Bab 7 : Calon Makmum

342 32 3
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Perempuan itu lebih senang dan bahagia jikalau kedatangan tamu laki-laki langsung membawa mahar dan mengikatnya dengan akad. Bukan malah membawa bunga dan coklat. Sudah basi menggunakan cara jadul nan biasa."

~ Assalamu'alaikum, Ya Ukhti ~
Epina Mardiana

🌻🌻🌻

Langkah kaki Syahla terlihat santai memasuki gedung sekolah, shalawat ia lantunkan untuk Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Dimanapun keberadaannya shalawat tak pernah absen dari lisan dan hatinya.

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 408)

Di antara bentuk shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

(Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid). [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya. Lihat Shifat Shalat Nabi, hlm. 165-166, karya Al Albani, Maktabah Al Ma’arif].

Syahla mempercepat langkah ketika melihat pemandangan lucu dan menggemaskan. Seekor kucing berwarna putih bersih menyita perhatiannya. Ia mendekati hewan tersebut, lalu jongkok sambil mengusap lembut bulunya.

"Hai, kucing. Kamu lucu banget. MasyaaAllah," kagumnya pada kucing ia taruh dalam pangkuan. Merasa pegal posisi jongkok, ia terduduk dilantai tak peduli kotor.

Masih dalam posisi yang sama, Syahla mengeluarkan sesuatu dalam tas. Senyum manis kembali terpancar menemukan barang tersebut.

Kotak bekal warna pink berisi dua buah roti dengan selai didalamnya. Sedikit demi sedikit potongan roti ia berikan pada kucing. Wajahnya sumringah hingga bersorak mendapati kucing tersebut menyukai rotinya. Sesekali Syahla tertawa melihat reaksi kucing tersebut.

"Kamu kesini sama siapa? Kok baru kali ini aku lihat kamu?" tanya pada si kucing seakan bisa menjawab pertanyaan Syahla. Tanganya bergerak mengusap kembali bulu kucing. Terasa lembut, halus dan indah berkilau tanpa adanya kotoran. "Kalau kamu nggak ada pemiliknya, aku bawa pulang mau nggak? Sayang kalau kamu keliaran disini," sambungnya.

Dari dulu Syahla begitu menyukai kucing. Entah bagaimana bentuk bahkan warna bulunya, ia tetap menyukai hewan suci tersebut.

Bahkan diriwayatkan dalam suatu hadits kalau kucing adalah hewan suci dalam sudut manapun.

Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ

Assalamu'alaikum Ya UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang