12 - Life Cycle

1.7K 159 2
                                    

"Tentang masa lalu, kau bisa mengulangnya. Tentang masa depan, kau tidak bisa menundanya. Ikutilah waktu, menurutlah pada apa yang Tuhan tuliskan untukmu karena disana, sudah ada yang Tuhan persiapkan untuk mu."

-Leece

~•~

"Kim Sejeong adalah nama Ibu kandung Jeno. Dirinya meninggal begitu dia selesai melahirkan Jeno. Dia memiliki sakit asma yang tidak pernah aku tau selama kami berpacaran hingga memutuskan untuk menikah. Hingga kematiannya membuat keluarganya salah paham dengan ku, mereka menganggap bahwa aku tidak becus mengurusi Sejeong."

Rincian Sehun membuat Lalisa mengangguk paham sembari mengelus-elus lengan atas pria itu. Lalisa tersenyum menguatkan untuk seorang Sehun yang berani menceritakan masa lalunya yang sedikit kelam.

"Terimakasih," ujar Lalisa yang membuat Sehun menatapnya bingung.

"Terimakasih karena kau sudah mempertaruhkan kesiapan mentalmu untuk menceritakan ini semua. Padahal masih banyak waktu yang tersisa," kata Lalisa yang terus tersenyum dan tetap mengelus-elus lengan atas Sehun.

"Lisa-ah," panggil Sehun sembari dirinya mengambil tangan Lalisa yang mengelus-elus lengan atasnya.

"Tidak perlu memaksakan diri jika tid-."

"Aku adalah dokter umum di rumah sakit mommy dan ternyata Mingyu juga ditugaskan disana. Aku dan Mingyu sudah kenal sejak jaman kuliah dan kami tidak pernah memiliki hubungan jenis apapun, terkecuali teman karena dulu sempat menjadi mandor di rumah sakit mommy. Sampai sebulan yang lalu dia mengatakan kalau dia sayang sama aku dan ngajak aku buat nikah sama dia. He's like a crazy man just because he's obsessed with one woman, and that woman is me."

Lalisa mengatakan itu semua dengan mantapnya, bahkan tidak ada tanda-tanda air mata akan turun dari mata bulat milik Lalisa. Walaupun sebenarnya Sehun tau apa yang terjadi setelah Lalisa menolak pria bermarga Kim itu.

"Lisa-ah, terimakasih sudah bercerita jujur pada ku," kata Sehun kepada Lalisa yang menatapnya sembari menggeleng.

"Aku belum mengatakan sepenuhnya, Sehun-ah," jawab Lalisa sembari tersenyum menguatkan diri sendiri.

"Bukankah masih banyak waktu yang tersisa? Seperti yang kau katakan," ujar Sehun sembari menirukan cara Lalisa yang berbicara seperti itu sebelumnya.

Lalisa memukul lengan Sehun, "kenapa jadi bercanda? Aish! Pria dingin apanya jika begini," ujar Lalisa yang kemudian bangkit berdiri meninggalkan Sehun yang terheran-heran dengan ucapan gadis itu.

Sehun menarik Lalisa yang belum jauh darinya hingga membuat Lalisa jatuh di atas pangkuannya, "kau bilang apa tadi?" tanya Sehun sembari menaik turunkan alisnya menggoda Lalisa yang berhasil masuk ke dalam jebakan Sehun.

"Pe-ria-ding-in! Kau ini pria dingin. Seluruh artikel mengatakan hal itu," jawab Lalisa yang berusaha mencari objek lain, jujur saja sekarang Lalisa terlihat seperti kepiting rebus karena pipinya yang sudah memerah itu.

"Kenapa harus percaya dengan artikel?" tanya Sehun lagi kali ini Lalisa hanya menggeleng lemah.

"Tidak tau. Dan tolong lepaskan ini, kau tidak risih memeluk orang asing seperti ini?" bukannya melepaskan Sehun justru memeluk erat pinggang Lalisa.

Arranged Marriage [Blackxo vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang