanjaan, Sian menjatuhkan rokok lalu menginjaknya agar baranya padam.

" Terimakasih paman, ini uang upahnya " Ucap Eunbi memberikan uang upah angkut pada pria tersebut.

" Saya permisi " Pria itu pergi setelah menyimpan satu karung belanjaan.


Sian mengambil alih kantung belanjaan dan beberapa kardus lalu memikulnya sedangkan Eunbi dan Wonyoung membawa belanjaan ringan, mereka berjalan menuju motor 3 roda milik Sian untuk menyimpan semua belanjaan di bak motor. Sebelum memiliki motor tersebut , dulu Eunbi dan Wonyoung harus selalu menggunakan jasa angkut barang untuk mengantarkan belanjaan mereka.


Karena tak ingin membuat Eunbi terlalu banyak mengeluarkan uang, Sian berinisiatif untuk membeli motor roda 3 bekas lalu memperbaiki mesinnya agar kembali bagus.


" Belanjaan kalian semakin bertambah " Ucap Sian sambil menaikan semua belanjaan ke dalam bak.

" Setiap hari pengunjung semakin ramai " Ucap Eunbi.

" Semenjak kita mengenal Yujin, karyawan dari perusahaannya banyak yang makan siang dan malam di kedai kita " Sambungnya.

" Wah, beruntung kita mengenalnya. Dia membawa pengaruh yang baik "

" Ya, apalagi sekarang dia adalah kekasih Wonyoung " Ucap Eunbi sambil menyenggol bahu Wonyoung.

" Unnie! Jangan bilang itu pada oppa " Ucap Wonyoung dengan pipi memerah menggoyang-goyangkan tangan Eunbi.

" Benarkah? Waaahh.. Wonyoungie kita sudah besar " Ledek Sian sambil terkekeh.

" Kemarin ia menceritakannya dengan sangat bahagia " Ucap Eunbi.

" Aku harap dia pria yang tepat " Sian membalikan badannya lalu memegang pundak Wonyoung.

" Aku harap kau bisa bahagia dengannya, hingga Yujin bisa mengagantikan tugasku dan Eunbi untuk menjagamu lalu bisa membentuk keluarga" Sambungnya lalu mengusap kepala Wonyoung.

" Terimakasih oppa "

Mata Eunbi mulai berkaca-kaca karena tersentuh melihat interaksi Wonyoung dengan Sian, pria itu begitu menyayangi adiknya.

" Aku menyayangi kalian " Ucap Eunbi lalu memeluk kedua orang di depannya.

" Kami juga " Ucap Sian dan Wonyoung bersama. Merekapun melepas pelukan.

" Kalau begitu, ayo naik " Ucap Sian.

" Kau bercanda? Dua orang gadis cantik duduk di bak motor? Itu akan memalukan " Ucap Eunbi sedikit mengibaskan rambutnya.

" Ku kira kalian akan ikut " Ucap Sian lalu  menaiki motornya.

" Tentu tidak oppa, kami terlalu cantik untuk naik motor bakmu " Ucap Wonyoung, kedua gadis itu tertawa.

" Padahal kalian akan seperti cinderella yang naik kereta kuda "

" Jangan terus bercanda dan cepat pergi, aku dan Wonyoung pulang naik bus "

" Baik sayangku "

Sian melajukan motornya meninggalkan tempat tersebut, sedangkan Wonyoung dan Eunbi pergi menuju halte bus.




























COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang