19. End

56 5 3
                                    

Jesi terkagum dengan apa yang disodorkan Reno sekarang, cowok itu membawanya ke rooftop apartement milik Reno sendiri, ya, tadi Reno menceritakan bahwa apartement ini milik dirinya dan mendiang Ilham, mereka membeli ini menggunakan uang tabungan keduanya.

Namun, Reno sangat jarang kesini lagi semenjak Ilham meninggal dunia, apartemennya akan dibersihkan oleh housekeeper yang dibayar jasanya oleh Bimo.

Sekarang Reno kembali kesini, membawa Jesi untuk ke atap apartement-nya. Mereka menyaksikan angin yang menerbangkan hijab Jesi dan rambut Renonyang belum di potong.

Reno menoleh ke arah Jesi, ia tersenyum. "Jesi, Reno mungkin gabakalan pernah untuk jadi pacar Jesi, Reno juga nggak bakalan bisa ada di sisi Jesi terus, tapi Reno bakal jadi orang yang bakalan terus berjuang untuk bisa jadi pasangan sehidup semati Jesi kelak."

Jesi mematung, ia menoleh dengan perlahan ke arah Reno. "Gaya ngomong Reno kenapa berubah?"

"Karena Jesi."

"Kok Jesi?"

Reno tersenyum, gemas sendiri dengan Jesi, kenapa Jesi sepolos ini? Bagaimana Reno bisa tidak sayang dengan Jesi, Jesi memang sangat menggemaskan.

"Jesi, bantu Reno ya biar bisa berubah, Reno berubah bukan karena Jesi kok, ini lillahita'ala, tapi pelan-pelan aja, Reno mau Jesi bimbing Reno, Jesi akan berubah."

Jesi mengangguk seraya tersenyum, "Jesi bakalan bantu Reno berubah, jangan sedih gitu dong wajahnya."

"Iya." Balas Reno seraya tersenyum.

Mereka kembali melihat keadaan Jakarta dari atas sana, Reno merasa beruntung pernah bertemu Jesi, jika kelak Jesi adalah jodohnya ia akan sangat bersyukur dan jika tidak maka mungkin Allah memiliki jalan lain.

***

Tamat

HIJAB GIRL IS MY FAV (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang