Sinar matahari sudah tersebar di seluruh penjuru nusantara, awan putih dan langit biru pun sudah menjadi pemandangan apik di atas sana.
Seorang laki-laki berkepala botak telah siap dengan setelan kaos polos berwarna marun dan celana panjang hitamnya. Tak lupa sebuah hoodie berwarna putih tulang juga sudah melekat pas di tubuh kurusnya.
Hari ini adalah minggu, keluarga bahagia tersebut sudah memiliki rencana untuk menghabiskan akhir pekan mereka ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar yang ada di kota tersebut.
"Udah siap semua belum?" Tanya sang kepala keluarga yang tengah duduk di sofa ruang keluarga sembari menunggu yang lain bersiap-siap.
"Udah Yah, ayok langsung berangkat aja!" Balas Alfa dengan penuh semangat. Anak itu memang terlihat lebih sehat dari hari-hari kemarin. Meskipun rona pucat itu masih menghiasi parasnya.
Kali ini sang Ayah memilih untuk mengemudi mobil sendiri dan tidak menggunakan jasa sopir mereka. Alasannya supaya mereka lebih bebas dan tidak merepotkan orang lain jika sewaktu-waktu ingin mampir ke tempat lain.
"Bunda, nanti di sana makan lobster pedas ya. Kemarin Alfa lihat di yutub kayaknya enak banget." Ujar Alfa ketika mereka masih berada di dalam mobil.
Bunda lantas menengok ke belakang agar dapat melihat kedua putranya. "Adek gak boleh makan pedes. Iya nanti kita makan lobster, tapi punya Adek jangan pedes ya." Nasehat Bunda yang hanya dibalas anggukan semangat dari Alfa.
Sebenarnya Bunda merasa heran dengan putra bungsunya. Alfa jarang sekali memiliki keinginan untuk memakan makanan laut itu, tapi sekarang anak itu sangat menginginkannya.
---
Hampir seluruh penjuru mall besar tersebut telah dikelilingi oleh keluarga Bagaskara. Dan sekarang keempat orang beda usia itu tengah duduk menanti pesanan mereka dalam sebuah restoran yang berada di tengah-tengah mall.
"Lama banget sih datengnya." Ujar Alfa seraya melepas topi hoodienya.
"Sabar Dek, kan harus dimasak dulu." Tukas Bunda menggenggam tangan Alfa yang duduk berhadapan dengannya.
"Iya iya."
"Nanti Adek makannya yang banyak ya. Pokoknya harus dihabisin semua." Ucap Bunda lantas menyentuh ujung hidung Alfa dengan gemas.
Alfa hanya mengangguk lucu. Ketiga orang yang lebih tua dari anak itu hanya tersenyum melihat Alfa. Lantas tangan Arbi terangkat untuk mengusap kepala botak Alfa yang sudah tidak tertutupi topi hoodie.
Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang. Alfa yang terlalu bersemangat langsung membantu para pelayan restoran tersebut untuk menata makanan di atas meja.
"Tidak usah Mas, ini sudah tugas saya." Ucap pelayan wanita itu karena merasa tidak enak.
"Gak apapa Mbak cantik. Alfa ikhlas kok bantuinnya." Balas anak itu yang membuat kedua pipi wanita tersebut memerah.
Setelah semuanya sudah ditata di atas meja, pelayan wanita tersebut undur diri namun sebelumnya ia sempat mengucapkan terima kasih kepada Alfa dan mempersilahkan mereka untuk menyantap hidangan yang sudah tersaji.
Keluarga itu hampir menghabiskan waktu selama 6 jam di pusat perbelanjaan tersebut. Dan sekarang mereka sudah berada di dalam mobil untuk kembali ke rumah.
"Capek ya Dek?" Tanya Arbi ketika melihat raut pucat Alfa.
Alfa menguap sebentar lantas menggeleng pelan. "Ngantuk Kak."
"Ya udah tidur aja sini, nanti kalo udah sampe Kakak bangunin." Balas Arbi lantas membantu membaringkan tubuh Alfa dengan kepala anak itu berada dipangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA (COMPLETED)√
Novela JuvenilSosok remaja yang seumur hidupnya hanya dipenuhi dengan hitam, putih dan kelabu. Selalu berangan untuk dapat menyaksikan semburat oranye yang tampak pada langit ketika matahari ingin bersembunyi di ufuk barat.