Tigabelas

1.4K 63 1
                                    

Hari ini terjadi keributan, sebab sudah dari tadi subuh Hila mulas namun ia tak mau dibawa ke  rumah sakit. Kata Hila ini cuma kontraksi palsu, sudah sering juga mengalaminya. Namun Bara tetap memaksa untuk membawa Hila ke rumah sakit, hingga dia menelpon semua anggota keluarga baik orangtuanya dan mertuanya.

Dan saat ini di rumah sudah ramai ada adik Hila juga yang baru berusia 5 tahun beberapa hari yang lalu. Dan Bara jadi teringat saat acara ulangtahun Dito, Hila juga meminta pada Bara untuk membeli kue beserta lilinya dia ingin seperti adiknya itu merayakan ulangtahun walaupun belum pas sama hari ulangtahunnya.

Kembali lagi ke keramaian di rumah Hila, bukan keramaian lagi tapi kegaduhan dan kericuhan.

" Hilaa, ayo pergi ke dokter ya. Abang takut kenapa-napa sama kamu Hila, abang gak sanggup liat kamu kesakitan begini. Kita lahirin aja langsung ya kalau perlu kita pake operasi cesar ya? " Ujar Bang Bara cemas dan bawel.

" Entar aja bang, aku mau maen dulu sama Dito. Aku kangen tau sama adek-ku yang bau ini " Bantah Hila

" Ya Allah punya anak kok gini banget ya Allah, ini mau lahiran tapi banyak tingkah banget ya Allah. Apalagi mantu katanya pinter tapi masalah begini kok bloon ya, ya Allah ya Gustiiii " heboh Nyonya Lilis a.k.a mamah Hila.

" Heh jeung, sekata-kata banget ngatain anaku bloon. Anakmu itu jeung aneh banget " balas Mamah Bara tak kalah heboh.

Bara pusing, punya istri satu begini. Ibu dan mertuanya malah heboh, Bara kan lagi panik. Ini lagi ayah dan bapak mertuanya malah enak-enakan ngobrol sambil ngopi di teras. Memang cuaca pagi ini enak banget buat ngopi. Duh malah mikirin kopi kan.

Bara gaktau mesti gimana, istrinya gakmau dibawa ke rumah sakit padahal Bara udah panik begini. Tapi Hila malah santai-santai terus pake main lagi sama adek bocahnya.

Dan akhirnya dia udah gakuat karena ketakutan, dia berjalan ke arah Hila dan langsung gendong badan istrinya itu. Teriakan-teriakan saling menyahut dibelakangnya, belum lagi istrinya yang minta turun. Dia udah gak tahan pengen bawa Hila ke Rumah Sakit secepatnya.

Setelah meletakan Hila di mobil dia langsung masuk kembali ke arah kemudi dan langsung tancap gas tanpa memikirkan keluarganya lagi. Dia diserang panik mendadak dan ketakutan yang gak jelas, dia pengen Hila cepet melahirkan dan cepet sembuh lagi. Udah itu aja.

Hila masih anteng-anteng saja, karena dia yakin kalau dia mau melahirkan normal kata mamahnya harus nunggu bukaan ke sepuluh dan itu lama banget. Dan dia baru mulas pas subuh dan sekarang jam 06.30 an. Berarti dia gak lama-lama banget mulesnya, jadi dia memprediksi sendiri kalau bukaanya belum lengkap. Memang aneh Hila ini.

Hila juga belum ngerasai sakit, yang sakit-sakit banget makanya dia bisa nahan dan mencoba santai bermain dengan adeknya. Semata-mata tadi itu untuk mengalihkan rasa sakitnya.

Dia juga udah ngabarin keluarganya buat nyusul nanti ke rumah sakit, dia juga mulai mengontrol nafas dia gakmau terlalu panik dan ketakutan. Cukup suaminya saja, Hila mah jangan wkwk.

Udah ah pusing Hila.

************TBC***********

Jangan lupa votment, makasih ya buat yang selalu nunggu dan semua apresiasinya..

Rain,
Sagstna9

HUSBAND! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang