Sebelas

1.4K 69 2
                                    

Hari-hari berlalu dengan istimewa, kini yang menanti di depan rumah saat Bara pulang bukan hanya seorang namun nambah dengan calon anaknya-jadi dua.

Bara tidak sabar untuk segera bertemu dengan calon anaknya tinggal menunggu sebulan lagi, ya sekarang usia kandungan Hila suadah delapan bulan. Badannya udah gendut, perutnya juga besar sering gerak-gerak, lucu.

Hila tak mengidam aneh-aneh dia hanya selalu ingin makan rujak mau itu pagi, siang atau malam. Tapi Bara jarang memenuhinya, hanya jam-jam siang yang Bara peebolehkan pagi dan malam Bara tak memperbolehkan dan sebab itu setiap hari Hila sering ngambek dan nangis. Tapi bagi Bara tak masalah yang penting istri dan calon anaknya tetap baik-baik saja dan sehat.

Sekarang pukul setengah sembilan malam Bara dan Hila sedang rebahan di atas kasur setelah makan malam. Setengah jam lagi adalah waktu tidur untuk ibu hamil itu, tapi sepertinya akan sulit untuk malam ini. Dari pagi Hila merajuk pada Bara, dia uring-uringan tidak jelas sehingga membuat Bara lelah berpikir sebab istri cerewetnya yang tiba-tiba menjadi pendiam.

" Hila, ada sesuatu yang kamu mau atau yang mengganggu kamu? " tanya Bara pada Hila, dia sudah cukup gemas dengan istrinya itu.

" Enggak bang " singkat Hila.

Terdiam, sungguh Bara bingung dan tidak tau apa yng mesti dia lakukan lagi untuk Hila. Dia merasa tidak punya salah dan seharian ini sudah ia pastikan dia tidak macem-macem.

" Hila tidur ya, udah jam sembilan. Abang peluk biar cepet tidur ya " sekali lagi Bara membujuk Hila.

" Hemm " jawab Hila malas-malasan. Hila sedang tidak mood saat ini, dia masa bodo dengan semua yang Bara lakukan.

Hahh.. Bara menhela nafas untuk menenangkan diri dan fikirannya.

Bara memeluk Hila erat, menumpukan kepalanya diatas kepala Hila. Sekai-kali mencium rambut Hila, dan mengusap-ngusap punggung Hila agar istrinya itu merasa nyaman dan cepat tertidur.

Hila diam saja, dia juga bingung dengan perasaannya ini. Dia tak mau begini, tapi moodnya benar-benar sangat buruk untuk malam ini.

Mungkin nanti besok Hila mau minta maaf kepada suaminya yang telah dia acuhkan itu.

'Sabar baraa mungkin bawaan bayi' batin Bara

Sebenarnya Bara cukup lelah, dia pulang agak kemaleman hari ini. jam 7 dia baru sampe rumah, banyak pekerjaan yang mengharuskan dia lembur dan saat sampai rumah Bara tidak melihat Hila yang menunggu seperti biasanya.

Memang Hila biasanya selalu menunggu kepulangannya, kalau Bara pulang sore atau siang Hila akan menunggu di teras sedangkan kalau Bara pulang magrib dan agak malam Hila cukup menunggu di ruang tamu. Tapi hari ini atau malam ini Bara tak menemukan Hila dimanapun tadi, Bara bahkan mencari Hila sampai kamar tidur dan kamar mandi tapi Hila tidak ada. Dan jam 7.25 malam Hira baru kembali dari jalan-jalannya mengelilingi komplek mereka sambil membawa jajan dan makanan untuk makan malam.

Saat Bara bertanya, Hila diam saja sampai makan malam selesai dan sekarang beranjak tidur.

Bara hanya cukup sabar untuk malam ini, dia tak mendapat pelukan balik atau usapan dirambutnya seperti biasa. Dia juga tidak mendapat ciuman saat pulang dari istrinya, hahh.. Sabar Bar sabar..

#Abang_Baraga
************TBC***********

Jangan lupa vote, comment dan follow author ya..

Rain,
Sagstna9

HUSBAND! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang