Revisi✓
Sudah dipastikan setelah Liam menyuruh ku pulang pada malam itu membuat suasana hati ku waktu pulang ke kerumah sangat berbunga-bunga.
Bahkan aku tidak malu melemparkan sapaan kepada orang asing tak dikenal ketika berpas-pasan denganku di jalan menuju pulang kerumah.
Ah, aku bisa gila jika terus-terusan bertemu dan berinteraksi dengan Liam. Tetapi apakah aku harus menjauhi Liam yang tidak mempunyai niat buruk kepadaku?
Dimulai dari malam ini, aku membulatkan tekad untuk benar-benar menganggap Liam sebagai teman, teman baikku.
Mengikat Liam dan diri ku kedalam sebuah lingkup pertemanan.
Itu sudah lebih dari cukup.
******
Paginya aku pergi ke dermaga yang cukup jauh dari tempat menginapku untuk mencari kapal tradisional Italia, dan sesampainya ia ditempat itu seorang laki-laki paruh baya menawarkan untuk membatu diriku memutari kota Venesia─Italia, yang terkenal akan kanal-kanalnya mengelilingi beberapa area kota dengan gondola¹
Kapal mesin yang aku naiki mengangkut empat orang pengunjung.
Seorang gondolier² laki-laki paruh baya itu duduk dipaling ujung bagian kapal, mulai mendayung kapal pelan-pelan ─walau pun harusnya mesin kapal bisa ia gunakan dengan kencang namun ia memilih untuk memelankan laju kapal sembari menjelaskan beberapa bangunan bersejarah yang kami lewati.
Aku menikmatinya, sesekali aku memotret beberapa bangunan-bangunan tua itu. Lalu mengunggahnya dimedia sosial yang langsung diserbu oleh pengikut yang rata-rata adalah teman sekolahku di SMA.
katrina88:
Venice itu pretty so much, gila!
(Komen)
@/aankana: libur semester jalan-jalannya ke luar negri, mantap!
@/sassci: oleh-oleh boleh kali ya?
@/ditoail: ga ngajak jahat banget, lo
@/ryuff5: open jastip gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Merman
Fantasy"Jadi kamu benar-benar Merman?" Niat awal Katrina datang ke Italia hanyalah untuk melarikan diri dari seluruh masalah yang menimpanya di Indonesia. Namun, disana ia bertemu dengan sosok Merman baik hati yang perlahan berhasil membuatnya jatuh cinta...