16 - Accident

1.6K 145 7
                                    

"Tuhan memiliki kehendak yang kapan saja bisa ia berikan kepada mu. Bahkan Tuhan mampu membuat kebencian terbesar mu luluh lantah hanya dengan satu kalimat saja."
-Leece

~•~

"Chaeng-ah, hati-hatilah di jalan. Kau tidak perlu mengebut untuk sampai di sana," ujar Ny. Choi yang memberikan izin kepada Chaeyoung yang tadi berpamitan kepadanya untuk bertemu dengan sahabat tercintanya.

"Baiklah, eomma," kata Chaeyoung yang kemudian melajukan mobilnya dengan perasaan tenang juga rindu kepada sahabatnya itu yang kini sudah melebur menjadi satu.

Chaeyoung bernyanyi ria sambil menyetir dengan tenang di keramaian jalanan Gangnam yang hiruk pikuknya membuat Chaeyoung semakin menyukai kota kesayangannya itu.

Hingga di sebuah tikungan yang menuju ke arah Daegu, Chaeyoung menjadi khawatir karena rem mobilnya yang mendadak tak berkerja.

"Kenapa dengan mobil ini! Astaga bagaimana ini!" Chaeyoung panik sembari membanting setir ke kanan dan ke kiri untuk menghindari mobilnya yang siap untuk terjun ke air sungai yang ada di bawah jembatan ini.

Mobil itu langsung terbalik-balik dengan Chaeyoung yang ikut terguncang hebat di dalamnya. Sembari mengucapkan doa di dalam hati, Chaeyoung sudah pasrah jika hari ini menjadi hari terakhir baginya.

"Siapapun tolong selamatkan aku," dan pada saat itu ada sebuah mobil yang melintas ke arahnya. Orang itu turun dari sana sembari berusaha menyelamatkan Chaeyoung yang akan terbakar karena tangki bensin pada mobil Chaeyoung sudah bocor.

"Tolong panggilkan ambulance. Lacak saja dimana aku berada," pintah orang itu. Kemudian tak menunggu waktu lama, sebuah mobil ambulance datang dengan beberapa pekerja kesehatan.

"Tolong beri kabar kepada keluarga Kwon Jiyoung kalau anak ketiga mereka mengalami kecelakaan hebat," pintahnya lagi kepada staf kesehatan yang bekerja di balik meja kasir itu.

Staf itu langsung menelepon ke nomor telepon rumah keluarga besar Tn. Kwon dengan nomor yang ia dapatkan dari ponsel Chaeyoung yang masih bisa menyala.

"Halo? Chaeng-ah ada apa?"

"Maaf Nyonya, apakah ini nomor rumah keluarga Tuan Kwon Jiyoung?"

"Iya benar, ada apa? Lalu kau ini siapa?"

"Kami dari pihak rumah sakit, ingin memberi kabar kalau putri ketiga anda yang bernama Kwon Chaeyoung mengalami kecelakaan parah."

"ASTAGA! PUTRI KU! Ini rumah sakit mana?"

"Kami dari rumah sakit umum Daegu, Nyonya."

"Baiklah terimakasih."

Mendapatkan kabar buruk tentang putri ketiganya, Ny. Kwon dengan tergesa-gesa langsung mengendarai mobilnya ke arah Daegu setelah dia memberi kabar kepada ketiga anaknya yang masih berada di rumah Tn. Choi.

Sebagai Ibu yang mendapatkan kabar buruk dari sang Anak, Park Sandara yang menjadi istri sah dari Kwon Jiyoung itu mengendarai mobilnya tanpa melihat ke arah kaca spion, jika bisa Sandara akan menabrak apa saja yang menghalangi jalannya.

Hingga dirinya sampai di rumah sakit  Daegu, Sandara langsung berlari ke arah resepsionis yang disana sudah ada dua pegawai kesehatan. Sandara langsung berlari tanpa lelah menuju ruangan dimana anaknya berada setelah harus melakukan operasi pada kaki Chaeyoung.

"Jung Jaehyun?" dengan ngos-ngosan, Sandara mengeluarkan suaranya karena terkejut dengan seseorang yang berada di hadapannya.

"Auntie?" Sekarang giliran Jaehyun yang terkejut, jujur, dirinya belum siap jika harus bertemu dengan keluarga Chaeyoung.

"Bagaimana keadaan Chaeyoung?" tanya Sandara kepada dokter yang tampak keluar dari ruangan Chaeyoung.

"Dia tidak mengalami luka berat, hanya kakinya saja yang terdapat luka sedikit parah karena ada beling yang masuk, Ny. Kwon," rinci dokter yang diketahui sebagai dokter kepercayaan keluarga ini. Tadi, sebelum Ny. Kwon menuju kemari, dirinya sempat menghubungi dokter ini lebih dulu.

"Aku boleh melihatnya?" tanya Ny. Kwon yang detik kemudian langsung menoleh kebelakang karena dirinya melihat ketiga putri lainnya yang baru saja datang bersama dengan lelaki yang di jodohkan dengan mereka, Ny. Choi juga terlihat disana.

Jennie langsung melihat ke arah Jaehyun yang masih saja berdiri diam sembari mengepalkan tangannya, "terimakasih sudah menyelamatkan adik ku. Pulanglah, kami sudah datang," cetus Jennie tanpa berpikir panjang.

Chanyeol memperhatikan Jaehyun dari atas hingga bawah sampai Chanyeol berhenti menatapi Jaehyun ketika Chanyeol mendapatkan kemeja bagian perut Jaehyun di penuhi dengan darah yang berwarna merah gelap.

Chanyeol mengulurkan tangannya kepada Jaehyun, berniat bersalaman sembari menunjukkan senyum tulusnya "terimakasih sudah menyelamatkan, Chaeyoung ku. Aku Chanyeol," Jaehyun menerima uluran tangan Chanyeol.

"Aku Jaehyun. Tolong jaga Chaeyoung sebaik mungkin, jika dia sampai terluka lagi aku akan langsung menyembunyikannya dari mu, hyung," Jaehyun tersenyum di ujung kalimat sebelum dirinya membungkuk hormat untuk berpamitan.

"Aku pamit dulu, auntie. Dan.... Jennie-ah, maafkan aku yang barlaku buruk pada Chaeyoung di masa lalu," setelahnya Jaehyun berlalu pergi meninggalkan kedua keluarga yang sedang berkumpul dengan suasana hati yang sedang bersedih.

Saat ingin melangkah memasuki ruangan Chaeyoung, salah satu bodyguard kepercayaan Chanyeol mendatanginya, sebenarnya bodyguard itu bekerja di perusahaan lain yang Byun Baekhyun miliki, karena itu keluarga besar Tn. Choi mempercayainya.

"Kami menemukan sesuatu, Tuan muda Chanyeol," ujar bodyguard yang berbadan tegap yang memakai jas hitam rapi lengkap dengan dasi.

"Menemukan apa, Kim Jongdae?" tanya Jongin yang berdiri di samping Chanyeol, menemani sang kakak yang kini sedang kalut dalam kesedihan.

"Dari rekaman cctv di halaman rumah, salah satu pelayan kebersihan rumah ada yang mengotak-atik mobil Nyonya muda Chaeyoung sebelum dirinya pergi," jelas bodyguard yang bernama Kim Jongdae itu dengan nada yang tegas.

"Sialan!" Chanyeol langsung melayangkan sebuah tinjuan di dinding rumah sakit.

"Kau tahu orangnya?" kali ini Junmyeon yang bersuara, sebagai kakak dirinya juga harus ikut membahu untuk melindungi sang adik ipar.

Kim Jongdae mengangguk, "Jeon Wonwoo, dan... Dia adalah adik tirinya Son Seungwan, mantan istri dari Tuan muda Chanyeol."

~•~

"Tentang mu aku jadi serakah, tidak ingin berbagi apalagi terbagi. Jadi, mengertilah bahwa aku memiliki cinta yang hanya ku berikan untuk mu."
-Leece

Arranged Marriage [Blackxo vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang