Beomgyu sungguh tidak percaya dengan kabar yang diberikan Yeonjun.
Taehyun meninggal?
Beomgyu marah sungguh, bagaimana ini bisa terjadi?
Niatnya ingin pergi menemui Kim Soobin ia urungkan, dan memutuskan untuk kembali ke rumah.
Dilihatnya Kai dan Yeonjun yang tengah menangis di samping mayat Taehyun.
Juga ada Namjoon dan Jimin yang tengah membantu mengevakuasi mayat Taehyun.
Beomgyu berharap ini hanyalah mimpi, bagaimana bisa Taehyun pergi meninggalkannya begitu saja?
"G-gak mungkin ini pasti mimpi kan? Kak Yeonjun ini cuma mimpi kan?"
Semua yang mendengar itu menatap ke arah Beomgyu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Gyu, ini gak mimpi Taehyun beneran ninggalin kita" Jawab Yeonjun lirih tapi masih didengar oleh Beomgyu.
"Gak mungkin! Waktu itu Ryujin, kemarin Kak Hoseok dan sekarang Taehyun! Terus besok siapa lagi hah?!" Teriak Beomgyu histeris.
"Kenapa gak gue aja yang mati?! Bangsat!"
"BEOMGYU JAGA UCAPAN LO!"
Bentakan itu berasal dari Namjoon, membuat semua atensi menatapnya terkejut.
Beomgyu yang mendengar itu lantas menunduk dalam diam, air matanya tiba-tiba luruh seketika.
Ini salahnya, dia yang tidak bisa menjaga orang-orang terdekatnya.
Alhasil inilah hasilnya, semuanya meninggalkan dia.
Jadi untuk apa dia tetap hidup?
"Beomgyu, gue tahu lo sedih, marah tapi gak gini caranya. Kita harus segera bertindak, percaya sama gue teman-teman lo pasti gak suka lihat lo terpuruk kayak gini lo masih punya kita yang akan selalu sayang sama lo" Namjoon menasehati Beomgyu dengan lembut.
Sedangkan yang lainnya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Kita harus segera ngurus jasad Taehyun, gue akan minta bantuan yang lainnya" Ucap Namjoon.
Semuanya yang mendengar itu mengangguk singkat.
Hey na na na~
Ponsel Beomgyu berbunyi, membuat pemiliknya melihat siapa yang menghubunginya.
Beomgyu mengerinyit bingung melihat nomor yang tidak dikenal yang menghubunginya.
"Halo? Maaf ini siapa?"
"Halo Beomgyu tersayang, gimana? Sedih ya ditinggalin Taehyun? Utututu, kasian ckck. Eh, gue lagi dirumah seseorang nih mau tau gak?"
Beomgyu membelakakan matanya kaget, suara Sanha terdengar jelas diseberang telepon.
"Jadi lo yang bunuh Taehyun hah? Lo emang beneran gila ya San!"
"Aduh jangan ngegas dong, santai. Bukan gue kali yang bunuh Taehyun tapi suruhan gue hahaha, gue punya kejutan nih buat lo."
Selepas mengatakan itu, tiba-tiba ada notif pesan masuk di ponsel Beomgyu membuatnya buru-buru mengeceknya.
Sebuah foto, tapi yang lebih mengejutkan lagi foto tersebut adalah keadaan Taehyung dan Soobin yang tengah duduk dikursi dengan keadaan terikat.
"Jangan apa-apain mereka Sanha! Lo berurusan sama gue kalau sampai mereka kenapa-napa!"
"Hahaha, aduh gue jadi takut nih tapi siapa peduli? Siap-siap lo bakal kehilangan mereka."
Lalu sambungan telepon terputus, membuat Beomgyu berdecak kesal.
"Dari siapa Gyu? Kenapa lo cemas gitu?" Tanya Yeonjun, penasaran.
"Sanha, dia ada dirumah Kak Taehyung dan gue harus kesana secepatnya" Jawab Beomgyu.
"Lo harus cepat-cepat pergi ke sana, biar gue sama yang lain yang ngurus jasad Taehyun" Yeonjun memberi saran.
Beomgyu mengangguk, "Gue pergi dulu, maaf gue gak bisa bantu kalian" Ucapnya lalu pergi dari sana.
Semuanya mengangguk maklum mendengar itu dan membiarkan Beomgyu pergi.
"Jim, lo ikutin Beomgyu bantuin dia buat nyelametin Taehyung sama adiknya biar gue sama Kai dan Yeonjun yang ngurus ini" Namjoon memerintah Jimin.
Jimin yang mendengar itu mengangguk patuh dan mulai pergi mengikuti Beomgyu.
"Jadi siapa nih yang mau mati duluan hm?"
Sanha menyeringai senang dengan tangannya yang memegang pisau daging.
Taehyung yang mendengar itu menatap Sanha dengan tatapan tajam.
Berani-beraninya bocah satu ini, pikirnya.
"Duh jangan natap gue gitu dong gue kan jadi takut, hahaha."
"Gue gak akan biarin lo bunuh gue sama adik gue!" Taehyung bersuara, marah.
"Hahaha, lo nantangin gue? Lihat keadaan lo sekarang, lo di iket mana bisa mau lawan gue hm?"
Sanha tertawa dengan senangnya, "Enaknya lo dulu apa adik lo yang mati ya?" Ucapnya sembari berjalan mendekat ke arah Soobin atau lebih tepatnya Kim Soobin.
"Jangan sentuh adik gue!"
Sanha tidak peduli dengan teriakan Taehyung, dirinya berfokus menatap Soobin yang kini tengah menangis.
"Wah ternyata lo lebih ganteng daripada Choi Soobin, tapi sayangnya buta hahaha" Ucap Sanha lalu tertawa terbahak-bahak.
"Gimana kalau wajah lo gue lukis pake pisau ini, mau gak?"
Taehyung yang mendengar itu melotot kaget, sedangkan Soobin hanya menangis mendengar itu.
"Jangan apa-apain adik gue!" Taehyung berseru keras.
Sanha beralih menatap Taehyung, "Oh, jadi lo pengin lo mati duluan hm?" Ucapnya lalu mulai melangkah mendekati Taehyung.
"Kayaknya asik nih kalo gue rusakin wajah ganteng lo itu, hihihi."
Taehyung hanya mendecih tidak suka mendengar itu.
Pisau yang sedari tadi Sanha pegang, kini ia mainkan di pipi kiri Taehyung.
"Argh!"
Sanha tersenyum senang saat melihat Taehyung yang merintih kesakitan, lalu pisau tersebut diarahkannya ke punggung Taehyung dan menusuknya berkali-kali.
"Argh! L-lo gila!"
Sedangkan Soobin yang mendengar itu menangis semakin jadi.
"Kak Taehyung" Ucapnya lirih.
"Aduh sakit ya? Ini bukan seberapa hahaha, gue akan bunuh kalian berdua setelah orang itu datang biar makin seru, hihihi."
Taehyung menatap Sanha tajam sembari sesekali dirinya merintih kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho 2 | TXT √
Mystery / Thriller"Psikopat itu datang lagi." Start: 27 Juni 2020 Finish: 09 Agustus 2020