Duabelas

1.4K 67 0
                                    

Hila sudah meminta maaf pada Bara tadi pagi, Bara juga tidak lagi mempersoalkan masalah kemarin tentang Hila yang mendiaminya. Dia selalu memaklumi Hila ketika istrinya itu membuat salah, mungkin karena bawaan bayi-pikirnya.

Sekarang mereka sudah seperti biasanya rebahan dikasur empuk saling sandar dan berpelukan dengan posisi Bara bersandar pada kepala ranjang dan kepala Hila merebah di dada Bara. Beda dengan kemarin yang badmood, sekarang Hila sangat manja pada Bara.

Dia tidak mau jauh-jauh dengan Bara, untung saja hari ini hari libur. Bahkan sampai Bara ke kamar mandi pun Hila mengekorinya membuat Bara agak aneh antara risih dan kesenengan.

" Abaang " panggil Hila manja.

" Humm " jawab bang Bara tanpa melihat ke arah Hila, dia sibuk menonton acara berita pagi di televisi.

" Abang, Hila kayaknya ada kepengen makan sesuatu deh. Rasanya udah kayak di tenggorokan enak gitu giamanaa " jelas Hila sambil mengelus-elus perut besarnya.

Walaupun usia kandungannya sudah tua tapi masih tetep seringkali Hila menginginkan sesuatu. Bahkan Hila tak segan-segan untuk merepotkan orangtua dan kedua mertuanya.

Seperti saat acara 4 bulanan, Hila tak mau makan sebelum acaranya dimulai. Bayangkan Hila tak mau makan dari pagi hingga sore, karena memang acaranya akan dimulai sore hari setelah para pria pulang bekerja. Dan setelah acara selesai barulah Hila mau makan tapi hanya ingij makan disuapi ayah mertuanya. Ayah dari Bara itu mau tidak mau menurutinya walau banyak tamu yang masih ingin bercengkrama dengannya.

Demi cucu-mungkin begitu dalam benak ayah Bara.

Sekarang kembali lagi pada permintaan Hila tadi.

" Mau apa?, jangan yang aneh-aneh ya " peringat bang Bara.

" Ih apasih, emang Hila suka ngidam aneh-aneh apa. Enggak ya Hila gapernah ngidam yang aneh selama ini " tukas Hila marah

" Humm " bang Bara hanya mengiyakan.

" Tau abang Ih! " Hila semakin kesal

" Kenapa? " tanya bang Bara tidak peka

Diam, Hila ngambek. Beranjak pergi meninggalkan Bara yang masih cuek dengan istrinya.

Punya suami ngeselin banget, pengen aku tukar aja rasanya-batin Hila mendumel

Bara berdiri, berjalan ke arah dapur untuk menemui Hila karena Bara yakin saat kesal gini Hila asti ada di dapur entah untuk makan atau sekedar meredakan emosi. Entah itu mungkin salah satu keanehan Hila.

Setelah melihat Hila yang duduk dimeja makan dapur, Bara hanya diam memandangnya saja tanpa niat mengganggu atau menyapa. Kemudian Bara berlalu ke kamar lagi merebahkan diri kembali, sungguh Bara hanya ingin malas-malasan hari ini karena dia kadang tidak mendapatkan jatah libur sangking sibuknya itu meskipun di hari libur. Maklum perusahaannya saat ini sedang ramai-ramainya, rezeki calon anak kalau kata mertuanya.

Dan di sisi lain Hila masih kesal pada suaminya, ngambek pokoknya Hila gakmau liat muka suaminya itu hari ini.

Tapi namanya Hila, mana mungkin dia mau diam saja tanpa bermanja-manja ria dengan suaminya di hari libur. Masa ada suami di rumah dianggurin.

************TBC***********

Jangan lupa follow and voment biar tambah semangat ngetiknya hehe..

Rain,
Sagstna

HUSBAND! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang