8

1.4K 348 49
                                    

"HUAA ITU HANTUNYA NGAPAIN KAYAK GITU"

Kai berseru kencang ketika melihat hantu yang muncul dilayar televisi.

Omong-omong mereka sedang duduk diruang tengah sembari menonton film hantu.

"Kai, lo berisik banget sih!" Kesal Taehyun sembari melepaskan tangan Kai yang ada dilengannya.

"Hehe, lagian gue takut" Jawab Kai dengan cengiran tidak jelasnya.

"Kalo takut ngapain ikut nonton sih" Kali ini Beomgyu yang berbicara.

"Ya kan gue gabut, kalian gak mau ngajak gue jalan-jalan sih."

Beomgyu hanya mendecak malas, "Jalan-jalan mulu pikiran lo, udah diem gue mau fokus nonton."

Kai yang mendengar itu langsung diam tak bersuara.

Sedangkan Taehyun sama seperti Beomgyu dia mau fokus nonton sembari makan keripik yang ia pegang.

Hey na na na

"Hah? Suara apaan tuh?" Kai bertanya heboh.

"Suara ponsel gue, bego."

Beomgyu mengeluarkan ponsel yang ada didalam saku celananya.

"Halo? Kenapa Kak?"

Kerumah sakit sekarang juga

"Emang kenapa?"

Yeonjun udah sadar dari komanya

"A-apa? Oke gue dan yang lain kesana sekarang juga."

Lalu sambungan telepon terputus, Beomgyu menaruh kembali ponselnya kedalam saku celananya.

"Kenapa?" Tanya Taehyun kepo.

"K-kak Yeonjun dia udah sadar dari koma, kita harus ke rumah sakit sekarang" Jawab Beomgyu.

Taehyun dan Kai yang mendengar itu melotot kaget lalu beranjak berdiri.

"Ayo" Ajak Beomgyu pada mereka.

Taehyun dan Kai hanya mengangguk singkat lalu mengikuti Beomgyu dari belakang.

"Kak Yoongi?"

Beomgyu yang baru saja membuka pintu terkejut saat melihat Yoongi yang berdiri didepan pintu rumahnya.

"Gue niatnya mau nekan bel tapi pintunya udah kebuka duluan, kalian rapi banget mau kemana?"

"Kita mau ke rumah sakit, Kak Yeonjun udah sadar dari komanya" Jawab Kai.

"Gue boleh ikut gak?" Tanya Yoongi.

"Yaudah ayo" Ajak Beomgyu.

Mereka semua berjalan meninggalkan rumah dan masuk ke dalam mobil milik Beomgyu untuk pergi ke rumah sakit.

Tidak butuh waktu lama mereka telah sampai dirumah sakit.

Beomgyu dengan buru-buru keluar dari mobil dan mempercepat langkahnya membuat yang lainnya juga ikut-ikutan.

"Kak Hoseok!"

Yang dipanggil menoleh, "Eh kalian? Yeonjun udah sadar dia lagi nunggu kalian didalem" Ucapnya kemudian.

Beomgyu yang mendengar itu lantas dengan cepat membuka pintu ruang rawat Yeonjun.

Disana ada Yeonjun yang tengah duduk diranjang sembari makan buah apel, Beomgyu yang melihat itu tersenyum tipis.

"Kak Yeonjun."

Yeonjun menoleh lalu dia tersenyum tipis, "Akhirnya kalian dateng juga" Ucapnya kemudian.

"Gimana keadaan lo? Baik-baik aja?" Tanya Beomgyu khawatir.

"Gue baik-baik aja kok, tenang aja."

"Kak Yeonjun, lo lama banget sih sadarnya gue kangen tahu" Ucap Kai lalu merengut sebal.

"Jelas lah lo kangen gue, gue kan ngangenin iya gak?"

Beomgyu yang mendengar itu mendengus kecil.

Dasar Yeonjun, tingkat kepedeannya tidak pernah berubah sama sekali.

"Gak tuh gue gak kangen lo" Ucapnya berbohong.

Padahal mah dia kangen, kangen banget malah.

Taehyun yang mendengar itu menoyor kepala Beomgyu yang ada disampingnya.

"Halah bohong lo, Kak Yeonjun tahu gak setiap malem dia itu selalu nangis dan nyebut-nyebut nama lo terus."

Beomgyu meringis pelan sembari memegangi kepalanya.

"Diem lo, curut" Ucapnya pada Taehyun.

"Halah dasar kutil badak" Balas Taehyun tak mau kalah.

Yeonjun hanya tertawa pelan melihat itu, matanya beralih ke arah seseorang yang ada disamping Kai.

Yeonjun mengerinyit bingung.

"Oh ya Kak Yeonjun, dia Kak Yoongi tetangga baru kita" Ucap Kai saat menyadari Yeonjun yang terlihat bingung.

Yoongi hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi.

Sedangkan Yeonjun hanya manggut-manggut tanda mengerti.

Sedangkan Beomgyu dan Taehyun sibuk berdebat ini dan itu.

Membuat Yeonjun sesekali tertawa melihatnya.

Dan tanpa sepengatuhan mereka, seseorang tengah tersenyum penuh arti disela-sela mereka.


































































































"Kenapa lo dateng lagi kesini?"

Seseorang pemuda tengah berbincang dengan pemuda yang kini tengah bersandar didinding.

Lalu pemuda itu tertawa pelan, "Suka-suka gue lah, lagian gue punya misi tertentu dateng kesini"

Pemuda yang lebih muda darinya mengerinyit bingung mendengar itu.

"Jangan bilang lo balas dendam sama mereka?"

"Ck, buat apasih gue balas dendam sama mereka? Buang-buang waktu gue banget."

"Gue gak percaya sama omongan lo."

Pemuda tersebut berhenti bersandar pada dinding dan merubah posisinya menjadi lebih tegak.

"Terserah lo, tapi yang lo harus tahu dia udah bunuh bokap kita dan gue belum maafin dia sampe sekarang."

"Dengerin gue balas dendam hanya bikin lo gila dan buat diri lo sendiri rugi nantinya, gue gak mau lo jadi jahat dan nyelakain banyak orang."

Pemuda tersebut hanya tersenyum sinis mendengar itu.

"Lantas gue peduli? Gak sama sekali, lagian lo itu adik gue sesekali dukung kakak lo ini."

"Sampe kapanpun gue gak akan dukung lo buat jahatin mereka."

"Oke siap-siap aja lo bakal sama kayak mereka" Ucap pemuda tersebut lalu pergi dari sana.

Sedangkan pemuda yang ternyata adalah adiknya itu, hanya menatap kepergian kakaknya dengan tatapan kosong.

"Gue gak akan biarin lo jahatin mereka" Ucapnya kemudian.

Psycho 2 | TXT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang