17

1.2K 352 28
                                    

Pemakaman Hoseok berjalan dengan lancar.

Yeonjun menghela nafasnya pelan, sesekali dirinya melirik ke arah Beomgyu yang kini tengah menangis dan ditenangkan oleh Taehyun dan Kai.

Jujur, Yeonjun merasa kasihan melihat itu. Bagaimana tidak, Beomgyu adalah orang satu-satunya yang paling dekat dengan Hoseok pasti sangat berat kehilangan sosok dia.

Namun anehnya, Yoongi yang adalah kakak kandung Hoseok tidak kelihatan sama sekali batang hidungnya di pemakaman adiknya sendiri.

Membuat Yeonjun bingung dan tidak habis pikir, benar kata Beomgyu kalau Yoongi memang tidak waras.

"Udah Gyu, gue tahu lo sedih tapi jangan berlarut gini pasti Kak Hoseok gak suka lihat lo gini, mending kita semua pulang udah mau malem" Yeonjun menatap Beomgyu iba.

Beomgyu yang mendengar itu menghapus air mata dipipinya lalu mengangguk.

Yeonjun tersenyum tipis lalu mereka berjalan meninggalkan area pemakaman.

Namun baru beberapa langkah, Yeonjun dikejutkan karena Beomgyu yang berada didepannya tiba-tiba pingsan dan hampir jatuh kalau saja dia tidak menangkapnya.

"Eh eh ini bantuin gue" Ucapnya pada Kai dan Taehyun.

Lantas kedua pemuda tersebut membantu Yeonjun yang kesulitan memapah Beomgyu.

"Kayaknya Kak Beomgyu kecapean deh, lebih baik kita segera pulang kasihan Kak Beomgyu."

Ucapan Kai disetujui Yeonjun dan juga Taehyun.

Dengan langkah pelan, mereka memapah tubuh Beomgyu hingga sampai ke dalam mobil.

Lalu mereka pergi dari sana untuk menuju rumah.

Entah mereka sadar atau tidak seseorang tengah menyeringai di balik pohon.

"Ckck, kasihan sampai pingsan segala besok-besok deh gue bikin pingsan lagi" Ucapnya kemudian.














































































"Kak Namjoon, kita harus cepat-cepat nangkep Sanha dia berbahaya."

Namjoon yang mendengar itu mengangguk setuju dengan perkataan Jimin.

"Tapi, gimana dia bisa kabur? Perasaan kita udah jaga dia ketat banget" Namjoon bertanya heran.

Jimin hanya mengendikan bahu tidak tahu.

Namjoon yang mendengar itu mendengus kecil.

Oh my my my oh my my my~

Tiba-tiba ponsel Namjoon berbunyi, membuatnya terlonjak kaget.

"Halo?"

Tidak ada sahutan, Namjoon mengerinyit bingung.

"Maaf, ini siapa?"

"Halo, Kak Namjoon apa kabar? Gimana pusing gak gue berhasil kabur dari penjara?"

Namjoon membelakak kaget, itu suara Sanha dia hafal suaranya.

"Tenang aja, gue bakal nangkap lo secepatnya."

Terdengar tawa dari seberang, membuat Namjoon mendengus kesal.

"Hahaha, aduh gue jadi takut nih. Eh anw, siap-siap ya bakal ada yang mati setelah ini hihihi."

Namjoon memutus sambungan teleponnya kesal, Sanha benar-benar membuatnya naik pitam.

Seumur-umur dia tidak pernah menemui seorang penjahat seperti Sanha, kebanyakan dari mereka takut padanya walaupun hanya melihatnya wajahnya saja.

Namun, berbeda dengan Sanha dia malah menantangnya dan berusaha main-main dengannya.

Tunggu saja, secepatnya Namjoon akan segera menangkap pemuda tinggi tersebut.

"Kenapa Kak?" Tanya Jimin bingung.

"Tadi Sanha telepon, dia bilang bakal ada korban selanjutnya. Gue takut, korban tersebut tidak lain adalah temennya Beomgyu, gue kasihan sama dia."

Jimin hanya diam, pikirannya melayang kemana-mana.

"Kita harus cepat nyari Sanha dan nangkap dia Kak" Ucapnya kemudian.

Dan Namjoon hanya mengangguk menyetujui.

Psycho 2 | TXT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang