Fiveteen

1K 100 48
                                    

Di dalam ruangannya Yujin terus, mengotak-ngatik ponselnya. Ia terus berusaha menghubungi Wonyoung, namun semua pesan dan panggilan tak kunjung Wonyoung balas. Ia berdiri gelisah mengkhawatirkan gadis itu, ia menatap papperbag yang berada di atas meja.

" Wony, kau dimana? " Gumamnya.

Pintu ruangan terbuka, ternyata Yena yang baru datang entah dari mana. Yujin segera menghampiri Yena, siapa tau ia bertemu Wonyoung.

" Yena apa kau bertemu Wonyoung? " Tanya Yujin.

" Hah? Wonyoung? Memang dia kesini? "

" Tadi, saat aku kembali dari makan siang. Bagian administrasi bilang ia menitipkan itu untukku " Ucap Yujin sambil menunjuk ke arah papperbag.

" Apa itu? "

" Sekotak kue, sekarang aku khawatir dia dimana. Aku sudah menghubunginya namun dia tak menjawab "

" Mungkin dia sudah kembali ke Daegu "

" Ugh, aku takut ia tau yang sebenarnya, aku harus mencarinya "

Yena tersenyum sinis, mendengar perkataan Yujin. Membiarkan Yujin kebingungan mencari keberadaan Wonyoung.





















Yena baru saja pulang dari kantor, ia berjalan menuju apartemennya. Hari ini sangat melelahkan karena pekerjaan yang menumpuk, ia menekan sandi apartemennya lalu masuk.

Di dalam apartemen terlihat seorang gadis tertidur meringkuk di atas sofa, wajahnya terlihat sangat tenang dengan mata sedikit membengkak karena sudah menangis.

Yena menghampirinya lalu membangungkan lembut gadis tersebut.

" Wonyoung " Ucap Yena menggoyangkan pundak Wonyoung pelan.

" Ngghhh " Lenguh Wonyoung mengucek matanya. Ia membuka mata lalu menegakan tubuhnya.

Yena duduk di sebelah Wonyoung menatap ke arahnya, terlihat aura kesedihan yang masih melakat disana. Yena paham perasaan Wonyoung, ia juga pernah mengalaminya.

Gadis itu terdiam menatap kebawah, matanya kembali berair ia mengigit bibir bawahnya dan mulai menangis . Ia menyeka bulir air mata yang mengalir membasahi pipi, Yena merasa kasihan pada Wonyoung.

Gadis itu terlalu polos hingga bisa menjadi seperti ini, Yena mengerti betul keadaan Wonyoung sehancur apa. Karena ia juga mengalaminya saat Yuri membohonginya dulu.

" Wonyoung " Panggil Yena. Gadis itu menoleh sambil mengusap airmatanya.

" Tadi Yujin mencarimu " Sambung Yena. Wonyoung memejamkan matanya beberapa detik seperti merasakan sakit ketika mendengar nama Yujin.

" Apa kau memberitahunya aku disini? "

" Tidak, aku tidak akan melakukannya. Aku tau kau pasti belum siap bertemu dengannya "

" Aku takut dia akan mencariku ke Daegu, aku tidak ingin bertemu dengannya "

" Kau begitu tinggalah sementara disini "

Wonyoung menoleh ke arah Yena.

" A-apa tidak merepotkan? "

" Tentu tidak, aku pikir kau perlu menenangkan diri. Kau bisa disini sampai kau merasa tenang aku tidak akan memberitahu siapa-siapa "

" Terimakasih tuan Choi "

Mereka diam dalam pikiran masing-masing, Yena teringat Wonyoung belum makan sejak ia mengantarkannya ke apartemen tadi siang.

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang