Bab 14

452 95 11
                                        


Seru nih part-nya, ramein yaaa vote banyak banyak pren

Revisi✓


⋆.ೃ࿔*:・

author pov

Seperti katanya tadi malam, hari ini pagi-pagi sekali Kyle mengetok pintu rumah Katrina dengan begitu kencang demi mengajak gadis itu untuk berbelanja bulanan, tidak lupa juga Kyle sudah beberapa kali memencet bel supaya Katrina cepat membukakan pintu untuknya.

Namun, Katrina yang masih nyenyak tertidur di ranjang sama sekali tidak mendengar keriuhan yang Kyle buat didepan rumahnya.

Alhasil Kyle nekat menerobos masuk lewat pintu yang tidak Katrina kunci itu.

Huh, dasar anak ceroboh. Bagaimana jika seorang maling masuk tadi malam? batinnya.

Kyle buru-buru menaiki anak tangga, mengetahui dengan baik pintu kamar mana yang didalamnya ada Katrina. Lalu ia mengetuk pintu itu tidak sabaran.

"Katrina, sudah pagi bangun!"

Awalnya, Katrina hanya mendengar seruan itu samar-samar. Karena tidak lama di susul oleh beberapa gedoran keras di pintu kamarnya, gadis itu bangun dan duduk menyandarkan tubuhnya di ujung ranjang.

"Ah, anak gadis satu ini malas sekali!"

"Bangun Kat, jika kau tak ingin rezekimu di patuk oleh ayam,"

Begitu saja kekehan kecil lolos dari bibir gadis itu. Karena kondisi rumah yang cukup sepi, Kyle bisa mendengar kekehannya.

"Hey kau sudah bangun?" tanyanya sambil sesekali mengetok pintu dengan ketukan yang bernada.

"Ya, ya, ya. Kau berisik sekali sungguh," gertak Katrina.

"Kalau begitu aku tunggu di ruang tamu,"

"Terserah,"

"Kau harus bersiap-siap untuk belanja bulanan Kat. Aku temani,"

"Ya sudah, tunggu 30 menit ya,"

"Noo! setengah jam? tidak,"

"Ouh... Oke 25 menit bagaimana? kau harus tahu kalau aku belum mandi dari tadi sore,"

"Jorok!!"

"Seperti kau tidak jorok saja?"

Kesal, Kyle menendang pintu kamar Katrina yang masih tertutup. Setelah itu Kyle meringis karena kakinya kesakitan.

"Memang tidak, aku bersih dan suci,"

"Huh?"

Pada akhirnya, harus tetap Kyle yang mengalah. Lelaki itu turun lebih dulu keruang tamu sambil menunggu Katrina yang sedang mandi dan bersiap untuk pergi berbelanja bersamanya.

⋆.ೃ࿔*:・

katrina pov

Untuk pertama kalinya, setelah tiga minggu tidak pernah keluar rumah, akhirnya aku dapat menghirup udara segar lagi.

Sepertinya aktu akan tetap terus berputar walau tanpa kehadirannya.

Keramaian itu kini terasa menyesakkan dan tak nyaman bagiku. Padahal dulu aku sangat menyukai keramaian. Khususnya pasar, dulu waktu di Indonesia aku sering sekali menemani mama ke pasar tradisional yang ada di sana.

Huh, aku kok jadi kangen mama ya?

Tetapi untuk sekarang, tidak ada yang bisa ku lakukan untuk menuntaskan semua rasa rindunya itu, termasuk rasa rinduku kepada Liam.

Prince Merman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang