1. Jangan panggil bos

94 29 0
                                    

Update setiap hari rabu dan hari minggu, kalau nggak update berarti kalian belom beruntung atau komen kalian kurang hehe

Vote ya babe💛

Bagi Reno, keluarga adalah segalanya, dibalik tampilan urak-urakan dan kenakalannya, di rumah Reno melaksanakan semua kewajibannya, seperti shalat, bantu Bunda, nemenin ayah nonton bola atau nganterin Aisyah adiknya pergi les.

"Abang, bunda udah capek di panggil sekolah terus." Keluh Bunda yang memang sangat-sangat lelah dengan kelakuan Reno, hampir setiap minggu itu ada-ada saja panggilan darj sekolah mengenai anak sulungnya ini.

Reno mendekat, tersenyum sambil memperlihatkan lesung pipinya kepada Bunda. "Katanya bunda kangen sekolah, dengan abang kayak gini keinginan bunda tercapai dong."

Bunda menatap anaknya itu dengan ujung mata dan bibir cemberut, "iya, tapi nggak itu juga caranya. Abang, belajar baek-baek, jangan bolos mulu."

"Iya bun."

"Iya bun iya bun, tapi gapernah lakuin, kamu itu maunya apa sih? Bunda capek lihat kamu, tiap hari ada masalah aja terus, nggak kasihan sama bunda yang harus ngurusin urusan itu padahal di rumah masih banyak kerjaan?"

Reno menghela nafas pelan, bunda tidak akan berhenti memarahinya jika ia tidak mengalihkan.

"Tadi di sekolah ada anak baru bun."

"Jangan ngalihin Reno." Jika bunda telah memanggil Reno dengan nama sebutan itu berarti bunda benar-benar marah.

"Tapi ini beneran bun, pake hijab." Bunda menegakkan badannya, tersenyum kepada Reno menunggu kelanjutan cerita anak sulungnya. "Namanya Jesi, pipinya tembem, giginya kelinci, kulitnya putih, pipinya merah."

"Mulia indah cantik berseri, kulit putih bersih merahnya pipimu, dia aisyah putri abu bakar istri rasulullah." Bunda malah bernyanyi lagu yang sedang hits itu.

"Aisyah anak ayah Bimo atau anak Abu Bakar sih bun?" Protes Aisyah adik Reno yang kini tengah mengerjakan tugas di laptop.

Bunda dan Reno lantas tertawa, wajah Aisyah terlihat sangat imut dan lucu.

"Bunda, dia cantik, definisi Aisyah istri nabi."

"Kapan-kapan abang bawa kesini ya?"

Reno mengangguk semangat, lampu hijau dari bunda adalah sebuah semangatnya. Namun, Reno kembali teringat akan January, abangnya Jesi, sudah sangat lama Reno tidak bertemu dengan pemuda berumur dua puluh satu tahun itu, bagaimana jika ia memperlihatkan wajah di depan January lagi?

***

"Je." Panggilan itu membuat Jesi langsung berdiri, berlarian ke arah abangnya yang kini sedang sibuk di dapur.

"Iya Bang?"

"Kamu sibuk?"

Jesi menggeleng, "nggak juga, kenapa bang?"

"Temenin abang masak, sekalian cerita-cerita tentang sekolah kamu."

Jesi menarik kursi di salah satu meja dapur, ia duduk sambil tersenyum riang, wajahnya yang putih kontras dengan hijab berwarna merah, namun sangat cantik di wajahnya.

"Sekolahnya seru, aku duduk di posisi belakang karena cuma disana kursi yang kosong, temen aku namanya Dila, dia baik, tadi dia yang sapa aku duluan."

January memasukkan daun sup ke dalam sup ayamnya, "terus? Ada yang jahat?"

Jesi jadi teringat saat SMP, dia pernah dijahati oleh teman satu sekolahnya dan January langsung turun tangan sampai-sampai cowok itu tidak berani lagi mengganggu Jesi.

HIJAB GIRL IS MY FAV (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang