Sixteen

1K 101 65
                                    

Hola Chagiii!
Karena author sayang kalian, author double up yah!




Happy Reading!
















Semakin hari Yujin semakin frustasi dan terpuruk, sudah 3 hari ia mencari Wonyoung namun ia tidak menemukannya dimanapun. Bahkan ia sudah meminta bantuan polisi untuk mencari Wonyoung,  namun belum juga di temukan.

Terlintas di pikiran Yujin untuk memberitahu Eunbi yang sebenarnya, ia akan menerima semua resiko walaupun Eunbi akan membencinya.

Wonyoung cukup membuat Yujin terpuruk, hingga melalaikan semua pekerjaannya. Bahkan saat ini Yujin hanya menatap tumpukan map di mejanya.

" Wonyoung, aku merindukanmu. Sebenarnya kemana kau pergi " Guman Yujin.

" Yena " Panggil Yujin.

" Iya pak? "

" Apa aku harus beritahu Eunbi noona yang sebenarnya? "

" Sepertinya begitu, karena jika terus di tutupi. Lama-lama juga akan terkuak, apapun yang di awali dengan kebohongan itu tidak akan berakhir baik pak "

Yujin menoleh ke arah Yena, ucapan Yena memiliki arti yang menuju pada perbuatannya. Sejak awal ia membohongi Wonyoung, ia jadi merasa apa ini hukuman untuknya? Pikiran Yujin semakin Keruh, apa jawaban yang harus ia siapkan jika Eunbi bertanya tentang Wonyoung.

" Dimana sebenarnya Wonyoung, dia tidak mempunyai saudara bahkan teman disini. Dimana dia tinggal? Yang ia kenal disini hanya aku dan..... "

Yujin melirik kearah Yena, ia sedikit berpikir. Wonyoung hanya mengenali dia dan Yena , bahkan sejak kehilangan Wonyoung Yena terlihat santai dan tidak terlalu ambil andil.

Yujin menyimpan kecurigaan Yena yang menyembunyikan Wonyoung.

" Dimana Wonyoung? " Tanya Yujin.

" Hah? Apa? "

" Dimana Wonyoung Yena? "

" Kenapa kau bertanya padaku? Aku bahkan tidak bertemu dengannya saat itu " Yena berusaha menyangkal.

" Lalu kenapa kau bisa terlihat tenang saat Wonyoung menghilang? "

" Lalu aku harus apa? Mencari dia? Jelas-jelas dia urusanmu. Kau yang berbuat kenapa aku juga harus memikirkannya? "

" Aku bosmu "

" Lalu? Apa aku harus mengurus urusan pribadimu juga? Aku hanya sekretaris, aku hanya mengurus semua yang berhubungan dengan kantor "

Yujin terdiam , kata-kata Yena selalu tepat sasaran. Ia hanya memilih untuk tidak menjawab Yena, terlihat senyuman kemenangan dari Yena.






























Hyewon terus memperhatikan Yuri dari meja kerjanya, belakangan ini Yuri terlihat menjadi pendiam dan sering murung. Biasanya saat Hyewon bermain game di rumah, Yuri akan melarang dan kesal. Tapi akhir-akhir ini Yuri bahkan tidak peduli walaupun ia bermain berjam-jam.

Saat ia ingin bermesraan atau mengusili  Yuri, gadis itu selalu marah dan pergi menghidari Hyewon. Hyewon selalu bertanya apa ia memiliki kesalahan pada Yuri, namun Yuri selalu diam tak menjawab.

" Yuri " Panggil Hyewon.

" Hm "

" Kemarin aku menemukan tempat penjual teokkebi enak, bagaimana kalau kita kesana "

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang